BOF Sepuluh : Kecelakaan

236 40 9
                                    

BOF Sepuluh : Kecelakaan

Liezy berjalan pelan menuju kelasnya. Matanya menyipit saat melihat empat murid laki-laki yang tiga diantaranya sudah ia hafal diluar kepalanya tengah berdiri didepan kelasnya. Mencoba abai, akhirnya Liezy terus melanjutkan langkahnya namun lagi-lagi ia terpaksa berhenti saat salah satu dari gerombolan itu mencegatnya.

"Minggir," ucap Liezy pelan. Namun pemilik tubuh yang menghalanginya tidak bergerak seincipun. Liezy mendongak. "Lo dibayar berapa sama dia?"

Telunjuknya mengarah pada seseorang yang berada dibelakang tubuh cowok yang menghalangi jalannya.

Melihat Liezy yang tengah mengacungkan tangan kearahnya, cowok itupun bergerak mendekat. "Sa biarin aja. Nggak usah dihalang-halangin dia jalan."

Liezy menatap sengit sosok yang baru saja mendekat tersebut. "Tumben sendiri, mana kacung-kacung lo?"

"Omongan lo dijaga."

"Kalau gue nggak mau... lo mau apa?" Liezy menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya cepat.

"Ini masih pagi. Segabut itu lo mau ngajak gue berantem? Minggir... gue mau lewat."

"Erlen ngapain kamu di kelas IPA?!" Suara membahana milik Bu Susi langsung membuat Erlen kembali terdiam tak jadi menyahut ucapan Liezy. "Kembali kekelas kamu sekarang! Tidak tau apa kalau bel masuk sudah bunyi!"

Erlen dan teman-temannya yang tidak mau dipanggil keruang BK lagi, memilih menurut dan meninggalkan Liezy berjalan dengan damai masuk kedalam kelasnya.

🏀 🏀 🏀

Priittttt

"WOY BARIS SESUAI ABSEN!" Radit menghela nafasnya kasar, sangat susah mengatur anak kelasnya.

Semua siswi memilih duduk dipinggir lapangan berteduh, sebagian dari mereka memegang kipas untuk menyejukkan diri karena berjemur dimatahari.

Siang ini mereka harus mengikuti nilai praktik PJOK. Proses pengambilan nilai terkesan sederhana, yaitu memdrible bola baslet dan memasukkannya ke ring.

"Masa percobaan masukin bola ke ring cuma tiga kali. Kalo gagal, lo tetep dilapangan sampe nomor absen terakhir dan ngulang lagi terus gitu sebanyak 3 kali. Kalau masih nggak lewat, lo dapat bimbingan khusus dari pak Sam."

Mendengar itu, semua siswi langsung misuh-misuh tidak terima.

"Yaudah cepetin dong. Panas nih!" Celetuk salah satu siswi.

Semuanya mulai berbaris rapi sesuai absen masing-masing, Liezy berdiri dibarisan pertama bersampingan dengan Ash dan Ayla. Sedangkan Keith dan Vilia berada dibarisan paling belakang.

Sama seperti yang lainnya, mereka juga sibuk merutuki. "Iss... gue lupa pake sunblock!" Desis Keith sambil mengelap keringatnya dengan tisu.

Vilia yang rada tomboy dibanding mereka mencebikkan bibir, "Rempong amat lo. Item dikit gabikin ayang Mico nggak jelas lo itu cabut juga!"

"Pinter main fisik doang, tapi otak gak ada. Sinar matahari mengandung ultraviolet yang bisa menyebabkan kanker kulit. Kalau gue kena kanker kulit gimana!" Balas Keith galak.

"Lo..."

Pritt...

"DIAMM!!!" Teriakan membahana Radit mengambil atensi kelasnya yang berisik. Dia segera memutar lagu senam dan kembali bersuara dengan lantang. "SEMUANYA PEMANASAN. IKUTIN GERAKAN GUE!"

Basket OR Futsal (BOF) | New VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang