Part 1
*lauren POV*
"Nonn, non lauren bangun non udah siang ini. Non gak sekolah??" teriak mbok rani sambil mengetok pintu kamarku.
Aku hanya menggeliat. "Hooaammm" aku menguap dan mengerjap-ngerjapkan mataku.
"MBOKKKK!! Lauren telattt" teriak ku saat melihat jam wekerku yang berada diatas nakas menunjukkan pukul 06.30.
Aku langsung meloncat dari atas kasurku dan segera bersiap untuk ke sekolah.
06.40 aku sudah siap. "Haduhhh tugas guru killer belom lagi, hahhh gimana ini??" ucapku saat memasukkan buku matematikaku.
Tanpa pikir panjang lagi aku segera memasukkan bukuku kedalam tas. Entah apa yang akan terjadi padaku nanti saat tugas yang di berikan guru killer belum ku kerjakan.
Aku segera keluar dari kamarku dan begegas ke sekolah.
"Hati-hati atuh non turunnya" ucap mbok rani yang melihatku tergesa-gesa menuruni anak tangga dari kamarku.
"Udah telat nih mbok, lauren langsung berangkat yaa?" ucapku berpamitan pada mbok rani.
"Ini mbok buatin bekel non" ucap mbok rani menyodorkan bekalnya padaku.
"Tomi udah berangkat ya mbok??" ucapku menanyakan adikku pada mbok rani dan memasukkan bekal yang diberikan mbok rani.
"Udah non" jawab mbok rani sopan.
"Yaudah lauren berangkat ya mbok" ucapku dan bergegas berangkat ke sekolah.
"Hati-hati non" teriak mbok rani padaku.
***
"Aduh naik apaan coba??" ucapku yang masih berdiri didepan gerbang rumahku.
"Nahhh itu ada angkot" ucapku sedikit girang.
Aku segera menyetop angkot itu dan menaikkinya. Sayangnya angkot itu berjalan sangat lamban.
Aku sudah sangat gelisah dan sesekali aku melihat jam tangan yang melingkar manis di tanganku.
"Bagus lauren hari ini lo akan dapat hukuman karena telat dan hukuman dari guru killer" ucapku pelan.
07.15 aku sampai di depan gerbang sekolahan.
"Udah jelas deh nih, pasti dapet hukuman" ucapku.
"Ahaa!! Mending gue lewat gerbang belakang sekolah" ucapku sedikit teriak karena mendapat ide yang cemerlang.
Aku segera bergegas menuju gerbang belakang sekolah.
"Tinggi banget sih nih tembok, kan jadi susah manjetnya" ucapku pada diriku sendiri.
"Mana pake rok lagi isshh susah bener dah jadi cewek" aku segera memanjat tembok yang lumayan tinggi itu.
Aku melempar tasku duluan baru kemudian aku memanjat temboknya.
"Happp" aku berhasil, melompat dari atas tembok.
"Huhhh pinter juga ya gue manjatnya" ucapku memuji diriku sendiri.
Aku segera berjalan mengendap-endap menuju kelasku, aku berjalan kedepan sambil menengok kebelakang untuk memastikan tidak ada yang melihatku.
Tapi-"brukk" aku menabrak seseorang dan aku rasa ia sedang membawa buku hingga buku-buku itu jatuh.
Aku tidak menengok siapa yang ku tabrak aku hanya memohon-mohon minta maaf.
"Aduuuhh pak maafin saya pak saya gak sengaja, saya ngaku deh pak saya telat jangan dihukum ya pakk" ucapku sambil menundukkan kepalaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone?
Teen Fiction"Stop! bilang kalo lo gak pantes buat gue. Gue gak butuh lo sempurna, gue cuma butuh lo tetep ada disamping gue!" -jhonny- "Gue gak janji kalo gue bisa tetep ada buat lo" -lauren- *** Kita tidak muda selamanya. Dewasa, Tua, kemudian Tiada. Itu semua...