Jika penyebab dari penyesalan adalah melakukan kesalahan fatal di awal, itu benar. Aku menyesal.
.
.
Dibulan kedelapan kehamilan Yoora dia masih saja naik turun eskalator dengan menenteng bungkusan berisi bekal makan siang ditangannya, dengan perut buncit, dengan senyum mengembang. Ini merupakan ritual wajibnya selama beberapa Bulan terakhir dia menikah dengan Baekhyun, jangan lupa. Sekarang dia telah menjadi istri seorang superstar dan akan segera melahirkan anak pertamanya.
Bukan, anak kedua.
Anak yang ditaksir berjenis kelamin laki-laki dan Yoora selalu berharap bahwa kelak anaknya akan menjadi anak tampan dan kuat seperti ayahnya.
Yoora masih tersenyum sembari mengamati pergerakan eskalator menuju lantai 7 tempat latihan grup Exo. Mereka latihan untuk konsernya di Beijing minggu depan, dan lagi-lagi Yoora harus ditinggal sendirian di apartement. Ya, walaupun Baekhyun nyaris menelponnya satu jam sekali dan bertanya entah 'kau sedang apa?' 'apa perutmu tidak sakit?' dan selalu tersipu ketika Baekhyun mengatakan cinta padanya di akhir telepon.
Yoora belum terbiasa, ya tentu.
Dia masih belia untuk menerima semua perlakuan layaknya suami istri, tapi Baekhyun dengan baiknya selalu memaklumi dan menegur dengan lembut padanya ketika Yoora melakukan kesalahan. Seperti ketika dia lupa tidak memberikan garam di masakannya atau yang terburuk mengabaikan telepon Baekhyun karena meninggalkannya di kamar.
Baekhyun yang posesif,
Baekhyun yang perhatian,
Baekhyun yang cerewet,
Sungguh, Yoora tak tahan jika melewatkan hari tanpa ocehan pria itu. Dia bahagia.
Sungguh, Yoora bahagia dengan kesalahan terbesarnya.
Lift berdenting, dia keluar dari tempat itu dan diikuti oleh seorang petugas kebersihan yang sedari tadi terbingung melihatnya selalu senyum sendiri. Yoora bahkan lupa menyapa petugas itu, dia terlalu senang akan bertemu Baekhyun.
Satu langkah,
Dua langkah,
Menghampiri ruangan bertuliskan Exo dan menyapa knopnya pelan, memutarnya sedikit dramatis dan mengintip disela pintu yang baru terbuka sedikit.
Seperti kosong,
Maka Yoora membuka lebih lebar pintunya, dia mengerjap.
Hal yang membuat batinnya bertanya-tanya apakah itu betul punggung suaminya?
Apakah itu betul rambut hitam suaminya?
Jika benar, apa yang sebenarnya terjadi?
Apakah itu kejutan? Dia terkejut luar biasa.
Jangan tanyakan apa,
Byun Baekhyun yang bercumbu liar dengan seorang gadis.
Bahkan gadis yang dia sangat ketahui bernama Kim Taeyeon itu telah berhasil membuka satu persatu kancing kemeja Baekhyun.
Kemeja itu, kemeja dengan warna biru favorit Yoora.
Yoora mengancingnya tadi pagi. Dan berhasil dibuka oleh wanita yang berbeda.
Mereka terus bercumbu, tanpa melihat apa yang ada di belakangnya. Seorang istri yang menangisi suami bejadnya.
Keduanya berbalik, menyaksikan dengan raut terkejut karena Yoora malang berhasil melihat apa yang mereka sembunyikan. Yoora melempar bekalnya kearah Baekhyun dan berlari setelahnya.
Baekhyun berdebar, dia salah sungguh dia salah.
Menepis kasar tangan Taeyeon yang bertengger di pundaknya dan membenarkan kemeja nya secepat kilat, berlari menyusul Yoora dan ya, dia terlambat.
.
.
Kim Yoora memperhatikan aliran tenang didepannya, di bawah pembatas yang kini sedang dia pijaki. Hanya diam dan hatinya berdenyut perih.
Tangan mungilnya mengusap bayi yang mungkin sedang tertidur di perutnya, atau mungkin ikut merasakan kegundahan yang ibunya rasakan. Sekali lagi Yoora membuat bayinya secengeng dirinya.
Atau mungkin sebentar lagi membawa bayinya meninggalkan dunia selamanya.
Yoora tak bisa berfikir apapun, entah itu bagaimana masa depannya nanti atau bagaimana cara bertahan hidup tanpa Baekhyun. Fikirannya hanya berputar dikejadian yang dilihatnya tadi siang.
Dan berjalan beberapa jam tanpa Baekhyun ketahui bukan perkara mudah, mereka bahkan kerap kali hampir berpapasan. Tapi tidak, kali ini mungkin Baekhyun jauh darinya atau menemui Taeyeon dan melanjutkan kegiatan mereka yang telah Yoora rampas.
Ya, dia menyesali semuanya dan akan menguburnya dalam-dalam.
Dia menyesal sampai ke ubun-ubun, dia bahkan menyesal hidup menjadi manusia.
Toh yang dia dapat hanya sebuah hinaan, walau kasat mata.
Yoora menaikkan kedua kakinya diatas pembatas sungai, tekadnya sudah bulat. Tak ada lagi yang bisa dia lakukan disini.
Meregangkan kedua tangannya dan menutup mata,
3
2
1
Byurrrrrrrrr....
Ya, setelah itu hanya luka dalam yang Yoora bawa sampai mati.
.
.
"Halo saya Baekhyun Exo. Terimakasih sudah datang dan bernyanyi di konser kami. "
Baekhyun dengan senyum simpulnya memperkenalkan diri, seminggu sesudah kematian Yoora dia terpaksa harus mengikuti konsernya di Beijing. Dengan penuh kesakitan, dengan penuh penyesalan. Bahkan Baekhyun sering melamun di atas panggung, membuat rekannya khawatir.
Sayup-sayup terdengar beberapa isakan dari beberapa fansnya, Baekhyun mengamati mereka dan tanpa dia inginkan Baekhyun menitikan air mata.
Kim Yoora
Kim Yoora.
Lihatlah berapa ratus orang yang menangisimu, mereka bahkan menyayangimu sekarang.
Maaf Yoora, maafkan aku.
Chanyeol menepuk punggung Baekhyun yang kini terisak kencang, dia juga masih tidak percaya adiknya yang dia sayangi telah tiada.
Kim Yoora yang Malang, tidak satu hari pun dia habisi untuk tidak menghawatirkan Baekhyun. Dan suaminya itu dengan sialannya melakukan kesalahan fatal.
Baekhyun menegak, mukanya pucat dan dia meraih mic -nya kembali.
Berteriak bak tiada lagi hari esok.
KIM YOORAAAA..
.
.
KIM YOORAAA..
KAMU SEDANG MEMBACA
Autumn - Byun Baekhyun
FanfictionByun Baekhyun seorang idol terkenal terjebak dalam kisah cinta yang bahkan dia sendiri tidak menginginkannya. Bagaimana bisa dia menghamili seorang gadis yang tidak dia kenal dan berakhir dengan menghancurkan karirnya sendiri??