Bagian 14 : Dewa waktu

7.2K 847 41
                                    

"Zu Shun? Kakak ketiga? Setahuku Jiao putri tunggal." ujar Han Bojing menatap sang presdir tak percaya,

Dia memang tahu Zhu Shun itu mirip dengan Lei Shun, hanya saja untuk menjadi kakak Jiao entah kenapa dia tak percaya. Presdirnya tak pernah membahas masalah Jiao bahkan seolah tak peduli saat banyak gosip miring yang menimpa adiknya.

"Jiao memang tak tahu. Orangtua kami bercerai, dan ibu hanya membawa putrinya yang masih dalam kandungan, kami bertiga dibawa ayah. Ya itu setahuku, ayah tak terlalu membahasnya jika kami bertanya." jelas Shun tanpa beban,

Bojing menatap Shun penuh rasa curiga. Dia masih dibayangi masa lalu, Lei Shun, kakak satu ayah Yuan Jiao yang mencintai adiknya sendiri. Disini Shun tak mencintai adiknya jugakan? Tidak kan? Iyakan? Jika iya itu sama saja mengulang sejarah tragis.

"Lalu dimana saudara Anda yang lainnya?"

"Hmm... Mereka tak ada di negara ini. Kami satu keluarga tinggal di Amerika. Well hanya aku yang menjalankan bisnis disini, agar aku bisa mengawasi Jiao, melihatnya tubuh, adik tersayangku."

Bojing semakin menatap Shun waspada. Terlalu paranoid jika harus kehilangan Jiao lagi,

"Terimakasih sudah mencintai adikku Bojing. Kau memang pria yang cocok berdampingan dengan Jiao, restuku selalu menyertaimu."

.

.

.

Yang Jiao memegang kepalanya sakit. Ahh dia juga harus ikut hadir diacara kerajaan seperti ini setidaknya dia ingin membantu mempersiapkan acara bersama ibundanya, dia harus bersiap, dan berdandan dengan cantik untuk bertemu Bojing juga tentu saja.

"Dayang Yu?" panggil Jiao,

"Ya Yang Mulia," jawab dayang Yu datang dengan membawa jubahnya,

"Bantu aku mengenakan jubahku aku juga perlu hadir untuk membantu Ibunda." ujar Jiao masih dengan suara lemahnya,

"Baik. Tapi Anda tak boleh ikut membantu, perintah Kaisar agar Anda tak bergerak berlebihan." Dayang Yu membantu Jiao membuka jubah tidurnya, digantikan jubah khas putri miliknya,

"Ck baiklah, aku tak akan membantu, sebagai gantinya aku akan ke taman sendiri, kalian tak perlu mengikuti, dan ini perintah!!"

Dayang Yu yang akan membantahpun terdiam, Jiao mengangguk puas dan berjalan disekitar kediamannya, menyelinap pergi mencari Bojing yang pasti tengah sibuk mempersiapkan keamanan untuk besok sekarang ini.

Matanya menangkap sosok yang amat dikenalnya. Kakak ketiganya Lei Shun. Ternyata dia juga ikut berpartisipasi,

Jiao tersenyum, dengan perlahan dia mendekati Shun untuk mengejutkannya,

"Apa sudah siap semuanya?" tanya Shun,

Jiao mengrenyitkan dahinya. Ada orang lain, dan kakaknya tengah berbincang dengan orang itu. Entah kenapa dia penasaran sekarang,

"Ya Yang Mulia. Besok adalah hari dimana Kaisar akan mati ditangan Anda."

Gadis itu menutup mulutnya tak percaya. Apa yang barusan dia dengar?

"Ya. Dengan tangan ini aku akan membunuhnya." suara kakaknya menakutkan, dingin dan penuh dendam.

Jiao melangkahkan kakinya perlahan, mundur tanpa suara. Apa kakaknya akan melakukan kudeta? Tapi kenapa? Apa yang sebenarnya terjadi?

.

.

.

"Kejar dia... Tangkap gadis itu!!"

Time Slip [END] (REUPLOAD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang