Mulai chapter 12 sampe seterusnya di private ya sayang :)
***
Jennie lagi asik-asik ngumpul bareng Rose, Jisoo dan Lisa yang lagi ngeledekin tentang Jisoo dan Wonwoo di depan kelas mereka, tiba-tiba aja si Vernon datang dan langsung menarik Jennie.
Refleks, Rose langsung meneriaki sekaligus di selipkan kata-kata mutiaranya terhadap Vernon.
"Anjing!!! Vernon lo apain sahabat gue. Bangsat sini lo anjing!"
Seharusnya Rose bisa ngejar, bersama Jisoo dan Lisa. Tapi...
Si dayang-dayang Vernon ngehalangin mereka.
"Lepasin gue BRENGSEK!!" pekik Jisoo kesal hampir aja menendang asal barang 'pusaka' milik Dokyeom.
"Anjing Jisoo, lo boleh nendang apa aja. Tapi jangan barang gue. Gila ni cewek." Dokyeom ngedumel.
"Bodo amat anjing. Lepasin gue!"
Sekuat apapun mereka bertiga. Tetap tenaga toga pemuda itu yang menang
Vernon narik Jennie sampai ke perbatasan koridor sekolah. Sampai di sana, Jennie langsung saja menarik tangannya yang memerah.
"Apa-apaansih lo brengsek!" jerit Jennie kesal.
Wajah gadis itu sudah memerah.
Vernon tersenyum miring, "Jujur lo sama gue Jenn. Taeyong cuman mainan lo doang 'kan?!"
Jennie memutar bola matanya kesal.
"Bukan urusan lo!"
Vernon menarik Jennie kembali saat gadis itu mencoba melangkah meninggalkannya.
"Ini semua akal-akalan lo kan Jenn?!"
"Apasih Non! Ini bukan urusan lo. Kita udah nggak ada apa-apa. Kenapa? Lo masih belum move on dari gue, ha?"
Pemuda itu langsung mengangguk dan langsung mendapatkan pelototan dari Jennie.
"Udah deh Non, gue 'tuh kalau pacaran nggak pake baper jadi seharusnya lo juga nggak usah baper, lo cowok gini! Ganteng juga, pasti banyak cewek yang mau sama lo." tutur Jennie.
Vernon terdiam sejenak.
"Oke. Gue bakalan berusaha move on dari lo Jenn. Tapi, gue kepengen lo jujur sama gue,"
Jennie menarik sebelah alisnya.
"Lo beneran suka sama Taeyong? Apa lo benar-benar pacaran sama dia?"
Jennie menghela nafasnya pelan.
Tangannya menyentuh pundak Vernon.
"Non, sejak kapan sih gue pacaran pake hati? Gue pacaran sama dia juga nggak pake hati. Dia cuman bahan taruhan gue sama anak-anak doang. Lo tau 'kan setiap akhir bulan gue ada taruhan yang hadiahnya di atas rata-rata. Jadi, Taeyong itu target gue." jelas gadis itu.
Vernon tersenyum tenang, "Makasih ya Jenn."
Jennie tersenyum mengangguk.
"Tolong jangan kasih tau siapapun. Gue percaya sama lo. Karna lo adalah penjaga rahasia yang baik,"
Vernon langsung saja mengangguk cepat. Tentu saja dia tak akan membocorkan rahasia gadis yang masih ia sayangi itu.
"Sure. You can believe me."
Jennie dan Vernon hanya tak tahu, bahwa ada sepasang mata dan sepasang telinga yang melihat dan mendengar percakapan mereka.
···
Taeyong 'tuh lagi pusing muter balik nyari Johnny doang.
Nggak ngerti lagi dimana sohib nya.
Lagi asik mencari Johnny, tiba-tiba saat berlawanan arah, Taeyong melihat Sana yang juga menatapnya.
Taeyong menghela nafasnya, pikirannya kembali saat kejadian kantin kemarin lalu.
Sana tiba-tiba saja langsung pergi tanpa mengucapkan kata-kata dan menghabiskan makanannya.
Taeyong bingung, bertanya-tanya ada apa dengan gadis cantik itu.
Langsung saja perasaan bersalah menyelimuti hati pemuda tampan itu.
Karna Sana akan membalik arah, Taeyong langsung saja menghentikan langkah gadis itu.
"Sana, tunggu." Taeyong menarik lengan Sana, membuat gadis itu sepenuhnya menghadap padanya.
"Apalagi sih Yong?"
Taeyong menatap Sana, yang tak menatapnya balik.
"Kamu kenapa?"
Sana mengangkat wajahnya, menatap wajah sempurna pemuda itu.
"Kamu masih nanyak aku kenapa Yong?"
Taeyong menjilat bibirnya, "Aku cuman nggak ngerti... Mungkin kamu bisa ngejelasin, biar aku ngerti San."
Sana mendesah kasar.
"Aku 'tuh suka sama kamu Yong. Aku ngasih perhatian ke kamu. Dan, ngedapet balik perhatian dari kamu. Kamu kayak ngebuat aku ke geeran seakan-akan ngerasa kamu juga suka sama aku...,"
Sana tak bisa lagi menahan air matanya.
"...tapi—awalnya aku nggak percaya kata-kata Momo, Mina kalau kamu sama Jennie pacaran, aku cuman nganggep itu gosip belaka. Karna, aku tau kalau kamu nggak suka tipikal cewek yang kayak Jennie, tapi aku salah."
Taeyong ingin mengumpat lagi dan lagi.
Taeyong 'tuh paling nggak bisa ngelihat cewek nangis.
Langsung saja, Sana merasa kehangatan akibat Taeyong memeluknya.
"Aku suka sama kamu Yong." ujar gadis itu parau.
Seharusnya, Taeyong senang.
Seharusnya, saat pertama kali memeluk Sana, Taeyong merasakan getaran yang di katakan oleh Johnny.
Seharusnya.
Tapi, itu semua benar-benar nggak di rasain sama Taeyong.
Semuanya rasanya flat.
Jadi ini sebenarnya kenapa?
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush.一Lee Taeyong ✔
ContoTaeyong nya kalem, Jennie nya bringas. Berawal dari taruhan yang di buat Jisoo, Lisa, serta Rose, membuat semuanya rumit. "SEMUA CHAPTER DI PRIVATE" ▪▪▪ #55 in short story (09/08/17) #33 in short story (10/08/17)