Part 14

1.7K 158 6
                                    

Kehidupan dikantor memanglah sebuah medan perang! Sunmi selalu dicibir karena ia adalah karyawan baru dan tahu-tahu sudah berada diposisi kepercayaan sang direktur, banyak yang mengira kalau Sunmi ada affair dengan Namjoon sehingga gadis itu bisa berada diposisi itu saat ini.

"Kau tahu mahasiswa itu pasti ada sesuatu dengan presidir Kim..."

"Ara... tak mungkinlah kalau tak ada affair mana mungkin ia bisa magang langsung sebagai sekertaris presidir Kim."

"Tapi aku tak menyangka kalau presidir Kim menyukai gadis seperti itu... Ternyata ia menyukai gadis berwajah innocent tapi berhati busuk..."

Sunmi yang mendengar semua itu dari dalam bilik toilet hanya tersenyum miris, sejak seminggu yang lalu ia bekerja disini tak henti-hentinya segala macam hinaan dan fitnah ia telan begitu saja.

"Yeah aku emang ada sesuatu dengan Kim Namjoon tapi itu bukan urusan kalian." Ujar Sunmi yang tiba-tiba muncul dari dalam bilik, ia menuju wastafel untuk mencuci tangannya.

"Kenapa diam? Apa kalian sudah selesai bergosipnya? Ah jadi kalian ini tipe orang yang suka membicarakan keburukan orang lain dibelakang..."

Ketiga wanita dihadapannya hanya terdiam membeku mendengar perkataan Sunmi sekarang.

"Kalian tahu? Aku sungguh benci orang-orang yang sukanya membicarakan keburukan orang lain dibelakang apalagi jika hal itu adalah yang tak benar adanya."

Sunmi keluar dari toilet tersebut dibelakangnya ketiga wanita itu mengintip Sunmi dari dalam toilet. Pada saat yang bersamaan Namjoon terlihat melintas dikoridor dengan segera Sunmi menghampiri pemuda itu.

-Namjoon Pov-
Saat aku melintas dikoridor kantor tiba-tiba saja Sunmi menghampiriku dan menarik lengan kemejaku.

"Aku boleh beristirahat dikantormu sebentar? Aku lelah..." pinta gadis itu.

Aku melihat wajah gadis itu terlihat sedikit pucat akhirnya aku merangkul gadis itu menuju kantorku. Yah dari awal aku memang agak kurang setuju kalau gadis ini magang dikantorku karena aku tahu kesibukannya sebagai mahasiswa sudah membuatnya lelah ditambah lagi dengan bekerja dikantor pasti sangat menguras staminanya.

"Kau tak apa? Apa sebaiknya kau pulang saja?" Tanyaku.

"Tak apa, aku baik-baik saja. Aku hanya sedikit lelah, istirahat sebentar juga akan segar kembali."

Aku akhirnya membiarkan gadis itu berbaring sejenak disofa yang ada ditengah ruangan kerjaku, sementara aku melanjutkan pekerjaanku yang tadi sempat kutinggalkan.

"Joon Oppa..." panggil gadis itu.

"Hmm?" Entah kenapa perlahan aku mulai terbiasa dengan panggilan itu.

"Sekarang tanggal berapa ya?" Tanyanya.

"Hmm... tanggal 5 Desember, kenapa?"

"Omo! Ah... aku lupa..."

"Hmm?" Tanyaku tak mengerti.

“Eomma... aku lupa kalau hari ini adalah hari ulang tahun ibuku... hahaha... bodohnya aku... mianhe eomma..."

***
"Kau sungguh tak mau ikut kedalam?" Tanya Sunmi pada Namjoon, saat ini ia sudah berada ditempat pemakaman ibunya dan Namjoon lah yang mengantarkannya kali ini.

"Tak apa aku tunggu disini saja..."

"Baiklah kalau begitu..."

Sunmi keluar dari mobil dengan seikat bunga tulip putih ditangannya.

"Oh ya kalau kau bosan dan haus disebelah sana ada cafe, kau bisa membeli ice americano kesukaanmu..." ujar Sunmi sebelum ia meninggalkan Namjoon kedalam pemakaman.

Blood Sweat Tears (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang