Vernon dan Dahyun sontak mengerjapkan mata mereka bersamaan. Cowok itu menggaruk pelipisnya berusaha bersikap biasa.
Namun bukan Wonwoo namanya kalau ia tidak merasa ada yang aneh diantara mereka.
"Lama banget sih lo! Gue sampe lumutan nungguin lo disini," protes Dahyun langsung menghakimi Wonwoo.
"Lebay banget lo. Belom juga sejam gue tinggal, udah kangen," jawab Wonwoo asal membuat Vernon sadar jika ia harus pergi dari situ.
Ia lalu melap telapak tangannya yang berkeringat ke celananya, "kalo gitu, gue duluan Won," pamit Vernon bersalaman ala-ala cowok ke Wonwoo. "Sipp," jawab Wonwoo tersenyum. "Gws Day," ucap Vernon tak berani menatap gadis itu langsung. Ia hanya melirik ke arah Dahyun lalu melangkah pergi.
Dahyun melongo menatap kepergian Vernon.
"What!? Vernon nge-gws-in gue? OMG seorang Vernon? Cowok super dingin itu nge-gws-in gue!! AKHIRNYAAAAA!!!"
Dahyun menjerit dalam hati merasa sangat senang. Mendapat ucapan 'GWS' dari Vernon tadi, membuat pipinya kini memerah. Tak sadar senyuman pun mengembang di wajah gadis berkulit tahu itu.
"Kenapa lo?" tanya Wonwoo melihat Dahyun merasa aneh. Ia lalu menaruh punggung tangannya di jidat Dahyun. "Badan lo nggak panas kok. Tapi kok pipi lo merah banget. Lo nggak apa-apa kan?"
"Won... kayanya gue lagi mabuk deh..." ucap Dahyun memegangi pipinya tersipu.
"Hah? Mabuk?"
"Day, mending sekarang gue anterin lo pulang. Lo udah gila," ajak Wonwoo tanpa sadar menarik Dahyun cukup kuat.
"Akh! ANJU SAKIT PEA!" pekik Dahyun sangat keras sehingga membuat Wonwoo sendiri merasa kaget.
"Jangan main tarik-tarik dong Won! Ini kaki gue masih sakit!"
Bukannya merasa bersalah, Wonwoo malah tersenyum geli melihat penderitaan Dahyun. "Sorry-sorry. Gue lupa. Makanya ayok jalan, mau cepet sampe rumah nggak?"
"Ya sabar elah! Kaki gue nih nggak bisa diajak cepet."
**
"Anjir Ver, lo barusan ngapain!"
Vernon menyenderkan badannya di tembok mencoba menenangkan dirinya karena kejadian tadi.
"Dahyun ngeliatin gue sambil senyum ke gue. Ver... lo pasti udah gila."
Sepertinya cowok itu masih belum bisa melupakan betapa indahnya senyuman Dahyun tadi.
"Ver.. lo juga ngeliat dia barusan. Sekarang lo udah berani ngeliat mata Dahyun. Loo banyak kemajuan! Assa!!!"
Dia memang gugup, tapi satu hal yang bisa diambil dari kejadian tadi adalah, cowok super dingin itu sudah tak takut lagi untuk memandang mata Dahyun. Vernon menyebut dirinya memiliki banyak kemajuan. Kemajuan dalam berintaksi dengan gadis yang disukainya. Kim...Dahyun.
**
"Lo kesambet ya?" tanya Wonwoo melirik Dahyun yang duduk disampingnya itu. "Lo mikirin apa sih?" lanjutnya karena sedari tadi, ia perhatikan cewek ini tak berhenti tersenyum. Seperti sedang membayangkan sesuatu.
"Bukan urusan lo," jawab Dahyun dengan ekspresi malas. Kelihatannya ia masih marah karena Wonwoo menariknya tadi.
"Yaelah, lo marah? Sorry Day, namanya juga orang lupa," ucap Wonwoo santai seraya membanting setirnya belok ke kiri. "Lagian, harusnya kan gue yang marah. Kenapa sekarang jadi lo yang marah?" lanjutnya melirik Dahyun sekilas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[#3 SEVIT SERIES] MY CAPTAIN AMERICA
Fanfiction"Lo itu kelewat polos atau emang bego sih Day? Heran gue."