Dengan wajah tak bergairah, Wonwoo mengikat tali sepatunya.
"Won, iketin tali sepatu gue dong!"
Sebuah ingatan lalu melintas dikepalanya. Ia terdiam sejenak.
"Kenapa sih harus ada sepatu yang ada talinya? Kenapa juga sekolah buat aturan yang gak banget? Ck."
"Tuh anak udah ngiket tali sepatu belum ya?" gumam Wonwoo disela-sela lamunannya.
"Woi! Napa lo? Lamunin apaan? Pagi-pagi jangan ngelamun," tegur Seulgi saat melihat adiknya itu melamun di depan teras rumahnya.
Wonwoo tak menjawab. "Kak, bareng gue aja," katanya sontak membuat Seulgi bingung.
"Bentar. Won, lo kenapa? Tumbenan. Nggak sama Dahyun?" tanya Seulgi karena merasa aneh dengan sikap adiknya ini.
"Mau nggak? Kalo gamau ya gapapa. Gue jalan duluan," lagi-lagi cowok itu tak menjawab. Malah mengalihkan pembicaraan.
"Eh iya iya! Woles dong, gitu aja ngambek. Aneh banget lo hari ini," karena tak mau menyia-nyiakan kebaikan hati Wonwoo yang jarang ini, Seulgi langsung mengiyakan.
"Cepetan. Lelet banget sih lo," kata Wonwoo berjalan duluan ke mobil.
&&&
Sevit
"Lo pulang jam berapa? Ada pengayaan ga?" tanya Wonwoo kepada Seulgi sebelum kakaknya itu turun dari mobil.
Seulgi menoleh lalu menatap Wonwoo aneh. "Bentar deh Won. Lo..lagi galau ya? Ini seriusan, tumbenan elo baiiiiik banget sama gue. Kenapa?"
"Gue pulang jam 2. Kalo lo duluan pulang, tunggu gue diparkiran. Ntar gue kabarin lagi," untuk kesekian kalinya cowok itu tak menjawab dan mengalihkan pembicaraan.
"Eh bentar!" Seulgi lantas turun dari mobil dan menyusul Wonwoo yang sudah duluan turun.
"Gue pulang jam 3. Lo nggak usah nungguin gue. Gue nebeng sama temen aja. Yaudah gue duluan," jelas Seulgi lalu melangkah meninggalkan Wonwoo menuju kelasnya.
Wonwoo tak menggubris. Setelah mengunci mobilnya, ia lalu berjalan menuju ruang DS.
&&
Ruang DS
"Bin, gue duluan!"
"Lo beneran gamau gue bantu ke kelas? Kayanya lo masih susah jalan,"
"Nggak usah. Gue bisa sendiri. Bye!"
Cklek
"Eh Won?" Dahyun berpapasan dengan Wonwoo di depan pintu ruang DS. Suasana menjadi dingin.
"Lo kemana sih? Gue tadi nungguin lo tau. Untung Mang Saswi ada, jadi gue berangkat duluan. Lo ke rumah gue nggak?" Dahyun langsung tanpa henti manjatuhi Wonwoo dengan ucapannya.
Wonwoo tak menjawab, hanya melirik Dahyun sekilas lalu melangkah masuk.
"Tuh anak kenapa sih?" gumamnya karena merasa aneh dengan sikap Wonwoo terhadapnya. "Lagi sakit perut kali ya? Ah udah ah! Dia kan emang sering gitu Day. Gausah dipikirin," gadis itu lalu melanjutkan langkahnya menuju kelas.
"Tampaknya suasana sedang menegang permisah!" Hanbin mulai dengan perkataannya yang tak bisa disaring.
"Woi Won, lo kenapa? Serem banget muka lo," lanjutnya mendekati Wonwoo.
Wonwoo tak menjawab. Ia tetap mengeluarkan alat-alat tulis dan bukunya.
"Sepertinya ada yang sedang galau bung," kata Hanbin lagi.
"Gue duluan," setelah mengambil buku dan alat tulisnya, dengan ekspresi datar yang menakutkan, Wonwoo berpamitan lalu pergi meninggalkan Hanbin menuju kelasnya.
"Tuh anak kenapa yak? Jangan-jangan udah ditolak Dahyun lagi?" Hanbin heboh sendiri di dalam ruang DS.
.
.
..
.
..
.
.a/n:
Hanbin tolong dikontrol dong... siapapun tolong Hanbin... biar bisa menyaring segala ucapannya. Kelamaan jomblo ya gitudeh jadinya
KAMU SEDANG MEMBACA
[#3 SEVIT SERIES] MY CAPTAIN AMERICA
Fanfiction"Lo itu kelewat polos atau emang bego sih Day? Heran gue."