12

388 65 17
                                    

H-1 Penobatan LOS

"Woi, kenapa lo? Nggak semangat?" Jaehyun menghampiri Wonwoo yang sedang melamun sambil merobek-robek kertas dan dibuangnya sembarangan. "Jangan buang sampah sembarangan dong, kasian DOS gue cape-cape nyapu terus, lo malah nyampah lagi," lanjutnya.

Wonwoo menghentikan kegiatan lalu menghela napas panjang. "Gue kangen Bogel."

Jaehyun tersenyum mengerti, "Dahyun sakit apa sih Won? Lagian, lo kan punya hp. Ya dipake dong pake nelpon dia."

Wonwoo berdecak, "ck, kalo itu gue juga tau Hyun. Masalahnya, hpnya dia ilang kemaren."

"Lah kok bisa?"

"Panjang ceritanya sob."

"Won! Hyun! Bisa bantu gue bentar nggak?" panggil Woozi dari atas panggung.

Jaehyun dan Wonwoo menoleh lalu melangkah bersama menghampiri Woozi.

.

.

.

Dahyun sedang tertawa cekikikan diatas kasurnya. Sambil mengunyah cemilan favoritnya, ia asik menonton Running Man. Sudah sejak tadi pagi gadis itu memutar kaset-kaset Running Man-nya. Tak henti ia menertawakan tingkah konyol Kwangsoo, Jaesuk dan Haha.

Yah, bisa dibilang ia adalah penggemar no.1 Running Man. Saat Gary memutuskan untuk berhenti saja, gadis ini tak berhenti menangis. Sampai Wonwoo kebingungan harus berbuat apa.

"Eh, Wonwoo lagi apa ya?" gumamnya sontak mengingat cowok es itu.

"Eh iya, Vernon lagi ngapain yaaaaaaaa aaaaaaaaaa," gadis itu sedikit merengek sambil memukul-mukul bantal disampingnya.

"Huft, gue bosen. Mana hp gue ilang lagi. Hidup tanpa hp tuh bagaikan taman tak berbunga."

Dahyun meletakkan cemilannya diatas meja yang berada tak jauh dari kasurnya. Ia meregangkan badannya dan kembali tertidur. Lebih tepatnya, sengaja menidurkan dirinya. Saking bosannya dan tak bisa berjalan kemana-mana.

.

"Sore tante," senyuman terlihat ketika Nyonya Kim, ibu Dahyun, membuka pintu rumahnya. Sosok pemuda tampan sudah berdiri dihadapannya dengan membawa sebucket buah-buahan segar.

"Iya, selamat sore. Sqiapa ya? Temannya Dahyun?" balas Nyonya Kim bertanya tak lupa dengan senyuman ramah diwajahnya.

Pemuda yang menggunakan jeans hitam dan kaos putih yang dibalut kemeja flanel itu mengangguk tersenyum. Eyesmile terlihat begitu indah diwajahnya.

.

"Day, ada temennya nih nyariin," ucap Nyonya Kim dibalik pintu kamar Dahyun.

Dahyun sontak terbangun. "Temen? Wonwoo? Eh tapi kalo Wonwoo pasti langsung masuk. Apa jangan-jangan...Vernon? Kyaaaaaa!!" gumamnya dalam hati merasa senang.

.

"Kamu masuk aja dulu kedalem. Dia nggak boleh jalan dulu, jadi diem di kasur terus dari kemarin. Yaudah tante tinggal dulu ya,"

"Iya tante, saya masuk dulu ya,"

.

Cklek!

Dahyun melebarkan matanya. Kaget. Tak percaya. Mustahil. Kenapa orang ini yang datang menjenguknya?

Jadi..............bukan Vernon?




"Boleh gue masuk?" sapa cowok itu langsung saja melangkah masuk dan tersenyum ke arah Dahyun.

"Udah baikan?" lanjutnya mendekat ke kasur Dahyun.

Dahyun memandangi cowok itu heran. Masih tak bisa mengucapkan kalimat. Ia terlalu kaget.

"Nih, gue bawain buah buat lo. Gue taruh disini ya," cowok itu lalu meletakkan keranjang yang berisi beraneka ragam buah di meja belajar Dahyun.

Gadis itu masih tak bergeming. Pandangannya masih kepada cowok itu.

"E-elo, tau rumah gue darimana?"

"Hmm, dari Jungie..." jawab cowok itu polos. "Gimana kaki lo? Masih sakit?"

"Kak...elo bikin harapan gue sirnah tau ga," sahut Dahyun sebelum akhirnya ia merebahkan tubuhnya lagi.

"Jadi...gue bukan orang yang lagi lo harapin buat dateng?"

Dahyun mengangguk pelan, namun dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Eh tapi tapi, makasih lho kak. Elo udah mau jenguk gue. Padahal kita baru aja akrab kemarin. Nggak nyangka gue, lo mau main kesini. Heheh."













Jaebum berdehem pelan, "anak-anak DS belum jengukin lo?"

"Hooh, mereka sibuk banget di sekolah. Besok kan penobatan LOS," jawab Dahyun.

"Ah iya, tadi gue liat. Mereka sibuk banget di aula."


"Nak Jaebum, ini tante bawain es jeruk sama cemilan. Dimakan ya," Nyonya Kim masuk membawa gudapan untuk Jaebum.

"Makasi banyak tante, maaf jadi ngerepotin," ucap Jaebum.

"Ah, engga apa-apa kok. Sering-sering aja main kesini. Jarang-jarang tante liat anak cowok main kesini. Kecuali Wonwoo..." perkataan Nyonya Kim itu cukup membuat Jaebum sedikit tertawa.

"Mah, udah udah. Jangan mulai deh. Inget umur," tegur Dahyun pada ibunya yang lantas membuat ibunya itu berdecak lalu akhirnya meninggalkan mereka berdua.

.

.

.

"Eh, ini siapa aja yang ikut mobil gue?" tanya Yunhyeong pada rekan-rekannya saat mereka tiba di parkiran.

Hanbin mengangkat tangannya sambil berjalan mendekati Yunhyeong. "Gue," Xiao, Mina dan Woozi pun mengikuti Hanbin. Artinya mereka berempat ikut di mobil Yunhyeong.

Taeyong dan Yuta memilih menggunakan motor mereka sendiri, karena akan langsung pulang setelah dari rumah Dahyun. Jaehyun, Junhoe dan Vernon ikut di mobil Wonwoo. Sedangkan Rose, Jungie dan Jihyo menumpang di mobil Seungcheol.

"Won, lo mimpin jalan. Jangan ngebut-ngebut," pesan Seungcheol ke Wonwoo sebelum mereka semua memasuki mobil masing-masing.

@ Mobil Wonwoo

"Won, kakak lo pulang sama siapa?" tanya Jaehyun basa-basi mengingat kakak perempuan Wonwoo.

Sambil fokus menyetir, Wonwoo menjawab pertanyaan Jaehyun. "Kalo nggak nebeng sama kak Suho, palingan nebeng sama kak Sehun."

"Ouhh...." respon Jaehyun mengerti.

"Rumah lo sama Dahyun deketan ya Won?" giliran Junhoe bertanya.

"Yoi," jawab Wonwoo seadanya, karena harus fokus menyetir.

Vernon yang juga berada disana hanya mendengarkan pembicaraan mereka sambil menutup matanya. Sepertinya ia beristirahat karena cukup lelah. Atau....dia sengaja mengumpulkan keberaniannya sebelum bertemu Dahyun?

.

.

.




[#3 SEVIT SERIES] MY CAPTAIN AMERICATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang