Besoknya, di jam yang sama, hujan turun lagi. Dan ya, Ara mau nggak mau harus neduh di depan wartel Hoya (lagi).
Pastinya, Hoya udah siap2 dengan jaket di tangannya. Wajahnya sumringah pas liat ceweknya (belom jadi padahal) di depan wartel.
"Ara!" panggil Hoya.
Yang di sapa cuma noleh, terus senyum, sepet.
"Sendirian aja, Ra"
Bukannya jawab, Ara malah asik sama hapenya.
"Yah, dikacangin"
Trus tiba2 hape Ara bunyi.
"Halo, kak!"
"..."
"Aku lagi neduh"
"..."
"Sendirian aja kok"👈 la dipikir Hoya setan
"..."
"Iya, kalo udah reda aku pulang kok"
Liat Ara telpon2an dengan wajah sumringah gitu, Hoya jadi ciut. Doi udah mikir kemana-mana.
Ara double kali ya? cuitan hati Hoya yang paling dalam
"Eh anzeng, gue jadi laler" omong Hoya pelan.
Tapi sepelan-pelannya, orang yang lagi telpon2an sama Ara denger.
"Engga, kok. Aku beneran sendiri"
"..."
"Gausa kali, kak. Rumah aku tinggal jalan bentar. Gaperlu jemp-"
"..."
"Yah, kak. Beneran de gapa-halo kak?"
Ara langsung noleh ke Hoya.
"Bang"
"Apa?"
"Abang..."
"Ya?"
"Anying"
JEDUWARRR
Muka hoya langsung begini
cogan salah apa, Gusti -hoya
zbl deh -araHAI READERS!!! AKU BALIK LAGI NIH:)))) CHAPT INI PENDEK BANGET KARNA THE REAL STORY ADA DI CHAPTER2 SELANJUTNYA. SO, WAIT FOR IT:))))
😚JANGAN LUPA VOMMENT😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Warung Telepon (Infinite Hoya)
Fanfiction"mbak, wartel mbak?" . . . . . Hoya x OC