Pelajaran keduapuluhsatu

3K 335 3
                                    

Part berikutnya adalah saya yang mencoba mendapatkan kepercayaan diri saya kembali. Kalau memang kata orang saya ini cantik, kenapa sampai sekarang saya masih menjomblo? Berarti apa yang diikatakan sama orang-orang yang membully saya itu benar kan? Saya ini jeleknya gak ketulungan

Itara mulai menyarankan saya agar terapi dengan menulis. Tapi saya tidak pernah melakukannya sampai akhirnya saya capek sendiri dan mulai menulis diari

Saya menghindar lagi dari mereka-mereka itu. Saya tidak mau berhubungan dulu dengan mereka. Rasanya sudah cukup lelah menghadapi mereka. Orang-orang taunya saya sibuk kuliah padahal saya sibuk mencari kesenangan

Percayalah, dibalik ajakan jalan-jalan hangout dan hedon segala macam, ada orang yang mencari pelampiasan dan ketenangan. Itu saya. Iya saya begitu kalau stres

Pernyataan Aldi waktu itu cukup mengganggu saya sampai akhirnya saya memutuskan untuk ikut pesta dan sama sekali saya belum pernah datangi

Saya memang satu geng sama Ferdi, Itara, Bagas, Bima, Kirana, Andro dan masih banyak lagi. Tapi saya sama sekali tidak pernah ikut pesta malam mereka. Saya hanya ikut liburan dengan mereka saja. Dan kebetulan malam liburan waktu itu Itara mengundang saya datang, ya saya datang saja dengan alasan menginap di rumah Itara ke kedua orang tua saya

"Ih tumben ada anak kecil ikut ginian" kata Bagas kemudian mencolek saya

"Pengen cobain sekali-kali" kata saya

"Kalo cobain ke club aja. Kalo kemari mah masih alim" sahut Ferdi waktu itu

Saya hanya tertawa saja. "Takut ah, nanti ada om-om kan enak disini anak muda semua"

"Hadeh. Ya, jangan minum aneh-aneh lo" kata Bagas kemudian meninggalkan saya bersama Ferdi

"Nih kalo kata gue lo minum squash aja"

Saya mengangguk lalu meneguk segelas squash yang ditawarkan Ferdi, "Emang selalu rame begini?"

"Iya kalo Itara yang bikin sih. Kan kenalan cewenya lebih banyak. Kalo gue mah paling cowok-cowok doang"

Saya mengangguk lagi dan menatap sekeliling,

"Eh btw yang ngedj malem ini temen sekolah lo, Mi"

Mendengar itu saya langsung terbatuk dan menatap dengan nyalang ke Ferdi, oh tidak jangan bilang

"Namanya Rion sama Aldi"

Sesak nafas.

Inside OutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang