fünfzehn

78 14 2
                                    

Ara lagi gaada pulsa dan gaada uang"( jalan satu2nya buat mempertahankan hidupnya adalah ngutang:")

Orang paling baik--lebih baik dari Clara, yang suka traktir cuma satu😋

"ABANG HOYA!!" teriak Ara di depan wartel Hoya

Yang dipanggil langsung nongol. Matanya berbinar gitu liat Ara

"Ara! Mau wartel?"

"Hehe. Utang ya"

Senyumin aja deh -hoya

Ara seneng. Dia ngeluyur gitu aja. Terus telpon mamanya.

"Ma, minta uang" kata Ara

Si mamanya mah iya2 aja.

"Makasih mamaaa. Ara sayang deh. Muach"


























































"Mama jijik, dek"














Huahahahaha -gandum









Ara langsung cemberut. Tapi nggak lama. Soalnya dia lihat Hoya lagi ngupil. Wajahnya nggak nahan bzq

"Asyik ya bang" celetuk Ara tiba2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Asyik ya bang" celetuk Ara tiba2.

Hoya kesindir. Tapi dia swag aja, padahal malu banget.

"Enak loh dek. Mau?" kata Hoya sambil deketin jari yang dia buat ngupil ke Ara.

"IH ABANG JOROK!"

"Hehehe"

Ara cemberut lagi. Hoya berusaha bujuk dengan.. traktiran (lagi)

"Udah jam 8 nih. Abang mau tutup wartel"

"Lah terus Ara harus apa?" tanya Ara sewot

"Temenin abang"

"Gamau!"

"Yauda. Padahal mau abang traktir"

Seketika Ara berubah. Jadi lembut gitu pas denger kata TRAKTIR

"Eh eh, iyade Ara temenin. Mau makan apa?"

Hoya senyum. "Apa aja. Yuk"

❤❤❤❤

Habis makan, Ara sama Hoya nggak langsung pulang. Mereka jalan2 dulu, sekalian cari udara segar. Lumayan kan buat Ara yang stress banget mau un.

"Btw, makasih buat nasgornya bang"

Hoya senyum. "Lain kali boleh lagi kan?"

"Gamau ah"

Ditolak nih, Hoy? -gandum

Warung Telepon (Infinite Hoya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang