Chapter 9

74 12 2
                                    

"Olive bangun." kurasakan tubuhku sedikit berguncang, kupaksa membuka mataku untuk merebut kembali kesadaranku. Sembari melirik jam beker yang sudah menunjukkan pukul delapan pagi, aku kesiangan.

"Apa yang kau lakukan disini Olive?." tanyanya padaku, tunggu dulu. Lecy? Apa yang dia lakukan disini, ini bukan kamarku.

Batinku terlonjak kaget saat mengetahui bahwa aku sedang berada dikamar Harry. Tapi kemana dia, apa dia sudah bangun dari tadi. Apa dia masih dikamar mandi.

"Dimana Harry?." tanyaku spontan padanya.

"Apa maksudmu? Kau bisa berada dalam masalah jika Jannet tau kalau kau tidur di kamar tuan muda." balasnya mencoba memunguti pakaianku yang tergeletak dilantai.

"Tapi tadi malam Harry memintaku untuk menemaninya tidur Lecy." bantahku. Aku benar benar masih mengingat kejadian tadi malam secara detail, saat Harry keluar dari kamar mandi dan memintaku untuk menemaninya tidur. Dan lagi saat dia tak melepaskan pelukannya, bahkan dia memanggil namaku berulang kali. Tidak mungkin aku bermimpi, tadi malam itu benar benar nyata.

"Ya Tuhan Olive, tuan muda tidak pulang tadi malam." ucapnya sembari memberikan pakaian itu padaku.

"Apa maksudmu tidak pulang?." aku kembali bertanya. Kusempatkan memakai kembali pakaian yang tadi malam kulepaskan.

"Setelah kau mengantarkan makan malam untuknya, seorang wanita datang menjemputnya dan tuan muda berpesan bahwa dia tak akan pulang. Sekarang kenakan kembali pakaianmu sebelum dia pulang." ajunya padaku. Sementara aku masih tidak mempercayai ucapannya. Ada dua kemungkinan yang saat ini melintas dipikiranku, yang pertama mungkin aku hanya berkhayal tadi malam, tapi apakah khayalan bisa sangat nyata seperti itu?. Dan yang kedua dia mungkin memang pergi setelah aku tertidur, dasar bajingan.

"Tapi tadi malam dia benar benar ada disini Lecy, dia memelukku." ucapku membantah, sekarang aku terlihat seperti orang gila dimata Lecy.

"Aku tidak tahu apakah ucapanmu benar atau tidak, intinya kita harus keluar dari sini sekarang juga. Masih banyak tugas yang harus kita lakukan, ayo cepatlah." serunya menarik tanganku dan akupun mengikutinya keluar dari kamar bajingan ini.

***

Sore ini tugasku telah selesai semuanya, jadi aku dapat beristirahat dikamarku lebih awal. Namun pikiranku masih memikirkan Harry sialan itu, bisa bisa nya dia melakukan itu. Kalau seperti itu sama saja dia telah mempermalukanku, untungnya yang masuk kedalam kamarnya Lecy, bagaimana jika Jannet yang memergokiku? Entahlah.

Tapi aku benar benar tak bisa marah, dia melakukan apa yang dia inginkan dan aku tak bisa melarangnya. Bahkan ayahnya sendiri tak bisa melarangnya, apalagi aku.

Suara ponsel mengejutkanku, kuraih ponsel pemberian Joe yang terletak di buffetku.

"Halo." sapaku saat nomor yang bertuliskan nama Joe muncul dilayar ponsel.

"Bagaimana Olive? Kau sudah memikirkannya? Aku sudah membeli beberapa baju untukmu dan sudah kususun rapih dilemari." ucapnya dengan nada yang bahagia, aku dapat mendengar jelas siratan bahagia dari intonasinya.

Bagaimana ini? Dia berpikir aku akan menerima tawarannya, sampai sampai dia telah menyiapkan segalanya. Bagaimana nanti perasaannya jika aku menolak ajakannya, tapi kurasa untuk tinggal bersamanya bukanlah sesuatu yang buruk. Aku bisa terbebas dari sini dan melanjutkan kuliahku, tapi tak mungkin aku memanfaatkan Joe untuk itu, aku tidak tega.

"Joe, aku sudah mengatakan padamu bahwa aku butuh waktu. Bahkan aku belum memikirkannya." balasku selembut mungkin tak ingin menyakiti perasaannya.

"Baiklah kalau seperti itu, lagipula aku hanya memastikan. Apa yang sedang kau lakukan? Kau sudah makan?." tanyanya mengalihkan pembicaraan.

"Aku sedang beristirahat dikamar, ya aku sudah makan Joe, terima kasih." balasku menjawab pertanyaannya.

CONTROL //H.S FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang