Part 29

1.4K 132 1
                                    

"Kenapa kau melakukannya?" Tanya Jimin pada Yoongi.

Yoongi tak menjawab pertanyaan dari sepupunya itu ia hanya berdiri mematung menatap Jimin dengan wajah penuh penyesalan.

"Kenapa kau melakukannya!? Mengapa kau tak mencegahnya!? Wae!? Wae!? Wae!?"

Yoongi tersenyum sedih, ia menyadari bahwa saat-saat seperti ini akan datang.

Melihat Yoongi tersenyum dan tidak menjawab pertanyaannya Jimin mencengkram kerah baju sepupunya itu dengan penuh emosi.

"Kau tak mencegahnya dan malah tersenyum seperti ini!? Apa itu maumu Min Yoongi!?" Tanya Jimin emosi.

"Aku tersenyum karena aku sedih meratapi nasibku ini, bukan karena senang membiarkan Sunmi menjalani operasi yang penuh resiko ini..."

"Lalu kenapa kau tak mencegahnya!?"

"Aku sudah berusaha, jika bisa aku ingin bertukar posisi dengannya... Tapi apalah dayaku? Aku tak bisa berbuat banyak..." Sebutir air mata jatuh membasahi pipinya, Yoongi menangis!

***
Oppa anyong~
Jujur saja aku sungguh takut menjalani operasi kali ini karena disini aku mempertaruhkan hidupku...
Kenapa? Karena aku memiliki alergi terhadap obat bius...
Mian aku baru memberitahukan hal ini padamu :(
Maafkan aku oppa, aku tahu seharunya aku memberitahukan tentang alergiku ini lebih awal tapi aku takut kau akan melarangku melakukan operasi dan malah memaksa Yoongi untuk menggantikanku...
Jika terjadi sesuatu padaku aku harap kau jangan pernah menyalahkan siapapun...
Jangan pernah menyalahkan Tuhan yang telah menakdirkanku seperti ini...
Jangan pernah menyalahkan dokter yang tak bisa menyelamatkanku dan telah menyembunyikan hal ini darimu...
Jangan pernah menyalahkan Yoongi karena ia tak bisa menggantikan dan menghentikanku menjalani operasi...
Jangan pernah menyalahkan sepupu yang lain termasuk dirimu sendiri karena kalian tak bisa menjadi donor yang cocok untuk kakek...
Araseo!?
JANGAN PERNAH MENYALAHKAN SIAPAPUN!?

Ps: Aku harap aku dapat berkumpul denganmu lagi, jika aku sadar nanti maukah kau memelukku dengan sangat erat?

"Yoongi-ah... bisa kita bicara sebentar? Ayo ke atap sebentar..."

-Yoongi Pov-
Aku tau dengan sangat bahwa saat-saat seperti ini akan datang. Jadi aku pasrah apa saja yang dilakukan oleh Jimin saat ini.

"Apa maksudmu?" Tanya Jimin.

"Aku sudah meminta Sunmi agar tak operasi tapi ia bersikeras untuk menjalaninya, andai saja aku bisa menggantikannya tapi sayangnya ginjalku sudah tak berfungsi dengan baik..."

Jimin melepaskan cengkramannya dariku. Hah... Akhirnya aku dapat bernapas lagi.

"Arghhh!!!" Jimin berteriak kencang. Aku tahu ia pasti sangat tertekan saat ini, aku tahu karena aku pernah merasakannya. Rasa yang amat frustasi dan selalu menyalahkan diri sendiri.

"Walaupun seperti itu kau harus tetap mencegahnya!" Tiba-tiba Jimin kembali kalap, ia kembali mencengkram kerahku dan mendorongku ke tepi atap.

"Bukankah kau mencintainya!?" Tanyanya.

"Mi... Mianhaeyo..." Ugh napasku semakin sesak. Aku merasa cengkraman Jimin semakin kuat mendorongku ketepi. Ah apakah Jimin akan membunuhku?

-Jin Pov-
Aku merasakan sesuatu yang aneh saat melihat ekspresi Jimin setelah membaca surat dari Sunmi.

"Ah apa cuma perasaanku saja?" Gumam Jin.

"Huh? Waeyo hyung?" Tanya Jungkook yang ternyata mendengar gumamanku.

Blood Sweat Tears (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang