"Hoaammm" kenny menguap, terbangun dari tidurnya.
'Jhonny kemana? udah balik?' gumam kenny.
"Lauren udah disini?" lanjunya.
Kenny yang melihat lauren kecapekan dan penampilannya yang lusuhpun memilih untuk membangunkan lauren agar tiduran di sofa.
"Ini jaket jhonny kenapa ditinggal? di selimutin ke lauren lagi. Kenapa gak gue aja coba? padahal tadi tidur di samping gue!!" gerutu kenny.
Sebelum membangunkan lauren kenny mengambil jaket jhonny, menaruhnya di sofa dan menukar dengan jaket lauren sendiri.
"Lau bangun, tidur di sofa aja" ujar kenny lembut.
"Hmm??" gumam lauren.
"Lau tidur di sofa aja biar badan lo gak pegel" lanjutnya.
"Hoammm. Lo udah bangun?" tanya lauren sembari mengusap matanya yang masih mengantuk.
"Emang lo disini sejak kapan?".
"Jam 7 an sih. Tadi gue liat lo sama jhonny tidurnya pules banget, gue gak tega bangunin lo".
"Sekarang udah jam 9 malem. Lo balik aja dulu ken, lo belom mandi kan? biar gue aja yang jagain tomi" lanjut lauren.
"Aunty sama uncle belom dateng?" tanya kenny.
"Belom. Maybe they are busy".
"Okay, gue balik dulu. Gue mau mandi, bau banget nih".
"Okay. Take care".
"Ehh ken, itu jaketnya jhonny bukan sih? ketinggalan deh kayaknya" ujar lauren ketika melihat jaket jhonny yang berada di sofa.
"Ah iya, biar gue bawa balik. Tadi buat selimut gue soalnya. Biar gue cuciin".
"Hmm" gumam lauren.
Setelah kenny pulang, lauren tidak melanjutkan tidurnya. Ia menatap adiknya yang sedari tadi belum sadar.
Tanpa ia sadari sebulir tetes air matanya terjatuh di pipinya.
Ada sebuah kenangan pahit yang menyelimuti pikirannya.
"Tomi? kakak di sini. Kapan kamu mau buka mata kamu? kakak janji gak akan biarin kamu sakit lagi" ujar lauren menggenggam erat tangan mungil adiknya.
"Ca lo kenapa sih gak mau ngomong sama gue?" ujar ardi yang terus mengikuti clarin dari belakang.
Ya clarin dan ardi tengah menjenguk tomi. Tadinya clarin ingin berangkat sendiri, tapi mami clarin melarangnya. Sebab sudah terlalu larut untuk seorang gadis pergi malam hari.
Tapi mami clarin mengizinkan dengan syarat harus di temani ardi. Dengan terpaksa ia mengikuti kemauan maminya.
"Lau? adik lo belum sadar?" tanya clarin mengacuhkan ardi.
"Seperti yang lo liat" jawab lauren datar.
"Sorry ya gue baru bisa dateng. Tapi gue janji bakal nemenin lo. Nanti gue nginep disini yah?" cerocos clarin.
"Gak usah rin, besok sekolah kan? lo balik aja, mommy sama daddy gue juga bakal kesini kok".
"Ehh iya, lau ini gue bawain buah-buahan buat adik lo" ujar ardi menyodorkan sebuah parsel buah-buahan.
"Thanks ya di" ujar lauren dan menerima parsel yang di berikan ardi.
"Kejadiannya gimana sih?" tanya clarin penasaran.
"Gue gak tau pasti, gue belom sempet nanya sama kenny".
"Tapi adik lo gak kenapa-napa kan?".
"Cuma luka goresan sama trauma sih".
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone?
Teen Fiction"Stop! bilang kalo lo gak pantes buat gue. Gue gak butuh lo sempurna, gue cuma butuh lo tetep ada disamping gue!" -jhonny- "Gue gak janji kalo gue bisa tetep ada buat lo" -lauren- *** Kita tidak muda selamanya. Dewasa, Tua, kemudian Tiada. Itu semua...