Chapter 21

51 9 1
                                    

"The war of mind is begin."

____________________________________

Batinku gelisah memikirkan hal yang bisa saja terjadi padaku, seingatku aku hanya melakukan itu sekali dengan Harry. Bahkan itupun hanya sekali, apa bisa jika hanya melakukannya sekali saja aku bisa hamil. Tapi jika kuingat ingat lagi, pada malam itu dia mabuk dan kami tidak menggunakan kondom. Fuck!.

Ketukan pintu dari luar mengejutkanku, aku bangkit dari ranjang untuk membukakan pintu dan melihat siapa dia. Saat kuputar knop pintu Lecy berdiri didepan pintu, membawa nampan berisi susu putih diatasnya. Awalnya aku sedikit heran namun untuk saat ini aku butuh teman untuk berbicara, siapa tahu dia bisa membantuku.

Dia berjalan masuk saat kupersilahkan, meletakkan segelas susu itu dimeja samping ranjang. Saat dia hendak keluar, kutahan pergelangan tangannya.

"Lecy aku ingin bertanya." ucapku cepat, sambil menunggu jawaban darinya aku masih terus menggenggam tangannya.

"Tanyakan saja,tapi tunggu dulu. Dimana tuan muda?" jawabnya tersenyum memutar tubuhnya menghadapku, akupun melepaskan genggamanku.

"Ayo duduklah dulu." balasku berjalan menuju sofa didekat ranjang, diapun mengekoriku dan akhirnya mengambil posisi untuk duduk disampingku.

"Ada apa? Kau ada masalah?." tanyanya yang mungkin penasaran, sepertinya dia tahu bahwa aku memiliki masalah.

"Ya, aku takut Lecy." aku tidak tahu harus memulai dari mana.

"Takut kenapa? Adakah yang menyakitimu? Apa Jannet mengancammu?." balasnya melotot padaku.

"Tidak, ini bukan soal Jannet. Ini masalah lain, dan aku tidak tahu harus mulai dari mana." ucapku mencoba menjelaskan apa yang ada dipikiranku saat ini.

"Lalu?." tanyanya lagi, semakin membuatku memutar otakku untuk menyusun kata yang tepat agar bisa menyampaikan semua ini.

"Jika kita hanya berhubungan sekali saja dan tidak menggunakan kondom, apa itu bisa hamil?." seruku sedikit kikuk, aku tahu ini pasti sangat memalukan untuk dibahas.

"Maksudmu berhubungan intim?." tanyanya dan aku hanya mengangguk mengiyakan. "Bisa, itupun jika kau melakukannya sehari setelah hari terakhir menstruasimu. Dari berita yang kudapat, wanita yang baru saja selesai menstruasi cenderung lebih subur. Jadi jika sehari setelah sehabis menstruasi kau melakukan hubungan intim, ada kemungkinan kau akan hamil." timbalnya menjelaskan, aku hanya manggut manggut seperti mendengarkan seorang dokter yang sedang menjelaskan.

Dan sialnya semua yang diucapkannya cocok padaku, saat itu aku melakukannya sehari setelah aku selesai menstruasi. Bukannya aku tidak mau hamil, hanya saja aku belum siap. Aku baru 21 tahun dan aku juga masih punya banyak impian yang belum kucapai, sepertinya aku juga belum siap menjadi ibu.

"Kau hamil Olive?!." ucap Lecy sedikit berteriak spontan menghamburkan lamunanku. Aku menutup mulutnya dengan pergelangan tanganku, berharap tidak ada yang mendengar kalimat itu.

"Shhhh!! Aku tidak tahu." balasku mencoba menyuruhnya menutup mulut.

"Itu berita bagus, kau harus beri tahu ini kepada Harry." balasnya kegirangan, senyum sumringahnya terpancar lebar.

"Tidak! Aku belum siap Lecy. Aku juga belum tahu aku hamil atau tidak, dan satu lagi kumohon jangan beri tahu siapapun." ujarku memohon.

"Tapi Olive, jika kau hamil maka anakmu akan menjadi ahli waris. Kau tak mungkin menyia nyiakan hal itu bukan?." timbalnya masih belum menyetujui ucapanku agar tidak memberitahu siapapun.

"Aku akan memberitahu jika sudah saatnya Lecy, hamil atau tidak aku juga belum tahu." balasku memalingkan pandanganku darinya.

"Kau harus pergi menemui dokter Olive." pinta Lecy sembari bangkit dari sofa dan menghadap kearah pandanganku.

CONTROL //H.S FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang