Part 20

1.6K 141 4
                                    

"Mianhaeyo Kookie-ah..." ujar Sunmi lirih. Gadis itu tertunduk tak berani menatap mata pemuda dihadapannya itu. Dadanya terasa sesak menahan emosi didalam hatinya.

"Aku memang menyukaimu... Tapi... Kau sudah ku anggap seperti adikku sendiri... Aku menyukaimu seperti seorang nunna yang menyayangi dongsaengnya... Mianhe..."

Perlahan Jungkook mendekati Sunmi, lalu perlahan ia mengangkat wajah gadis itu agar menatap kedua matanya.

"Uljima... Gwenchana... Kenapa kau yang menangis padahal aku yang ditolak olehmu? Sshh... Sudahlah jangan menangis lagi..." ujar Jungkook sambil menghapus air mata yang mengalir dari kedua mata Sunmi.

"Mianhe Kookie-ah..."

"Sshh... Sudah tak apa... Lagipula walau aku ditolak kau masih menyukaiku bukan? Aku adik terbaikmu bukan?"

"Oh! Kau adalah adikku yang paling the best!"

"Kau juga nunna terbaik dan tercantik yang aku kenal... hehe..."

"Ih..."

"Senyumlah nunna..."

Perlahan Sunmi menghentikan tangisnya lalu tak lama kemudian ia tersenyum menatap Jungkook.

"Nah gitu dong senyum..."

"Gumawo Kookie... Terimakasih kau telah menyukaiku..."

"Eih sudahlah jangan dibahas lagi, malu aku..."

"Hehehe... Araseo... Araseo..."

***
Apa itu kebahagiaan? Haruskah kita mencari sebuah kebahagiaan atau kebahagiaan itu akan mendatangi kita dengan sendirinya?

Yoongi merebahkan diri dikasur miliknya ia baru saja menyelesaikan sebuah lukisan abstrak yang hanya dapat dipahami oleh dirinya sendiri.

"Apa aku sudah bahagia? Aku cukup bahagia dengan kehidupanku saat ini... Dengan melukis aku bisa melupakan kesedihanku sejenak..." gumamnya.

Perlahan ia memejamkan matanya namun tak lama kemudian ia terlonjak kaget karena wajah seorang gadis melintas dipikirannya tadi.

"Sunmi-ssi?"

-Sunmi Pov-
Beberapa hari setelah kejadian kebakaran itu Hyorin mengajakku ketemuan. Aku pun menyetujuinya, aku juga rindu padanya. Aku segera mengganti bajuku dengan baju yang lebih rapi untuk jalan.

Aku keluar dari kamarku, dari kamar sebelah Yoongi juga keluar dari kamarnya dan sepertinya ia juga hendak pergi keluar.

"Yoongi-ah..." panggilku lalu berlari menghampirinya.

"Mau kemana?" Tanyaku.

"Ke toko buku, membeli peralatan lukisku." Jawabnya.

"Ah... Aku juga hendak keluar, eng... bolehkah aku menumpang?"

Aku menatap pemuda itu dengan penuh harap. Belum sempat Yoongi menjawab pertanyaanku, Jhope tiba-tiba datang merangkulku.

"Kau pergi denganku saja Sunmi-ah, tapi kau tunggu sebentar aku ganti baju dulu... Yoongi pemuda itu tak suka memberikan tumpangan untuk seseorang." Ujar Jhope.

"Benarkah?" Tanyaku tak percaya. Sekali lagi aku menatap Yoongi.

"Tak perlu biar Sunmi pergi denganku..." ujarnya.

Aku tersenyum lalu menghampiri Yoongi yang sudah jalan lebih dahulu didepanku.

"Yoongi-ah tunggu aku..."

***
Sunmi merasa aneh dan canggung saat duduk berduaan dimobil dengan Yoongi, soalnya ini pertama kali mereka duduk bersama dalam sebuah mobil.

Blood Sweat Tears (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang