Jiao kini hanya memangku dagunya dengan kedua tangan, dia tengah bosan, sangat bosan. Disini tak ada teknologi seperti televisi, handphone, dan itu membuatnya mati kebosanan, kenapa dia dikirim ke zaman ini? dan bagaimana bisa manajernya menjadi tunangannya?
Ahh jika memikirkan Bojing, dia tak mengerti jalan fikiran orang itu, dia merasa serba salah, waktu itu dia bersikap acuh pada Bojing pria itu tak suka, lalu kemarin dia bersikap manis dia tak suka juga, harusnya dia bersikap bagaimana? kenapa manajernya ahh maksudnya tunangannya itu selalu berkomentar dengan apa yang dia lakukan?!
"Tuan Putri, hari ini kita akan belajar tatakrama kembali, agar ingatan Anda cepat pulih," ujar dayang Yu.
"Bisa nanti saja? kepalaku rasanya sakit," Jiao memegang kepalanya berakting layaknya orang sakit, agar ingatannya cepat pulih? Sampai kiamatpun ingatannya akan seperti ini karena dia bukan Yuan Jiao, ahh sekarang dia sakit kepala betulan.
"Hamba akan memanggilkan tabib,"
"Tidak, aku hanya perlu istirahat." tolak Jiao, dia ingin istirahat dengan tenang tanpa diganggu mimpi kedatangan Yuan Jiao yang meminta tolong padanya. Hey dia bukan pahlawan ataupun ksatria.
Dayang Yu mengangguk mengerti, dan pergi meninggalkan Jiao dikamarnya.
Jiao membuang nafas, semalam juga dia memimpikan Yuan Jiao yang sama meminta bantuan, masalahnya dia tak tahu siapa yang dimaksud Yuan Jiao, meski tahu memang apa yang dapat dilakukan olehnya? dia hanya artis dimasa depan yang tak memiliki pengalaman bertempur atau pengalaman lainnya.
"Tuan Putri, ini hamba. Hamba ingin mengatakan agar Yang Mulia bersiap untuk ke kediaman Permaisuri, Beliau mengundang Anda makan siang bersama." seru dayang Yu dari arah luar,
Benar dia hampir lupa, dia juga merindukan ibunya, sudah lama dia tak melihatnya meski di zaman ini ibunya masih sehat dan hidup, tetapi di masanya beliau sudah meninggal saat dirinya berumur 10 tahun kalau tak salah,
"Ya, tunggu diluar saja, aku bisa berhias sendiri."
.
.
.Bojing menatap Jiao dari kejauhan, hari ini dia memutuskan untuk tak menemui tunangannya itu, dia akan mengamatinya dari jauh, tingkah Jiao semakin aneh, kemarin saja sifat Jiao tiba-tiba manis, lalu kemarinnya lagi gadis itu seolah tak menganggapnya ada.
Gerak-geriknya juga aneh, senyumnya, tawanya, seolah Jiao orang lain. Bagaimana dia tahu meski tak menyukai gadis itu? Tentu tahu jika kalian sudah mengenalnya selama 5 tahun belakangan ini. Jiao yang dikenalnya jarang berbicara dan terkadang egois, namun tidak dengan Jiao ini, terlalu ceria untuk seorang Yuan Jiao.
"Melihat adikku seperti itu, jika merindukannya sapa." tegur Yuan Huang,
"Putra Mahkota, semoga Anda diberi kesehatan dan umur panjang," ujar Bojing hormat.
"Kau dipanggil Yang Mulia Kaisar, kau bisa menemui Jiao nanti." Huang memberi tahu,
"Ada apa kiranya Kaisar memanggilku?" tanya Bojing,
"Mungkin perihal pernikahanmu dengan Jiao,"
Bojing membeku, menikah? dengan kondisi Jiao yang seperti ini? bohongkan?
.
Jiao makan dengan santai, namun dia seperti biasa memisahkan kacang yang ada dilauknya, dia tak suka kacang tanah.
Hal itu tak luput dari pengamatan sang ibu, dia meminta para dayang sedikit menjauh,
"Jiao... kau tak suka kacang tanah? bukankah kau selalu memakannya?" tanya Huian,
Gadis itu terdiam, "Tiba-tiba aku tak nafsu memakan kacang tanah Ibunda," jawab Jiao asal.
Huian menyimpan sedoknya, menatap lurus putrinya yang masih mengunyah makanan seolah tak terganggu, "Jawab pertanyaan Ibunda dengan jujur Jiao," pinta Huian,
![](https://img.wattpad.com/cover/99388102-288-k883436.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Slip [END] (REUPLOAD)
FantasyHighest rank #9 in Fantasy Yang Jiao seorang artis yang karirnya diambang kehancuran karena skandal, dia kemudian memutuskan untuk berdo'a di kuil, saat dia menuruni tangga kuil seseorang mendorongnya, dia sudah pasrah cidera parah karena tangga ku...