Kantor percetakan Haruno pagi itu sibuk menyiapkan keperluan untuk launching novel baru penulis berbakat Hyuga Hinata. Haruno Sakura sedang sibuk menelpon anak buahnya yang bertugas menyebar selebaran untuk promosi launching buku Hinata.
"Ya ampun Kami-sama... Kau bisa membuat novelmu tak laku dengan wajah kusutmu !" ucap Sakura melibat Hinata yang pagi ini masuk tanpa menyapa dan lansung menelungkupkan wajahnya diatas lipatan tanganya. "Ada apa lagi?kau kan sudah seminggu penuh bertemu pujaan hatimu..kenapa wajahmu selalu muram bagitu?"
"Ya ampun...apa pernikahan mu batal?" tambah Sakura yang tak mendapat respon dari Hinata.
"Ada apa forehead?" tanya Yamanaka Ino,sahabat Sakura dan Hinata yang menjabat sebagai kepala editor.
"Tuh..!" tunjuk Sakura pada Hinata yang masih betah menyembunyikan wajahnya.
"Kenapa dengan tuan putri kita ini,hm?" tanya Ino.
"Hueee...Ino-chan...!" tangis bombay Hinata keluar saat Ino mengelus kepala sang sahabat."Kenapa ada pemuda pirang brengsek, menyebalkan,papan setrika...muka datar seperti dia?"
Kedua sahabat Hinata malah terkikik geli melihat kelakuan sahabatnya. Hinata yang biasanya anggun dan penuh kesopanan sekarang mengeluarkan umpatan yang sangat tidak Hyuga sekali.
"Kenapa kalian tertawa? Dasar sahabat tak tau penderitaan sahabatnya!"
"Hei..bukan begitu Hinata-chan.. Kami bahagia.. Ku rasa kau benar-benar cinta pada Namikaze itu ya??kau lebih ekspresif sekarang!" ucap Ino.
"Tentu saja Ino-chan..kalau tidak mana mau aku setiap hari berkunjung ke kantornya mengantar bekal makan siang!" jawab Hinata.
"Lalu kenap wajahmu murung begitu?" tanya Sakura."Apa dia tak suka makanan buatanmu?"
Hinata menggelengkan kepala menjawab pertanyaan Sakura.
"Apa dia tak memuji masakanmu?" tanya Ino dan dapat jawaban gelengan.
"Apa dia tak memakanya, atau membuang bekalnya?" tanya Sakura ekatrim.
Hinata menggelengkan kepala lagi.
"Lalu apa masalahnya?dia tak berterim kasih padamu..!" tambah Sakura dan masih dapat jawaban yang sama.
"Lalu dimana masalahnya?" tanya Sakura sewot.
"Itu..."
Flashback on
"Kyaaa...menantu ku ini memang hebat sekali..kemampuanmu mirip Hikari!" puji Kushina saat masak bersama Hinata.
"Kaasan berlebihan...kaa-sama masih lebih baik..!" jawab Hinata.
"Hei..tapi Hikari tak berani pada ikan hidup..kau masih lebih baik,kau tau!" ucap Kushina.
"He..he..benar juga..kaa-sama akan menjerit jika ikannya meloncat!" jawab Hinata membetulkan pernyataan Kushina.
"Aku ambilkan kotak bekalnya dulu.. Selebihnya kamu taruh dimeja makan saja sayang..ini hampir jam makan siang kita makan dulu..!" ucap Kushina.
.
.
.
"Aku sudah menelpon Naru-kun.. Dia ada dikantor.. Semoga berhasil,ne?" ucap Kushina pada Hinata yang akan mengantar bekal makan siang pada Naruto."Hai..kaasan..jaa!" pamit Hinata.
"Jaa..hati-hati Kotetsu bawa mobilnya..Awas terjadi apa-apa dengan menantuku!" ancam Kushina pada sopir pribadi keluarga Namikaze.
"I..iya..Kushina-sama!" ucao Kotetsu.
Hinata tak menyangka akan kembali ke gedung pencakar langit bertuliskan Namikaze inc. ini lagi. Hanya hitungan hari saja,dulu ia kesini untuk menukarkan bukunya yang tertukar dengan Naruto dan sekarang dia kembali kesini untuk mengantar bekal makan siang pada pemuda itu sebagai calon istri. Takdir memang terkadang lucu juga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Perfect and Cute Girl
FanfictionPerjodohan antara Namikaze Naruto,sang CEO yang perfeksionis dengan gadis manis cenderung kekanak-kanakan,Hyuga Hinata.akankah cinta bersemi??