12

5.1K 242 23
                                        

Naruto pov

Awalnya aku mengira Hyuga Hinata adalah gadis cerewet dan menyebalkan. Gadis yang penuh imajinasi tinggi tentang hubungan percintaan. Dia mencoba mendekat, mengusik kesepian dalam hatiku.

Semakin hari dia mencoba mendekati diriku meski aku tak suka namun berkat perlindungan kaasan ia dengan leluasa mendekat dan aku tak bisa menjauh darinya. Aku benci dengan pemikirannya​ tentang cinta happy ever after gadis itu. Menohok hatinya tentang pemikirannya itu bahwa cinta itu menyakiti, cinta hanya akan saling meninggalkan pada akhirnya. Namun gadis itu tak menyerah, dia tak menyangkal apa yang ku ucapkan tapi dia menambahkan kalimat yang meruntuhkan pemikiran ku tentang cinta.

Cinta memang akan saling meninggalkan tapi cinta tak akan mati, cinta akan tetap tumbuh di hati orang-orang yang telah kita kasihi.

Kalimat yang mampu mengobati rasa benci ku pada apa yang aku alami waktu kecil. Hyuga Hinata sesuai namanya, dia menerangi hatiku yang telah lama mati. Saat dia tersenyum ceria secara otomatis otot-otot di wajahku ini tertarik membentuk kurva simetris untuk menirunya. Dia hadir dengan kesederhanaanya dan cantik dengan caranya sendiri.

Aku bahagia, ya itulah yang kurasakan saat bersamanya jadi aku tak ragu untuk menyematkan kalung peninggalan kakek-nenekku untuknya. Aku sendiri tak tahu inikah cinta Atau hanya rasa senang semata tapi yang jelas aku ingin terus melihat senyum itu, aku ingin melindungi senyum itu, seperti saat ini. Saat dia memelukku sambil tersenyum setelah aku melamar dirinya.

Naruto pov end

                     .................

Brakkk!

"Katakan Naruto-kun...ini tak benar bukan?"ucap Shion Miku yang menyentakkan pintu ruangan Naruto dan menyodorkan undangan pernikahan di meja kerja itu.

Naruto hanya diam menanggapi pertanyaan kohai waktu di Universitasnya dulu itu. Ia tahu jika Shion menyukai dirinya dan sudah berulang kali gadis cantik itu menyatakannya​ secara terang-terangan.

"Kenapa? Kenapa Naruto-kun?? Apa yang kurang dariku...apa??"teriak Shion berderai air mata.

"Aku selalu tampil sempurna untuk menarik perhatian mu..bahkan aku rela jari-jari ini kaku dan terluka saat kursus memasak...lalu kenapa kau memilih menikah dengan orang lain??apa semua itu tak ada artinya buatmu??"

"Jawab Naruto-kun?jawab"teriak Shion tak terkontrol. Gadis itu meluapkan segala emosinya pada Naruto.

"Maaf!"

"Kau gadis yang sempurna Shion..tapi sayangnya takdir mu bukan untukku! Kau layak bahagia tapi tidak bersamaku!"

Kata-kata Naruto begitu menyesakkan untuk Shion. Segala usaha dan penantian bertahun-tahun berakhir tak sesuai ekspektasinya. Semua gelar yang ia dapat dari bidang modeling, fashion designer dan bidang boga tak ada artinya.

"Aku..aku tidak menerima ini..ya aku tidak menerima ini...!"gumam Shion.

"Tak ada yang bisa memiliki dirimu selain aku..ya hanya aku..kau hanya milikku!"racau Shion pelan tanpa bisa didengar Naruto. Shion terdiam cukup lama untuk meredam emosinya. Ia menampilkan senyum palsu yang menawan, pekerjaan sebagai super model tak sulit untuk melakukan itu.

"Maaf telah membuat kantor mu kacau Naruto-kun..!"ucapa Shion setelah menguasai dirinya.

"Semoga kau bahagia..!tapi itu pasti denganku..bukan dengan gadis kampung itu!tambah Shion dalam hati.

"Arigato..Shion!"ucap Naruto.

Shion keluar dari ruangan Naruto dengan seringai berbahaya. Dalam otaknya berputar bagaimana caranya ia akan memisahkan dua nama yang tercetak dalam undangan pernikahan yang ia terima tadi.

Hinata hadir dengan kesederhanaan, janjinya adalah kesetiaan dan cinta yang mencerminkan ketulusan. Dan Shion hadir dengan kemewahan, janjinya adalah manis kebahagiaan dan cinta yang mencerminkan paksaan. Hinata atau Shion yang akan bersanding dengan Naruto?

Tuuut...tuuuut

"Moshi-moshi Pein!"

Moshi-moshi Shion!

"Aku punya pekerjaan untukmu..."

Apa sayang?

"Buatlah Hyuga Hinata menjadi kotor..buat dia jadi menjijikkan bahkan anjing pun tak sudi mendekati dirinya!"

          Bersambung...

Naruhina fanfiction
Disclaimer by Masashi Kishimoto

Akhirnya dengan penuh pertimbangan, konflik ditambah dengan chara antagonis...ya bakal mainstream mungkin...maaf ya kemampuan author e segini!!!

Mr.Perfect and Cute GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang