Pelajaran keduapuluhtiga

2.5K 279 3
                                    

Anya: Kamu mau dititipin apa? Kamu belum makan loh Mi
Anya: Mitelor aja ya? Apa makan garang asem

Saya membuka pesan yang dikirimkan Anya malam itu. Kampus saya mengadakan acara inagurasi untuk mahasiswa baru dan angkatan saya diundang kesana. Sayangnya saya memilih tidak datang. Untuk ap juga ke acara seperti itu buang-buang waktu.

Bukan, sebenarnya saya merasa tidak enak badan beberapa hari ini. Dan saya periksa ke dokter tadi pagi. Saya semakin sakit ketika mengetahui bahwa saya sedang hamil 1 bulan.

1 bulan.

Hampir saja saya pingsan, untung saya ingat kalau saya pingsan nanti orang-orang pasti akan menghubungi keluarga saya dan mereka pasti akan tahu saya hamil.

Bisa digantung saya sama keluarga saya.

"Halo, kenapa dek?"

"Mbak, kata Ibu kalo sempat minggu depan tolong ke rumah tante Dian. Mbak Ayu menikah"

Saya mengernyitkan dahi, "Lah kok?"

"Ketahuan hamil sama pacarnya. Kasihan Mbak Ayu dipukulin sama Papanya, Mamanya juga. Kasihanlah mbak, sampe Mas Dimas juga mukulin Mbak Ayu"

Dengan susah payah saya menelan ludah. Astaga. Dipukuli bukanlah sesuatu yang saya ingin dengar saat ini, terlebih lagi dipukuli karena ketahuan hamil. Mendadak saya pusing.

Mbak Ayu yang dihamili pacarnya saja, pacarnya masih mau tanggung jawab. Masih dipukuli juga. Apa kabar saya? Bisa dimutilasi mungkin

"Halo, mbak, mbak?"

"Oh? Eh, Dek. Iya, insyaallah kesana ya. Kamu kesana?"

"Eh, mungkin mbak. Kan aku sekolah"

"Terus yang berangkat?"

"Ibu sama Ayah"

Aduh. Ibu pasti sudah bisa menduga ada apa dengan badan saya. Mendadak saya panik dan mematikan sambungan telpon lalu mematikan hp saya begitu saja. Saya masih sibuk berpikir untuk menyingkirkan janin ini. Eh sudah janinkah? Saya tidak peduli.

Bagaimana pun ini adalah kesalahan. Seandainya saya tidak pergi waktu itu kan saya masih bisa tenang menjalani kehidupan saya.

Kalu misalnya saya minum obat, paling cepat satu minggu. Kalau saya operasi, saya tidak ada uang dan itu terlalu beresiko. Kalau begitu saya memilih jalur pertama. Minum obat tapi ditambah minum jamu.

Dan tidak ada orang yang boleh tahu saya melakukan ini. Tidak boleh. Tidak sampai saya siap menceritakannya pada siapapun

Inside OutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang