drei

195 27 3
                                    

Besoknya, di jam yang sama, hujan turun lagi. Dan ya, Ara mau nggak mau harus neduh di depan wartel Hoya (lagi).

Pastinya, Hoya udah siap2 dengan jaket di tangannya. Wajahnya sumringah pas liat ceweknya (belom jadi padahal) di depan wartel.

"Ara!" panggil Hoya.

Yang di sapa cuma noleh, terus senyum, sepet.

"Sendirian aja, Ra"

Bukannya jawab, Ara malah asik sama hapenya.

"Yah, dikacangin"

Trus tiba2 hape Ara bunyi.

"Halo, kak!"

"..."

"Aku lagi neduh"

"..."

"Sendirian aja kok"👈 la dipikir Hoya setan

"..."

"Iya, kalo udah reda aku pulang kok"

Liat Ara telpon2an dengan wajah sumringah gitu, Hoya jadi ciut. Doi udah mikir kemana-mana.

Ara double kali ya? cuitan hati Hoya yang paling dalam

"Eh anzeng, gue jadi laler" omong Hoya pelan.

Tapi sepelan-pelannya, orang yang lagi telpon2an sama Ara denger.

"Engga, kok. Aku beneran sendiri"

"..."

"Gausa kali, kak. Rumah aku tinggal jalan bentar. Gaperlu jemp-"

"..."

"Yah, kak. Beneran de gapa-halo kak?"

Ara langsung noleh ke Hoya.

"Bang"

"Apa?"

"Abang..."

"Ya?"



















"Anying"

















JEDUWARRR















Muka hoya langsung begini

cogan salah apa, Gusti -hoyazbl deh -ara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cogan salah apa, Gusti -hoya
zbl deh -ara

HAI READERS!!! AKU BALIK LAGI NIH:)))) CHAPT INI PENDEK BANGET KARNA THE REAL STORY ADA DI CHAPTER2 SELANJUTNYA. SO, WAIT FOR IT:))))

😚JANGAN LUPA VOMMENT😚

Warung Telepon (Infinite Hoya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang