Part 13

1.8K 148 11
                                    

Sunmi mondar-mandir didalam kamarnya, ia menggigit bibirnya.

"Ah... ottoke..."

Ia berjalan menuju terasnya untuk mencari udara segar, namun tak lama kemudian ia kembali kedalam karena pada saat yang bersamaan Yoongi juga berdiri diteras.

"Huh? Kenapa aku menghindar? Memangnya aku salah apa?" Setelah itu ia kembali keluar menuju terasnya, namun ternyata pemuda itu telah kembali masuk kedalam kamarnya.

"Lho kok ngilang? Hmm... ya sudahlah..."

Sunmi berbalik kedalam kamarnya dan alangkah terkejutnya ia ternyata Yoongi sudah berada didalam kamarnya.

"Astaga! Kau mengejutkanku..."

Yoongi tersenyum melihat ekspresi kaget gadis itu.

"Bersikaplah seperti biasa, anggap saja kemarin tak terjadi apa-apa. Ah... tapi kau harus tetap menjaga dan menepati janjimu, araseo?"

Sunmi mengangguk dengan cepat dan hal itu sangatlah lucu menurut Yoongi ia tertawa melihatnya.

"Haha... mian... menurutku kau itu sangat lucu... oh ya ini lukisan dirimu..."

Yoongi menyerahkan kanvas yang berlukisan lukisan diri Sunmi, gadis itu pun membukanya perlahan senyum mengembang dari bibirnya.

"Gumawo... lukisanmu sangat cantik..."

"Karena modelnya juga cantik... aku hanya melukis apa yang terlihat sesungguhnya dimataku..."

-Sunmi Pov-
"Karena modelnya juga cantik... aku hanya melukis apa yang terlihat sesungguhnya dimataku..."

Deg... deg... deg... duh jantung tenanglah... akibat perkataan Yoongi barusan jantungku berdebar tak karuan. Semua ini berawal dari kejadian semalam dan sejak itulah jantungku tak bisa diajak kompromi jika melihat pemuda itu.

*flashback
Perlahan Yoongi mendekatkan wajahnya kearahku, karena takut aku memejamkan mataku. Tidak! Apakah ia akan menciumku? Sungguh jantungku saat ini berdebar tak karuan karenanya.

"Sunmi-ah..." Yoongi memanggil namaku.

Huh? Apa? Kenapa? Perlahan aku membuka mataku, wajah Yoongi saat ini begitu dekat denganku sehingga terlihat jelas matanya yang tajam nan indah itu.

“Gumawo Sunmi-ah..."

Setelah itu ia menciumku, bukan dibibirku namun dikeningku. Walau begitu ciuman itu adalah ciuman pertamaku, dan hal itu benar-benar membuat jantungku berdebar tak karuan.

***
Tok... tok... tok...

Sekertaris Choi masuk kedalam ruang kerja ketua Park. Setelah membungkuk memberi hormat ketua Park dipersilakan duduk dihadapan ketua Park.

"Sekertaris Choi... Bagaimana kabar anak-anak dirumah?" Tanya ketua Park.

"Semua baik-baik saja tuan, mereka terlihat makin akrab satu sama lain berkat nona Sunmi..." ujar sekertaris Choi.

"Ah... begitu... hmm... sebenarnya saya memiliki sebuah rencana untuk Sunmi, bagaimana kalau saya menempatkan Sunmi disalah satu cabang perusahaanku? Bagaimana pun ia harus berlatih mengelola perusahaan agar ia kelak bisa menggantikanku."

"Maaf tuan bukankah itu terlalu cepat? Lagipula nona Sunmi masih kuliah..."

"Tak apa... ia hanya perlu masuk setengah hari saja, lagipula saya berniat menempatkannya diperusahaan tempat Namjoon memimpin."

"Menurut saya itu ide yang cukup bagus, tapi apakah tuan muda Namjoon bisa menerima nona Sunmi diperusahaan?"

"Ia harus menerimanya... saya yakin Namjoon akan membantu Sunmi..."

Blood Sweat Tears (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang