Sampe di rumah, Ara langsung di sambut dengan squads yang tanya sana-sini
"Ra? Lo kenapa?" Ai sebagai tetua mulai khawatir.
3 kurcaci lainnya malah tanya yang gapenting, contohnya
"Araaa tadi dek Jisung nyapa gue!!! Harus gimana nih????" -clara
"Eh masa ya, gue nemu ffnc. Bagus bangeettt!!! Baca nggak ya, Ra?" -alma
"Araaaa!!! Otp gue tadi sailling!!! Lo liat nggak???? Tadi itu looo!!! Fafa masa pergi ngisi spidol bareng!! Liat ga????" -shanon
Dan masih banyak lagi.
Ara yang moodnya lagi berantakan cuma bisa ngasih senyum tipis terus langsung pergi ke kamarnya. Dia pingin nangis. Tapi nggak bisa. Air matanya udah habis buat berantem sama kak Myungsoo.
Flashback
"Putus? Nggak! Aku nggak mau putus sama kamu!" kata Myungsoo dengan wajah merah, nahan marah
"Trus kakak maunya apa?"
"Pokoknya aku nggak mau putus sama kamu. Lagian kenapa juga kita harus putus gara2 tukang wartel itu?"
"Ih kak! Orang juga tau, bang Hoya nggak salah"
Myungsoo berpikir seakan-akan Ara nyalahin dia.
"Bisa ya kamu nyalahin aku? Pacar kamu itu siapa? Hoya atau aku?!"
Ara shock. Dia nggak nyangka Myungsoo bakalan marah gara2 hal sepele.
"Kakak berubah..."
Ara capek. Capek adu mulut sama Myungsoo. Alhasil dia langsung keluar dari mobil dan lari ke dalem rumah. Dia berharap Myungsoo ngejar dan nahan dia. Tapi ternyata enggak. Myungsoo malah bawa mobilnya semakin jauh dari rumah dan pandangan Ara.
Dia bener2 berubah
Flashback end
Ara rebahin badannya di kasur. Dia bener2 gatau mau ngapain. Rasanya mager mau ngapa2in. Tapi tiba2 Ara ngerasa ada sesuatu yang ngganjel di hatinya.
Perkataannya ke bang Hoya.
"Masa iya sekarang gue harus ke wartel trus minta maaf"
"Ah besok aja deh. Males banget keluar"
Dan pada akhirnya, malam itu pun hanya mejadi milik Ara dan guling dan bantal. Dan juga air mata Ara, pas liat foto2 dia sama Myungsoo.
"It was our first date"
KAMU SEDANG MEMBACA
Warung Telepon (Infinite Hoya)
Fanfiction"mbak, wartel mbak?" . . . . . Hoya x OC