16

151 11 4
                                    

"Lin. Lo pulang aja gih udah sore nih" ujar Ardi.

Saat ini Hyelin tengah berada di rumah Ardi. Sejak pulang sekolah tadi Hyelin sudah berada di rumah Ardi, alasannya Hyelin tidak bisa mengerjakan soal fisika yang di berikan pada kelas Hyelin.

"Okedeh, anterin sampai depan ya?" pinta Hyelin.

"Iya" jawab Ardi.

Hyelin menggenggam tangan Ardi dan Ardi tidak menolak atas perlakuan yang di berikan Hyelin.

Hyelin terus saja menganggu Ardi dan mencubit pipi Ardi.

Beberapa saat setelah keluar rumah Ardi. Ardi melihat Clarin yang tengah menunggu seseorang. Sontak Ardi langsung melepas genggaman tangan Hyelin.

Hyelin yang menyadari perubahan dari sikap ardipun merasa kesal.

Tak lama kemudian Dylan tiba di depan Clarin dengan motor sportnya. Clarin langsung naik ke motor Dylan. Setelah siap Dylan melajukan motornya dengan kecepatan standar.

"Lin gue pergi dulu ya? lo bisa balik sendiri kan?" tanya Ardi.

"Lo mau kemana?" tanya Hyelin penasaran.

"Ada urusan bentar". Tanpa mendengar jawaban dari Hyelin, Ardi langsung melesat dengan mobilnya.

'Gue tau lo mau ikutin clarin!' batin Hyelin.

Beberapa saat setelah mengikuti Dylan dan Clarin. Ardi melihat Dylan menepikan motornya dan turun dari motor. Begitu juga dengan Clarin.

Ardipun menghentikan mobilnya dan mengamati Clarin dan Dylan. Entah apa yang mereka bicarakan, yang jelas itu sesuatu yang menyedihkan.

Tak lama kemudian Dylan mencium kening Clarin dan itu membuat Ardi mencengkram kuat stir mobilnya.

Perasaannya berkecamuk. Emosinya mulai tidak terkendali.

'Lo emang udah berubah ca' gumam Ardi.

Ardi kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

-----

"Permisi" ujar Jhonny dan kedua temannya.

"Eh, masuk aja" jawab Kenny yang melihat jhonny, kevin dan dylan berdiri di ambang pintu.

"Bokap sama nyokap lo kemana lau?" tanya Kevin.

"Keluar cari makan" jawab Lauren singkat.

"Abang lo?".

"Dirumah".

"Gue keluar bentar ya. Ken titip Tomi" ujar Lauren beranjak dari duduknya.

"Okey" jawab Kenny.

"Gue mau cari makan bentar" ujar Lauren.

Lauren keluar dari ruang inap Tomi karena ia akan mulai menjauh dari Jhonny. Dan Jhonny menyadari perubahan sikap Lauren.

"Lau?" panggil Jhonny mengikuti Lauren dari belakang. Lauren menghiraukan panggilan Jhonny dan tetap berjalan menjauh dari Jhonny.

"Lau tunggu!" panggil Jhonny lagi.

Lauren masih tetap berjalan tanpa melihat kebelakang. Sayangnya langkah kaki Jhonny lebih besar dari Lauren.

"Lau? are you okay?" tanya Jhonny mencekal tangan Lauren.

"Lepasin tangan gue!".

"Okey, lo kenapa? ada masalah?" tanya Jhonny lagi.

"Gue lagi mau sendiri Jhon" ujar Lauren pelan.

"Ok-okey. Kalo lo udah siap lo bisa cerita ke gue!".

Lauren mengangguk dan beranjak meninggalkan Jhonny.

'Sorry' batin Lauren.

"Maaf maaf gue gak sengaja" ujar seorang pria yang tidak sengaja menabrak Lauren.

"Tio? lo Tio kan?" tanya Lauren memastikan.

"Lauren?" jawab Tio memastikan.

"Wahh, udah lama gue gak liat lo ditaman. Lo sama adik lo apa kabar?"

"Gue sehat, adik gue sakit".

"Sakit apaan?".

"Kecelakaan. Tapi udah baikan kok. Lo sendiri ngapain? siapa yang sakit" tanya Lauren.

"Ah--emm itu, gue-- gue jenguk saudara gue, iya saudara" jawab Tio gugup.

"Lo gak kenapa-napa kan?" tanya Lauren menyelidik.

"Enggak kok, gue baik. Lo udah makan?" tanya Tio mengalihkan pembicaraan.

"Belom".

"Makan yuk, sekalian ngobrol-ngobrol udah lama gue gak ketemu sama lo".

"Boleh deh".

"Kita makan di kantin aja ya, biar gak kejauhan lo-nya" saran Tio.

"Iya-iya. Yang penting lo yang bayarin".

"Bisa aja lo" ujar Tio merangkul Lauren dan menjitak kepala Lauren pelan.

-----

"Pagi rin?" sapa Lauren duduk disamping Clarin.

"Hmm" jawab Clarin.

"Tumben lo kalem gini? ada masalah?" tanya lLauren.

"Nothing".

"Rinn plis deh, gue itu kenal sama lo gak sehari dua hari!".

"Gue--".

Kringggg..... Bel tanda masuk berbunyi dan menghentikan ucapan Clarin.

Tak lama setelah itu, Ardi datang tanpa melirik ke arah Clarin.

"Lo marahan ya sama Ardi?" tanya Lauren memastikan.

"Selamat pagi anak-anak" ujar guru mapel yang sudah masuk di kelas.

Lagi-lagi ucapan Clarin terpotong. Dan itu semakin membuat Lauren penasaran.

"Rin lo kenapa sih? cerita sama gue dong, siapa tau gue bisa bantu lo" ujar Lauren berbisik.

Clarin tidak menjawab ucapan Lauren. Clarin justru berdiri dari tempat duduknya, dan melangkah menuju meja guru meminta izin untuk beristirahat di UKS.

Lauren semakin bingung dengan perubahan sikap Clarin. Tak lama kemudian Lauren ikut izin untuk menemani Clarin.

"Rinnn!!! tungguin gue!" teriak Lauren dan mengejar Clarin.

Clarin mengabaikan Lauren dan tetal berjalan menuju UKS.

"Rin lo kenapa sih? lo marah sama gue? gue ada salah sama lo?" tanya Lauren setelah tiba di UKS.

"Lauu!! bisa gak sih lo gak usah ganggu hidup gue?!! sehari aja!! gue mohon!" ujar Clarin kasar.

"Rin?".

"Keluar!!" usir Clarin.

"Gue salah apa?" tanya Lauren bingung.

"Lo yang keluar atau gue yang keluar!!".

"Okey. Gue yang keluar" ujar Lauren dan beranjak keluar dari UKS.

"Maafin gue lau" batin Clarin
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Akhirnya....
Setelah sekian lama. Bisa update lagi ❤.
Thank you yang udah mau baca.
Vote dan comment ya :)

Gone?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang