sechzehn

77 15 0
                                    

Buka wartel. Nyapu halaman. Ngelap kaca.

Udah, itu aja yang Hoya lakuin.

Capek dia. Ya hatinya, ya badannya.

"Abang!!!!!"

Hoya denger seseorang teriak dari jauh. Awalnya dia pikir si Ara, makanya nggak dijawab. Tapi ternyata bukan.

"Abang jahat!! Nggak noleh sama sekali!! Padahal awjong udah teriak dari tadi:( "

Hoya senyum tipis aja. "Maaf, dek"

Sungjong bingung. Nggak biasanya Hoya cemberut dan tak bersemangat.

"Abang gapap-"

"Gapapa kok. Cuma capek aja. Semalem habis liat bola"

"Oh ema-"

"Gaada bola padahal semalem" celetuk seseorang.

Hoya kaget. "Ngapain Ma?"

"Eh lo temennya cabe, ngapain disini?" tanya Sungjong sewot

Alma nggak kalah sewot. Maaf2 aja, sahabatnya satu itu bukan cabe.

"Cabe ngomong cabe, ew"

Sungjong kesindir. Ngamuk dah doi, "sialan lo"

"Woi udahan dong" protes Hoya, "capek kuping gue"

"Yauda, makan yuk sama adek"

Hoya geleng2.

"Sama Alma aja kalo gitu" kata Alma yang langsung narik tangan Hoya.

"Eh eh. Ma, apaan sih"

"Udah ikut aja. JONG JAGAIN WARTELNYA!"

Hoya noleh ke Sungjong, "bentar lagi bambang sampe"

Kembang desa ngambek. Dia udah dandan cantik2, tapi malah disuruh jaga wartel. Manyun mulu de bibirnya:3

Lain lagi sama Hoya yang masih ditarik sama Alma.

"Ma, apaan sih?!" kata Hoya risih

"Bawel"

Nggak lama, mereka sampe di suatu rumah. Yang jelas bukan rumah Ara.

"Mang, ini Alma bawain biang keroknya"

Hoya bingung. Ini kok ada mang ucok juga.

Lah gue mau diapain:( -hoya

Mang ucok maju deketin Hoya. Wajahnya sok2an serius. Atau emang serius. Author juga gatau. Hehe

"Mang..." kata Hoya pelan.

"Bentar, Hoy. Sabar"

Setelah beberapa lama, barulah mang ucok mengeluarkan handphone-nya.

"Sok, liat sendiri dah"

Hoya menyimak video di hp mang ucok. Dan dia baru ngeh. Itu videonya tengkar sama Myungsoo kemaren malem.

"Terus kenapa mang?" tanya Hoya polos.

"Mereka udah putus belum?" sosor Alma.

"Gatau. Abang gapeduli"

Alma sama mang ucok liat2an. Mereka bingung, kenapa tiba2 Hoya nyerah gitu aja.

"Weh, kenapa atuh? Perasaan kemaren mamang liat adem2 aja"

Hoya ngembusin nafas. "Udah lah. Hoya mau balik, kasian Sungjong"

Belum sempet pergi, tangan Hoya ditarik sama Alma. "Jelasin dulu!"

"Tanya aja sama Ara!" ucap Hoya, sedikit keras. Mang ucok sama Alma sampe kaget. Hoya berubah banget.

Warung Telepon (Infinite Hoya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang