"Yaudah."
Mereka masuk kedalam dan langsung mencari toko baju.
"Sini gue tau baju- baju cewe yang bagus." Vero menarik pergelangan tangan Lissa.
H&M itu adalah toko baju yang Vero maksud.
"Ga ah gue ga mau." Lissa berusaha melepaskan tangannya yang digenggam Vero.
"Disini banyak baju cewe tuh bagus bagus kan."
"Engga gue ga mau pake gituan."
"Gue sering beliin Della baju ini kok."
"Selera gue sm Kak Della beda."
Oh iya gue lupa kalo dia anak preman.
"Yaudah terserah lo deh pilih baju yang mana."
"Nah gitu dong." Lissa langsung pergi memilih baju dengan senyuman yang membuat Vero ikut tersenyum.
"Yaelah harusnya gue tadi pilihin aja bajunya. Cewe kan kalo milih baju lama banget."
Hanya butuh Waktu 10 menit untuk memilih baju bagi Lissa.
"Demi Apa? udah selesai?" Vero tidak percaya.
"Apaansi lebay biasa aja kali."
Vero langsung membayar baju yang dipilih oleh Lissa.
"Lo beneran udah milih baju kan? semuanya?"
"Iya bawel."
"Sorry, sampe pakaian dalem juga udah?"
"Iyaa. Ga percaya banget sih."
"Emang engga. Della milih baju satu aja lamanya minta ampun."
"Ya beda lah. Gue mah simple aja. Bagus, nyaman, cocok tinggal ambil."
"Yaudah ganti sana baju lo di toi--- ehh tunggu sepatu lo kan basah."
"Ya terus?"
"Ganti. Emang lo nyaman pake sepatu basah gitu?"
"Ya engga."
"Yaudah bentar gue di mobil ada sendal jepit warna hitam. Lo mau pake ga?"
"Yaudah."
"Buka sepatu lo."
"Ih ngapain?"
"Lo mau nenteng- nenteng sepatu lo yang basah gitu?"
"Ya engga juga sih."
"Yaudah buka."
Lissa menuruti Vero. Ia membuka sepatu yang basah itu.
"Oke gue ambil sendal dulu. Lo buruan gih masuk sana. Jangan lama- lama."
"Iyaa, bawel banget."
Vero langsung pergi menuju parkiran sementara Lissa langsung mengganti pakaiannnya di toilet.
Sekitar 10 menit Vero kembali dari parkiran dan Lissa selesai mengganti pakaiannya.
Vero menunggu Lissa yang belum keluar dari toilet. Lalu Lissa membuka sedikit pintu toilet perempuan. Lissa hanya menampakkan setengah badan dan kepalanya.
"Vero sendalnya mana?"
"Lo ngapaim kayak gitu? Lo udah ganti baju?"
"Udah, itu di dalem ada mba- mba lagi benerin pake pashmina jadi gue buka sedikit."
Vero mengangguk. Dia mengerti apa maksud Lissa.
"Nih sendalnya sama ini gue tadi beli iketan, je-day sama sisir."
KAMU SEDANG MEMBACA
Who r u?
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Alvero Bimo Satyo. Seorang murid yang terkenal tampan dan kadang suka membuat onar. Walau begitu hidupnya tetaplah bahagia. Lelaki yang di gemari oleh banyak wanita itu bukan hanya tampan. Tetapi baik dan juga sangat setia...