"May lo ga dikabarin sama Della gitu? dia kemana." tanya Vero.
"Engga Ver, dia ga bilang apa- apa." jawab Maya.
"Udah dua hari dia ga masuk. Lissa juga ga masuk. Kemana coba itu dua anak."
Maya hanya mengangkat bahu sambil menggeleng pelan.
"Permisi." ucap seseorang.
"Iya. Eh Dilla?" ucap Maya.
"Iya May, ada Della ga?" tanya Dilla.
"Lo udah pulang? eh, Della ga masuk dia ga ada kabar."
"Udah kok, kemaren gue juga udah sekolah. Oh gitu yaudah deh thanks ya." Dilla meninggalkan kelas tersebut.
"Dilla juga ga tau kalo Della ga masuk?" tanya Vero.
"Iya tuh. Lagian kemana sih Della." gerutu Maya.
"Kabur kali tu anak gara- gara abis berantem sama Friska." Vero terkekeh.
"Apaansi lo. Gue bilangin loh." ancam Maya.
"Ampun- ampun." Vero pura-pura ketakutan.
"Eh woy hari ini ada pr ga May? aduhh." teriak seseorang.
"Della? lo kemana aja?"
"Panjang ceritanya."
"Hari ini ga ada pr." jawab Vero datar.
"Okeh." Della lansung meletakkan tasnya di atas mejanya dan lamgsung bergegas pergi.
"Mau kemana lo? udah pergi ga ada kabar sekarang pergi lagi ninggalin kita." teriak Vero.
"Lebay lo ah." ucap Maya.
"Mau bujuk Lissa turun dari mobil." teriak Della.
○●○●
"Lis ayo turun, masa ga mau turun." paksa Della.
"Ga mau ah." jawab Lissa.
"Ih kenapa? ayo dong." Della menarik tubuh Lissa agar ia mau turun dari mobil.
"Kak ini masalahnya ini penampilan aku. Beda sama biasanya."
"Kakak tau. Sekarang lebih feminim kan?"
"Ga mau ah."
"Apa sih Lis, yang berubah tuh cuman rambut kamu yang dikuncir rapih. Tas kamu yang cuman ganti model. Sepatu juga. Sama muka, udah gitu doang." ucap Della kesal.
"Gitu doang? nih muka aku pake make-up. Kakak sih pake acara gini segala." gerutu Lissa.
"Ya kan biar kamu jadi lebih fresh gitu. Yaudah sekarang turun ayo." ajak Della kembali.
"Turun tapi aku hapus ya make-up nya." Lissa sambil menunjuk wajahnya.
"Yaudah deh." ucap Della kesal.
Lissa membersihkan wajahnya. Setelah bersih ia langsung bergegas turun dari mobil. Dan.
Lissa dan Della menjadi pusat perhatian. Terutama Lissa. Karena penampilannya yang berubah.
"Eh itu Lissa?"
"Demi apa?"
"Tau gitu gue pepet."
"Sumpah mirip banget kalo kayak begitu."
"Adek sama kaka sama cantiknya."
Ya begitulah kira-kira ucapan siswa yang melihat reaksi Lissa berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who r u?
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Alvero Bimo Satyo. Seorang murid yang terkenal tampan dan kadang suka membuat onar. Walau begitu hidupnya tetaplah bahagia. Lelaki yang di gemari oleh banyak wanita itu bukan hanya tampan. Tetapi baik dan juga sangat setia...