Part 36

1.3K 111 3
                                    

"Jhope-ssi?"

Jhope yang baru saja kelar stage bersama dengan Sean tiba-tiba disapa oleh seorang berpakaian rapi.

"Ah saya perwakilan dari BigHitz Ent..." ujar orang itu sambil menyerahkan dua buah kartu nama untuk Jhope dan juga Sean.

"Saya sudah memperhatikan kalian berdua sejak lama... Terutama kau Jhope-ssi..."

Jhope dan Sean saling bertukar pandang, apakah ini...

"Saya berniat menjadikan kalian trainee BigHitz, dengan bakat yang kalan miliki saya yakin kalian akan menjadi idol yang hebat..."

"Maaf tapi saya tak berniat masuk ke agensi manapun..." ujar Jhope.

"Pikirkan terlebih dahulu, jika kau berubah pikiran hubungi kontak yang tertera disana..."

-Jhope Pov-
Disaat aku sibuk memikirkan tawaran trainee tadi, Sean malah sibuk membujukku agar menerima tawaran tersebut bersamanya.

"Ayolah Jhope, memang BigHitz adalah agensi kecil tapi ini bisa menjadi jalan menuju kesuksesan kita! Apa kau tak mau berdiri didepan layar dan menjadi pusat perhatian? Sampai kapan kau hanya menjadi backdancer?"

Aku memikirkan kata-kata Sean barusan, benar katanya mungkin ini adalah salah satu jalan menuju kesuksesan. Tapi aku memiliki trauma dulu aku hampir debut dengan salah satu agensi namun ternyata kami berselisih paham hingga akhirnya aku memutuskan untuk menghentikan kontrakku.

"Ayolah... Oh? Lagipula kau bersama denganku..."

"Biarku pikirkan dulu..."

"Araseo... Apa kau lapar? Aku lapar, ayo makan!"

"Baiklah!"

***
Setelah makan Jhope dan Sean mampir ke sebuah toko musik. Mereka (khususnya Jhope) memang berniat untuk membeli beberapa kaset lagu untuk koleksinya.

"Kau pergilah lihat-lihat aku ingin kesana... Jangan ikuti aku..." ujar Jhope.

"Hya! Jhope-ssi!" Seru Sean, walau begitu Jhope tetap pergi meninggalkan dirinya.

-Yeonzy Pov-
Toko musik, toko yang selalu aku kunjungi selain toko buku. Disana aku dapat mendengarkan beberapa jenis musik dan juga aku bisa membeli kaset untuk keperluan terapi para pasienku.

"Ah itu..." akhirnya aku menemukan juga kaset yang sedari tadi ku cari.

"Ugh..." Aku kesulitan untuk mengambilnya karena kaset yang ku inginkan ada dirak teratas dari rak ini, walaupun aku sudah berjinjit namun tetap saja aku tak sampai.

Tiba-tiba sebuah tangan terjulur mengambil kaset tersebut untuk membantuku, aku menoleh kesamping ternyata orang itu adalah Jung Ho Seok, sepupu dari Sunmi.

"Kau suka musik klasik? Nih..." Tanyanya.

"Gumapta..." ujarku berterimakasih.

"Kau sendiri?"

"Ya begitulah... Kau?"

"Eng... Aku dengan temanku tapi dia sedang pergi melihat-lihat..."

"Oh... Kau kemari mencari kaset?"

"Ya... Karena pekerjaanku berkaitan dengan musik maka aku selalu kemari untuk membeli beberapa kaset lagu..."

"Ah..."

"Hya! Jhope... Kau! Mengapa kau meninggalkanku?" Tiba-tiba seorang pemuda setengah bule datang menghampiri kami.

"Jhope? Dugu?" Tanyaku bingung.

"Oh pantas kau meninggalkanku Jhope-ssi... Ternyata kau sedang bersama gadis cantik... Tapi kau tak tahu Jhope? Orang ini adalah Jhope ah kau tak memberitahu namamu ya?"

Blood Sweat Tears (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang