Part 28

1.4K 134 3
                                    

Sunmi memasuki kamar kakaknya dengan membawa sebuah surat persetujuan. Ternyata Park Jimin tak ada didalam kamar, sepertinya ia sedang mandi karena terdengar suara shower yang menyala.

"Oppa aku ada dikamarmu..." seru Sunmi.

"Hya! Ngapain kau?" Tanya Jimin sambil melongok keluar dengan kepala yang masih terdapat sisa shampo.

"Ada yang ingin ku berikan padamu..."

"Ya sudah taruh disitu saja..."

"Andwe! Aku juga ingin berbicara padamu..."

"Ya sudah tunggu sebentar... Ah! Mumpung kau disini tolong sekalian rapikan kasurku..."

Jimin kembali menutup pintu kamar mandinya, sambil menunggu Sunmi membereskan kasur milik kakaknya itu. Tak lama kemudian Jimin keluar dengan mengenakan baju mandi.

"Hadap sana... Jangan mengintip! Aku ingin pakai baju..." ujar Jimin.

"Ih! Memangnya sebagus apaan sih badanmu itu?" Tak ayal Sunmi berbalik membelakangi kakaknya.

Setelah memakai bajunya Jimin menghampiri adiknya sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Ada apa?" Tanyanya.

"Ih geregetan aku! Duduk sini, aku akan mengeringkan rambutmu oppa..." Bukannya menjawab pertanyaan dari Jimin, Sunmi malah mengambil alih handuk kakaknya dan mulai mengeringkan rambutnya.

"Setelah mandi kau harus segera mengeringkan rambutmu kalau tidak nanti kau masuk angin, apalagi sekarang sudah mulai memasuki musim dingin... Hmm... Rambutmu harum... Aku sangat suka dengan aromanya..." ujar Sunmi sambil mengusap-usap kepala kakaknya dengan handuk.

"Kau terlihat seperti seorang Haelmonie saat ini..." ujar Jimin meledek adiknya.

"Terserahlah..."

Jimin melihat sebuah amplop coklat disamping tempat tidurnya, ia mengambilnya dan langsung bertanya pada Sunmi.

"Apa ini Sunmi-ah?" Tanyanya.

"Nah selesai..." Sunmi telah selesai mengeringkan rambut kakaknya, setelah itu ia duduk disamping Park Jimin.

"Surat persetujuan operasi... Aku membutuhkan persetujuanmu sebagai waliku..." ujar Sunmi menjawab pertanyaan kakaknya tadi.

"Ah jadi kau yang akan menjalani operasi?"

"Nee... Kau setuju kan oppa?"

"Kan sudah ku bilang, aku akan mendukung keputusanmu apapun yang terjadi..." ujarnya, setelah itu ia menandatangani surat tersebut.

"Gumawo oppa... Apapun yang terjadi kau jangan pernah menyalahkan Yoongi... Oh?"

"Aigoo... Araseo... Araseo..."

Sunmi memeluk Jimin, memeluknya dengan erat.

"Oppa kau tahu aku sangat suka saat aku memelukmu..."

"Wae?"

"Aku suka aroma tubuhmu... Menenangkan, hangat dan aku merasa aman saat berada dipelukkanmu..."

"Aigoo... Jangan sampai kau mengidap brother complex..." Jimin mengacak rambut adiknya itu.

"Aku tak keberatan jika mengidap brother complex jika itu denganmu, hehe..."

-Sunmi Pov-
Tiga hari sebelum menjalani operasi aku check in dan dirawat dirumah sakit. Khusus untukku aku tak diberikan cairan infuse sama sekali dan selalu diberikan obat anti alergi setiap 12 jam sekali.

"Hai..." Aku menoleh kearah pintu, sebuah boneka kucing mengintip dibalik pintu. Aku tersenyum, karena mengetahui siapa dalang dibalik boneka kucing tersebut.

Blood Sweat Tears (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang