05 [Jadi]

253 11 6
                                    

***

4 minggu berlalu. Akhirnya Abigail keluar dari rumah sakit dan selesai menjalani terapi induksi.

Kebetulan Marshall yang menjemput Abigail pulang dari rumah sakit.

"Mau makan dulu?", tanya Marshall di perjalanan. Hari ini Marshall membawa mobil, bukan motor Trailnya.

"Engga", jawab Abigail singkat, padat, jelas.

"Oh oke"

Kemudian hening selama kurang lebih 7 menit. Tapi Marshall memulai pembicaraan lagi.

"Emm, Bi?"

"Apa?", jawab Abigail cuek.

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo. Ini serius", ucap Marshall yang sedang konsentrasi mengendarai mobilnya.

"Ngomong aja"

"Gue udah lama suka sama lo"

"Hah? Apaan sih? Sampis lo", jawab Abigail jutek.

"Bi, gue serius. Lo mau ga jadi pacar gue?", tanya Marshall serius.

"Ya gue ga maksa lo mau jawab kapan", tambah Marshall.

"Hm."

***

Di kamar, Abigail terus menatap langit-langit kamarnya. Dia berpikir, bagaimana jika Dia tidak sembuh?

Tiba-tiba ada suara ketukan pintu.

Toktoktok...

"Iya, masuk", ucap Abi dari dalam kamar.

"Eh, mama. Kenapa, ma?", tanya Abigail saat Reina menghampirinya.

"Besok, kita jalan-jalan ya.", kata Reina lembut.

"Kemana, mah?"

"Ke rumah Papa"

Rubi, papa Abigail memang sudah bercerai dengan Reina sejak Abigail berumur 10 tahun. Sekarang Rubi tinggal di Bali.

"Papa?", tanya Abigail sambil mengerutkan kening.

"Iya, nak. Kita ke Bali. Kamu mau kan?"

"Iya, mah".

***

Lusanya, Reina dan Abigail berangkat ke Bali melalui jalur udara. Tapi saat mereka hendak berjalan dari parkiran menuju pintu masuk bandara, tiba-tiba saja hujan turun sangat deras.

"Nak, hujan. Berteduh sini", ucap Reina sambil menutupi kepalanya agar tidak kena hujan

"Engga, mah. Abi suka hujan", tolak Abigail.

"Ayo, Bi.", ucap Reina sambil menarik tangan Abigail.

"Engga, mah", tolak Abigail sambil melepaskan genggaman Reina.

Tuhan, aku ingin sekali menikmati hujan. Tetapi kenapa orang-orang sangat melarangku?! Aku suka hujan!! Ucap Abigail dalam hati sambil berdiri di tempatnya dan menikmati hujan.

"Mah!!", panggil Abigail yang hampir tak kedengaran karena kalah akan suara hujan.

"Abi!! Sinii", teriak Reina sambil melambaikan tangannya.

RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang