Jam masih menunjukkan 10 pagi,namun Hyuga Hinata telah berangkat menuju ke kediaman Namikaze. Memang terlalu awal tapi ini adalah pertama kalinya Hinata bertamu ke rumah calon mertua. Harus memberi kesan yang baik itu pikiran gadis Hyuga ini.
Hinata memandang takjub bangunan megah bergaya eropa didepanya,rumah dengan tulisan marga Namikaze ini sangat asri dengan taman bunga dan puluhan bonsai yang menghias pelataran rumah ini.
"Ada perlu apa nona?" tanya Izumo,penjaga gerbang kediaman Namikaze.
"Ah..saya ingin bertemu dengan Kushina-kaasan?" jawab Hinata sedikit terkejut karena sang penjaga tiba-tiba muncul.
"Kushina-kaasan?" beo Izumo."ah..anda nona Hinata? Calonya Naruto-sama?"
"Hai..!" jawab Hinata singkat dengan wajah memerah karena dibilang calon suami Namikaze Naruto.
"Silahkan masuk...Kushina-sama sekarang ada di taman belakang..maru ikuti saya!" ucap Izumo.
Hinata memandang takjub taman belakang ini. Ada gazebo yang cukup luas ditengah puluhan pohon perdu dari jenis maple yang tak terlalu besar meski sekarang tak berdaun karena musim dingin.
"Loh..Hinata-chan sudah sampai?" tanya Kushina yang melihat calon menantu datang bersama Izumo.
"Ah iya kaasan..Maaf terlalu awal karena saya takut terlambat dan juga tak ada kerjaan di kantor!" jawab Hinata malu karena datang terlalu awal untuk acara memasak makan siang.
"Kenapa minta maaf sayang..aku senang kamu datang lebih awal..kita bisa mengobrol santai disini, ne?" ucap Kushina. "Ah Izumo pesankan pada Ayame untuk membawa teh hangat untuk Hinata!"
"Hai..!" ucap Izumo.
"Ehm Hinata-chan.. Kata ibumu kamu akan launching novel baru ya?" tanya Kushina memulai obrolan.
"Iya kaasan.. Sabtu depan..sebenarnya saya kesini juga bermaksud mengundang kaasan hadir dalam launcing itu,kalau kaasan datang nanti aku kasih buku plus tanda tanganku deh..!gratis..!" jawab Hinata sambil nyengir.
"Sabtu depan aku harus pergi ke Milan sayang...ada acara amal dan kami di undang untuk hadir..maaf ya sayang..padahal aku ingin sekali datang!" jawab Kushina lesu.
"Tidak apa-apa kaasan..khusus deh nanti aku bawakan bukunya setelah kaasan pulang dari Milan..!" hibur Hinata. "Ehm kenapa kaasan yang di undang kok bukan Naruto-kun?".
" Anak itu lebih suka berkutat dengan dokumen dari pada acara seperti itu..kamu tahu sendiri kan..acara amal itu juga tempat pamer dan biasanya saling menjodohkan anak mereka.. ah kasus kalian tidak termasuk karena perjodohan kalian itu terjadi sebelum kalian lahir..anggap ini kalian berjodoh ne??"terang Kushina takut Hinata tersinggung.
Kushina menghela nafas saat Hinata hanya diam karena tak sengaja membahas perjodohan.
"Apa Hinata-chan tak suka dengan anak kaasan?"
"Eh..kenapa kaasan bertanya seperti itu..?" tanya Hinata.
"Aku tahu Hinata-chan.. Aku tahu..aku adalah ibunya..aku tahu bagaimana sikapnya pada setiap perempuan yang mencoba dekat denganya! Aku tahu dia tak pernah peduli...!" ucap Kushina sendu."maaf sayang..kamu seperti kami korbankan demi keinginan kami memperoleh cucu..!".
"Hahaha..tidak seperti itu kok kaasan.. Meski Naruto-kun itu awalnya ku kira pemuda pirang brengsek yang menyebalkan,muka datar kayak papan setrika tapi...eh maaf kaasan bukanya aku menjelek-jelekanya tapi dia orang yang baik kok..dan..dan aku juga mencintainya!" ucap Hinata malu.
Kushina tersenyum lembut dengan kepolosan dan sikap jujur calon menantunya ini."Arigato sayang..aku percayakan Naru-kun padamu!"
"Permisi..ini teh dan sedikit cemilanya Kushina-sama..!" ucap Ayame.
"Taruh di meja saja..!"Perintah Kushina.
" hai...!"jawab Ayame."saya permisi dulu!"
"Ah ayame..tolong siapkan bahan makanan yang akan kumasak nanti!" perintah Kushina lagi.
"Hai..Kushina-sama..!"
"Ehm..kaasan boleh kah aku bertanya tentang masa lalu Naruto-kun?" tanya Hinata setelah menyesap teh buatan Ayame.
"Tentu saja sayang... Apa yang ingn kamu tanyakan?" jawab Kushina lembut.
"Naruto-kun sangat pendiam.. Berbeda sekali dengan kaasan dan Minato-tousan..apa..apa Naruto-kun di asuh orang lain waktu kecil?" tanya Hinata agak ragu takut menyinggung perasaan Kushina.
"Benar sayang..sampai umur delapan tahun baru aku mengasuh Naruto." jelas Kushina. "Sebelumnya dia diasuh orang tuaku..Hashirama dan Mito Uzumaki..Naruto lahir setelah pernikahanku berjalan 4 tahun..dua keluarga dengan latar belakang pengusaha sukses begitu bahagia,ayahku mengundurkan diri dari jabatanya sebagai CEO Uzumaki inc. dan memerger perusahaan yang ia bangun pada suamiku..beliau bahkan mengganti papan rumah ini menjadi Namikaze."
"Memang terdengar seperti ayahku memonopoli Naruto..beliau selalu beralasan ingin menghabiskan masa tuanya dan selalu bilang jika keluarga Namikaze punya banyak cucu dari Nawaki Namikaze, kakak Minato yang punya 2 anak. Mertuaku,Jiraiya Namikaze dan Tsunade Namikaze hanya tertawa menanggapi sikap ayahku. Kami semua percaya padanya,Naruto tumbuh jadi anak yang baik penuh senyum dan sangat suka menolong. Tapi sejak kejadian itu dia tak lagi tersenyum.." jelas Kushina panjang lebar.
"A..apa aku boleh tau kejadian itu...tapi kalau kaasan tak mau cerita gak apa-apa..!" ucap Hinata.
"Tidak apa sayang..malam itu saat umur Naru-kun 5 tahun..aku tidak tau detailnya sih karena saat itu aku dan Minato dalam perjalanan bisnis, Namun para pelayan mengatakan ayah,ibuku dan Naruto akan merayakan hari jadi pernikahan yang ke 41..ayahku pergi membeli hadiah ke kota Suna. Tapi saat perjalanan pulang mobil yang dinaiki ayahku kecelakaan dan...!" ucapan Kushina terhenti tak kuat melanjutkanya.
Hinata yang menyadari itu memeluk Kushina."Sudah kaasan aku mengerti..tak perlu dilanjutkan..!"
"Hiks..hiks...Naruto saat itu tak menangis Hinata-chan.. Bahkan 3 tahun kemudian neneknya meninggal dia hanya diam..Tak ada lagi Naruto yang manja dan merengek padaku saat aku pulang dari perjalanan bisnis..tak ada lagi Naruto yang selalu kabur saat belajar..tak ada lagi Naruto yang ceria Hinata-chan.. Tak ada lagi...dia selalu diam dan diam...!" ucap Kushina sambil menangis.
Tak ada yang bisa dilakukan Hinata, dia hanya diam sambil memeluk calon mertuanya ini. Dia menyadari meski tak di ucapkan ada rasa penyesalan dalam diri Kushina karena kurang perhatian dan kehadiranya sebagai orang tua dalam mendidik Naruto.
"Kaasan.. Apa Naruto-kun nanti pulang untuk makan siang?" tanya Hinata setelah Kushina agak tenang.
"Mana mungkin..!Anak itu paling lupa ada kegiatan yang bernama makan siang..anak itu..aaaaah sudahlah malas aku bercerita!" ucap Kushina sambil cemberut lucu.
Hinata menatap takjub sang mertua,perubahan mood yang sangat cepat dari sedih ke marah.
"Kaasan.. Apa aku boleh membuatkan bekal makan siang untuk Naruto-kun?" tanya Hinata memastikan.
"Tentu boleh sayang...aku sangat senang jika kamu melakukanya..biar kamu nanti di antar Kotetsu ke kantornya!" jawab Kushina. "Sebaiknya ayo masak sekarang..!"
"Hai..!"jawab Hinata semangat.
Bersambung...
Naruhina fanfiction
Disclaimer by Masashi KishimotoApakah masakan Hinata Hyuga akan diterima oleh Naruto Namikaze?? Atau akan dibuang??tunggu chapter berikutnya.....hhhhh kalimatnya kok kayak waktu episode Dragon Ball berakhir ya??gomen..gomen...biar penasaran aja se!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/97191232-288-k44627.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Perfect and Cute Girl
FanfictionPerjodohan antara Namikaze Naruto,sang CEO yang perfeksionis dengan gadis manis cenderung kekanak-kanakan,Hyuga Hinata.akankah cinta bersemi??