Bagian 13 : Waktu yang berjalan cepat

7.6K 889 53
                                    

Jiao kini membuang nafas kesal. Pasalnya dia sekarang ini seperti tahanan rumah yang terus diikuti dua orang prajurit plus para dayangnya, rombongannya bahkan bisa melebihi rombongan yang selalu mengikuti putra mahkota.

"Berhenti dan jangan mengikutiku terus. Aku butuh privasi," seru Jiao yang sudah mencapai batas kesabaran,

"Maaf Tuan Putri tapi ini perintah Kaisar."

"Aku mau bertemu Bojing."

"Itu lebih lagi. Hamba harus berada disekitar Anda saat bertemu dengan Panglima."

"Aku mau bertemu tunanganku dan kau mau mengganggunya?! Itu privasiku!!" seru Jiao,

"Aku akan menemui Kaisar " ujar Jiao mengangkat jubahnya, berlari menuju ruang tahta tempat sang ayah memerintah kerajaan.

.

"Yang Mulia!!" Jiao membuka pintu ruang tahta secara paksa meski kasim sudah melarangnya,

Wei Sheng menggelengkan kepala, putrinya benar-benar tak tahu sopan santun, tak lihatkah para pejabat tengah melaporkan perkembangan maupun masalah yang ada di kerajaan?

"Tunggulah dikediamanku, aku akan kesana sebentar lagi." ujar Wei Sheng mencoba sabar menghadapi tingkah putrinya,

"Tolong Ayahanda tarik perintah pada prajurit yang terus mengikutiku maka aku akan pergi, jika tidak, maka aku akan disini terus!!" seru Jiao melayangkan protes,

Huang yang duduk disamping sang ayah hanya mengulum senyum menahan tawa,

Kekeras kepalaan adiknya melawan ketegasan kaisar. Siapa yang akan menang? Dia bertaruh jika Jiao yang menang.

Ayahnya lemah pada Jiao.

"Pergi Jiao!! Tunggu aku dikediamanku!!" seru Wei Sheng,

Jiao diam tanpa kata, meski sebenarnya dia juga takut akan kemarahan kaisar, tapi demi Bojing dia akan melawan.

"Kubilang tidak sebelum Ayahanda menarik perintah!!"

"Jiao, tunggulah Ayahanda disana ya?" rayu Huang pada akhirnya, tak enak juga jika perdebatan ayah-anak itu dilihat pejabat kerajaan bukan?

"Oh sekarang Kakak Huang mengkhianatiku, dan memihak Ayahanda?!"

"Ehhh..." Huang menatap adiknya yang terlihat marah,

Para pejabat kerajaan rasanya ingin tertawa atau lebih tepatnya merasa lucu melihat tingkah Jiao yang melawan ayahnya.

Ayolah, siapa yang bisa melawan kaisar seperti ini jika bukan putri kesayangannya sendiri? Dan itu tontonan menarik.

.

"Baiklah. Kau boleh bertemu Bojing tanpa pengawalan, sekarang tinggalkan ruangan ini putri Jiao."

Jiao tersenyum penuh kemenangan,

"Terimakasih Ayahanda, aku menyayangimu!!" seru Jiao berlari ketempat dimana dia sudah membuat janji dengan Bojing untuk bertemu.

Dan untuk kesekian kalinya pejabat kerajaan itu mengulum senyum, tidak tahan dengan tingkah kaisar yang diluar karakter itu.

.

.

.

Jiao berlari ketempat dimana Bojing berdiri senyumnya tak lepas dari bibir merahnya,

Entah keberapa kali dia mengalami hal seperti ini. Pemandangan didepannya kembali berubah, jika biasanya dia melihat Han Bojing yang merupakan manajer dimasa depannya tengah menunggu diruang ICU, sekarang yang dilihatnya adalah Wang Bojing dengan banyak luka ditubuhnya dan mayat yang bergelimpangan,

Time Slip [END] (REUPLOAD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang