"Dan juga... Bagaimana Naruto menguatkanya!"
Semua mata ikut tertuju pada dua anak manusia yang berpegangan tangan didalam klinik. Meski masalah pelik ini terjadi, dengan melihat interaksi dua anak itu mereka optimis . Badai ini akan berlalu berganti cahaya terang berhias pelangi.
"Lalu kapan Hinata bisa dipindahkan ke Fukuoka?"tanya Kushina.
"Menurut data medis Hiashi-san, Hinata tak mengalami cedera fisik yang berat...aku rasa lebih cepat lebih baik!"jawab Karin.
"Aku sudah menyuruh Ayame dan Iruka menyiapkan villa itu...sesuai permintaan Karin untuk mengganti dengan perabotan plastik mungkin siap sore nanti!"ucap Minato.
"Anata...aku akan tinggal di villa itu menemani Hinata...bolehkan?"tanya Hikari pada Hiashi.
"Aku juga..aku juga mau menemani Hinata!"sahut Kushina.
"Hn...kurasa yang berhak menjawab itu adalah dokter Karin!"jawab Hiashi.
Karin tersenyum mendengar jawaban Hiashi. Meski dia dokter yang bekerja di klinik kecil tapi ia punya dedikasi dan respon yang baik.
"Lihat mereka!"
Karin menunjuk Naruto dan Hinata yang saling berpegangan tangan. Dua muda-mudi itu tak saling bicara namun saling berbagi lewat tautan jemari, yang satu menguatkan dan yang satu butuh sandaran. Kedua pasangan paruh baya itu melihat kedua anak mereka.
"Seperti cerita kalian, tak ada satupun yang bisa menenangkan Hinata kecuali Naruto bukan! Aku rasa itu sudah membuktikan siapa yang menemani dan menjaga Hinata!"
"Tapi disana mungkin aku bisa jadi teman bicara Karin!"protes Kushina.
"Aku mengerti baasan..tapi jika Hinata tak punya kesempatan untuk melawan traumanya dia akan sangat lama pulih kembali!"
"Apa maksudnya Karin?"giliran Minato yang bertanya.
"Jika semua orang terdekatnya selalu melindunginya tak ada kesempatan untuknya menghadapi ketakutannya.. Penyembuhan Hinata akan berjalan lambat atau tak bergerak sama sekali..!"
Mereka terdiam dengan penjelasan Karin. Secara logika memang benar tapi yang namanya orang tua tetap saja merasa khawatir. Para orang tua terutama ibu tak akan pernah menganggap anaknya sepenuhnya dewasa karena tingginya kasih sayang mereka.
"Ba.. Bagaimana jika Naruto-kun pergi bekerja dokter..apa tak apa meninggalkan Hinata sendiri?"tanya Hikari.
"Hmm.. Bagaimana Minato-jiisan?"tanya Karin.
"Kenapa bertanya begitu padaku?"
"Aku akan meminta Naruto untuk cuti sementara selama seminggu...jadi Jiisan yang akan memegang perusahaan!"jelas Karin.
Sebelum Minato membuka mulut, Kushina sudah memberikan deathgleare mengerikan. Tatapannya begitu mengintimidasi membuat Minato menelan ludah. Ia jadi takut menjawab.
"Itu..itu terserah kau Kushi-chan... Bagaimana menurut mu sayang?"tanya Minato lebih memilih menyerahkan jawabannya pada sang istri darpada salah jawab nanti bisa diamuk oleh sang Habanero.
"Tentu saja dengan senang hati Minato-kun akan menggantikan Naru!"ucap Kushina tersenyum manis.
Semua orang mendengus geli, Namikaze Minato exCEO Namikaze.inc. pria yang dikenal sebagai pemimpin perusahaan yang hebat ternyata tak mampu menghadapi Habanero klan Uzumaki.
"Arigato..aku tak bisa apa-apa selain berterima kasih pada kalian..!" Ucap Hikari membungkuk dalam pada pasangan Namikaze.
Pletak!

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Perfect and Cute Girl
Fiksi PenggemarPerjodohan antara Namikaze Naruto,sang CEO yang perfeksionis dengan gadis manis cenderung kekanak-kanakan,Hyuga Hinata.akankah cinta bersemi??