Prolog

17.9K 1.3K 13
                                    

Yang Jiao artis yang jadi perbincangan hangat karena sebuah skandal. Dia ketahuan kencan dengan artis pria yang tengah naik daun.

Akun media sosialnya dihujani komentar miring. Mereka yang berkomentar kebanyakan para gadis yang tak rela idola mereka berpacaran dengannya, memang jika benar mereka berpacaran ada masalah? Itu hak mereka bukan? Kenapa manusia senang sekali menghakimi orang?

"Mati aku, mati." gumam Jiao melihat komentar-komentar pedas para netizen,

Dia bahkan sekarang tinggal di apartemen manajernya, karena gedung apartemen tempatnya tinggal dibanjiri pemburu berita yang seolah ingin membuat namanya jatuh, bahkan para haters yang siap menyerangnya.

"Mungkin aku harus berdo'a pada Dewa agar semuanya bisa aku lewati tanpa kesulitan yang berarti." ujarnya.

Dia kemudian mengambil topi, kacamata, masker dan jaket untuk berdo'a di kuil yang kebetulan tak jauh dari apartemen manajernya.

.
.

Jiao melempar uang kemudian berdo'a dengan khusyuk di kuil. Tanpa tahu sedari tadi keluar apartemen dia diikuti oleh seseorang,

Sret.

"Ehh...."

Jiao kehilangan keseimbangan saat seseorang dengan tiba-tiba mendorongnya saat menuruni tangga kuil untuk kembali ke apartemennya, dia menutup mata dan berteriak.

Dia sudah tak tahu apa yang akan terjadi jika dia jatuh dari tangga yang cukup panjang itu, luka fatal pasti, tewaspun hal yang mungkin terjadi.

Kenapa nasibnya selalu seperti ini? A0a dikehidupan sebelumnya dia ini seorang penjahat hingga dikehidupan ini dia menerima karma?

"Aaaaa........

.
.
.

Byur.

"Ehhhh..??"

Jiao menatap kesana kemari, dimana dia? Kenapa dia ada didalam kolam? Dan kenapa dengan bajunya? Mana tangga? Mana kuil?

"Yang Mulia..."

Jiao menatap rombongan yang menghampirinya, dia tidak sedang bermimpi atau tengah bermain drama kolosal bukan?

"Dayang ambilkan kain," perintah seorang pria,

"Siapa kau?" tanya Jiao menatap orang yang membantunya keluar dari kolam,

"Kakak ini aku Liang, adikmu." jawab Yuan Liang sambil terus membantu Jiao untuk keluar dari kolam.

"Adik? Aku anak tunggal."

"Tabib, panggil Tabib Li sekarang." perintah Liang panik.

Ada yang salah dengan kakaknya.

.
.

"Bagaimana keadaan kakak Tabib Li?" tanya Liang khawatir,

"Ya Pangeran Keempat. Sepertinya Tuan Putri kehilangan ingatannya karena terbentur sesuatu yang ada di kolam." jelas tabib kerajaan -Han Li-

"Ya? I-itu berbahaya, aku akan lapor Ayahanda." ujar Liang langsung bergegas ke istana utama tempat tinggal ayahnya kaisar Yuan Wei Sheng.

.
.

"Yang Mulia Kaisar, Pangeran Keempat datang menghadap." seru Kasim dari luar,

Liang berjalan tergesa-gesa dan langsung bersujud pada sang ayah.

"Ayahanda, Ananda datang melapor," ujar Liang melupakan tatakrama,

Yuan Wei Sheng menekuk dahinya, jarang sekali putra bungsunya itu datang ke istana utama dan berlaku kurang sopan seperti ini.

"Apa itu Pangeran Keempat?" tanya Wei Sheng penuh wibawa,

"Kakak Jiao, maksud Ananda Putri Jiao dia jatuh kedalam kolam,"

"Hanya itu?"

Liang menggeleng, "Dia kehilangan ingatannya, bahkan melupakan Ananda."

.
.

Istana anggrek sekarang dilanda kepanikan karena kaisar, permaisuri, selir, putri, dan pangeran berkunjung bersamaan melihat keadaan Putri Jiao yang dikabarkan kehilangan ingatannya,

"Apa maksudnya ini Han Li?" tanya Wei Sheng pada sang tabib,

"Mohon ampun Yang Mulia, seperti yang Anda dengar dari Pangeran Keempat, Putri Jiao kehilangan ingatannya," jawab Li ber-kowtow.

"Jiao kau ingat ibunda sayang?" tanya Lie Huian sang permaisuri,

Jiao menatap dalam orang yang mengaku Ibunya, karena ibunya meninggal saat dia berumur 10 tahun.

"I-ibu.... Ibu...." Jiao menghambur kepelukan Huian dan menangis, dia tak bermimpi, didepannya ada Ibunya.

Apa dia mati? Dan ini adalah alam kematian?

"Ibu?" beo Yuan Huang sang Putra Mahkota a.k.a Pangeran Pertama,

"Tabib Li sepertinya adik kami perlu diperiksa ulang, bukan begitu Yuan Jiao." ujar Pangeran Kedua Yuan Wen.

"Yuan Jiao? Namaku Yang Jiao,"

"Tabib Li, cepat periksa putriku!!" perintah Wei Sheng.

Ada yang salah dengan keadaan putrinya sekarang.

.
.
.

Time Slip [END] (REUPLOAD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang