Vero tergeletak dengan tubuh yang lemas. Ia habis dipukuli oleh Daffa dan lainnya.
Daffa kabur begitu melihat Lissa yang sudah daritadi berdiri melihat semua kejadian.
Lissa langsung menghampiri Vero.
"Lo gapapa kan Ver?"
"Mereka udah pergi?"
"Udah. Lo gapapa? mana yang sakit?"
"Oke."
"Oke? gue daritadi nanya lo gapapa?"
"Bantuin gue jalan ke mobil gue."
"Lo bawa mobil?"
"Iya."
"Emang boleh apa bawa mobil?"
"Ya enggak lah."
"Terus?"
Terus? apanya. Ini anak tomboy dan keliatan serem tapi sebenernya polos banget.
"Udah anterin gue aja ke mobil."
Mereka sudah sampai di parkiran. Dan sekarang Lissa membantu Vero duduk di kursi pengemudi.
"Lo duduk masuk buruan." Vero memberi isyarat agar Lissa duduk di samping kursi pengemudi itu.
"Gue?" Lissa menunjuk dirinya sendiri.
"Iya udah cepetan."
Lah apaansi ini orang? maim ngajak duduk aja.
Lissa segera duduk di samping temoat duduk Vero dan yap Vero langsung tancap gas tanpa basa basi.
"Woi lo gila?"
"Engga." jawab Vero datar.
"Lo mau bawa gue kemana? lo tuh kan abis dipukulin."
"Dipukulin gitu doang mah gue udah biasa."
"Ini kita mau kemana?"
Vero diam.
"Woy."
Masih diam.
"Ini gue teriak ya yang keras biar disangka lo mau culik gue."
Vero tersenyum.
"Eh... eh...eh.. malah senyam senyum lagi."
Vero menoleh dan melihat Lissa yang daritadi mengomelinya. Ia terkekeh.
"Apasih?"
Bener. Kayaknya dia punya kelainan jiwa deh daritadi senyum- senyum sendiri.
"Udah sampe." Vero akhirnya menjawab.
"Restaurant?"
"Iya lah masa lapangan tennis."
"Ya maksud gue ngapain kesini?"
"Berak. Ya makanlah"
"Anak kecil juga tau kali kalo kesini tuh makan."
"Ya terus lo ngapain nanya kalo udah tau?"
"Ya maksud gue ngapain lo kesini? lo pengen makan?"
"Engga. Pengen berak."
"Ih serius."
"Ya pengen makanlah Lissa. Subhannallah lu dari tadi kenapa nanya mulu."
"Ish gue nanya ya karna pengen tau."
"Ini sampe kakek nenek ga bakalan selesai kalo lu nanya mulu dan gue jawab terus. Udah cepet turun."
Vero keluar dari mobil ia menunggu Lissa kekuar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who r u?
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Alvero Bimo Satyo. Seorang murid yang terkenal tampan dan kadang suka membuat onar. Walau begitu hidupnya tetaplah bahagia. Lelaki yang di gemari oleh banyak wanita itu bukan hanya tampan. Tetapi baik dan juga sangat setia...