Hatiku semakin kalut ketika Mr. Styles melihat kearah lengan dan juga dada Harry, Harry tampak sedikit terkejut dengan kedatangan ayahnya. Yang dapat kulakukan hanyalah menunggu apa yang akan terjadi.
"Kau mau kemana Harry?." tanya Mr. Styles pada Harry.
"Ada sedikit urusan." balas Harry melenggang pergi meninggalkan ayahnya didepan pintu.
Mata Mr. Styles bertemu dengan mataku, dengan buru buru aku memalingkan pandangan dan langsung berjalan menuruni anak tangga. Berniat untuk langsung masuk kedalam kamarku, namun langkahku tertahan. Mr.styles memanggil namaku, awalnya kukira hanya ilusiku saja tetapi dia benar benar memanggilku.
"Olive." serunya sekali lagi, akupun menoleh dan menghampirinya.
"Ya Mr. Styles ada yang bisa ku bantu?." ucapku menundukkan kepalaku.
"Ikut denganku." balasnya berjalan mendahuluiku, tanpa pikir panjang kakiku mulai melangkah mengikutinya. Sampai akhirnya kami berada di ruang kerjanya, dia tampak kesulitan membuka jasnya. Inisiatif aku membantunya untuk membuka jasnya dan meletakkan tas kerjanya dimeja, sesaat kemudian dia sedikit merenggangkan dasinya.
Otakku kembali menerka nerka apa yang ingin dikatakan Mr. Styles padaku, kuharap ini bukan berita buruk atau semacamnya.
"Kau anak Elsa, benar?." tanyanya mulai duduk disofa.
"Ya benar." jawabku singkat.
"Boleh aku tahu apa penyebab kematiannya?." ucapnya sedikit gemetar, aku dapat merasakan getaran suara itu keluar dari mulutnya.
Mom, aku benar benar merindukanmu. Hanya karena sedikit singgungan tentang dirimu, aku kembali sedih memikirkanmu. Sekarang apa yang harus kukatakan pada Mr. Styles? Sedangkan aku sendiri tak tahu pasti kejadian itu. Yang kutahu hanyalah kau sudah tergeletak dilantai saat aku meninggalkanmu didapur, memang pada malam itu perasaanku sudah tidak enak. Malam itu aku benar benar tak ingin meninggalkanmu sendiri, tapi kau memaksaku. Entah itu sudah suratan atau kau memang sudah tahu bahwa kau memang akan meninggalkanku. Aku merindukanmu, aku sangat berharap dapat melihat wajahmu sekali lagi.
"Olive?." seru Mr. Styles membuyarkan lamunanku.
"Oh, aku tak tahu pasti penyebabnya. Malam itu saat selesai acara dia membersihkan semua piring kotor, aku sudah melarangnya namun dia tak mau mendengarkan ucapanku." tak terasa air sudah mulai menjalar dipipiku, aku seperti tak tega untuk mengulang kejadian itu. Seandainya saja aku tak meninggalkannua sendiri, dia mungkin masih ada disampingku sekarang.
"Lalu apa yang terjadi? Kumohon katakan padaku, kau juga pasti tahu bahwa aku mencintainya. Tapi tampaknya dia tak pernah menaruh rasa padaku." ucapnya menundukkan kepala kemudian memijat pangkal hidungnya.
"Sesaat setelah aku meninggalkannya, dari kamarku kudengar suara piring terjatuh dan aku segera menghampirinya. Harry ada disana dan dia yang membantuku mengangkat mom kekamar tamu, namun sedetik kemudian kuperiksa denyut nadinya. Dia sudah tak bernyawa." jelasku panjang lebar diiringi dengan isak tangis. Aku benar benar tak menyangka bahwa Mr. Styles memanggilku untuk membahas hal ini.
"Harry?." dia sedikit terkejut saat menyebutkan nama Harry, kemudian bangkit dari kursinya dan berjalan mendekatiku.
"Kau yakin dia yang menolong Elsa? Apa kau tahu bahwa dia tak pernah menyukai ibumu, dia tak pernah setuju aku mendekati Elsa." jelasnya padaku.
Harry tak menyukai mom? Lalu apa maksudnya berkata seperti itu kemarin malam?. Berkata bahwa dia sangat dekat dengan mom, dan dia sudah menyayangi mom lebih dari pada ayahnya. Apa dia berbohong? Apa untungnya dia berbohong padaku? Kenapa aku mulai curiga seperti ini padanya?.
KAMU SEDANG MEMBACA
CONTROL //H.S Fanfiction
Fanfic"Show me if you really need me! Show me if you loved me Harry!." I yelled at him and let my anger out, i am so upset. "I don't, i'm sorry." he says and try to put a fake smile on his face also try to calming me, i know this will be happen sonner or...