((3))

7.7K 887 46
                                    


Aku tak tahu apa makna dari kata menyesal sebelum kau datang di hidupku.

Maaf, aku benar-benar menyesal.

Kim Yoora menatap sekeliling dengan canggung, tangan dingin nya meremas amplop coklat dengan gemetar dan sebelah tangannya merapatkan masker dan hoddie yang dia pakai.

Dia bukan artis, sama sekali bukan.
Namun penampilannya saat ini mampu membuat dirinya menjadi pusat perhatian, oh tentu saja. Dia menghadiri fan signing Exo untuk yang kesekian kalinya dengan keadaan seperti itu.

Jika bukan karena Lee Hyeri yang memaksa untuk memberitahukan perihal masalahnya dengan pria itu, Yoora tak sudi menginjakkan kakinya kembali di acara yang dulunya selalu gadis itu nantikan.

Menutup matanya sejenak dan menatap antrian yang panjang didepannya, antrian untuk mendapat tanda tangan pria itu.

Dan tiba giliran Yoora, gadis itu menunduk lama mencoba mengumpulkan keberanian dirinya. Fans dibelakangnya berdehem dan menegur Yoora untuk cepat berbicara atau dirinya harus pulang.

Baekhyun yang duduk dibalik mejanya mengernyit aneh, jika penggemar yang lain akan berteriak atau setidaknya berbinar bahagia bisa bertemu dengannya. Tapi apa yang dilakukan orang ini? Bahkan dia berpakaian ala selebriti yang tidak mau kedapatan dirinya tertangkap kamera.

Ehmm..

"A aku hanya ingin memberi ini, anda bisa membukanya nanti. Ku mohon jangan membuangnya sebelum anda membacanya. Terimakasih.."

Tanpa melihat wajah orang yang dia ajak bicara sedikitpun Yoora keluar dari antrian dan berjalan cepat. Hatinya berdebar tak karuan, bahkan gadis itu sempat melihat tatapan aneh dari anggota Exo yang lain dan para penggemarnya.

Memukul kepalanya kesal,
Seharusnya dia tak datang kesini atau dirinya akan membuat hidup pria itu hancur.

Bodoh.

Gadis itu terkejut saat tangan yang dia pakai untuk memukul kepalanya telah dihentikan secara paksa. Menunduk mengamati sepatu sport yang sangat dia hafal, Yoora menghembuskan nafasnya pelan. Tercekat akan rasa sakit disaluran udaranya bagai kerikil besar yang menghadang.

Dan sekali lagi hatinya serasa perih.

Orang itu membuka masker diwajah Yoora dan melepaskan mantel baby pink-nya dengan pelan.
Gerakan yang teramat pelan sampai Yoora merasakan dirinya adalah wanita yang sangat rapuh.

Membuat dia mengantuk,
Membuat dia terenyuh,
Dan tanpa toleransi lagi dia menangis.

"Orang akan menyebut mu aneh, musim dingin masih lama Yoo.."

Tanpa sapaan apapun lagi orang itu merangkul Yoora yang rapuh untuk pulang, meremas bahu gadis itu menguatkan.

"Maaf, Oppa."

Yoora menghentikan langkahnya dan memberanikan dirinya untuk melihat wajah itu, wajah pria yang luar biasa baik hati baginya.

"Berhenti meminta maaf untuk kesalahan yang bahkan tidak kau perbuat Yoo.."

Pemuda yang lebih tua 5 tahun darinya itu tersenyum, menghapus air mata Yoora dan membawa gadis itu untuk duduk di kursi taman.
Pohon Mapple diatas mereka melepas satu persatu daunnya dan jatuh di kepala keduanya.

"Aku menyesal.."

Yoora mendongak mengamati daun merah yang sangat dia sukai berguguran, melayang pelan bak menari diatas awan dan kemudian terjatuh keatas tanah dengan anggun.
Teramat sedih jika mungkin selanjutnya daun indah itu akan terinjak, mati dan terlupakan. Maka Yoora mengambil daun itu dan memberikannya pada pria disampingnya.

Autumn - Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang