04

16.5K 2.1K 340
                                    

Gue masih baper sama omongan Mark waktu itu.

Ya Tuhan, ya lo bayangin aja lah.

Sekarang lagi pelajaran Matematika, hari ini temen sebangku gue ga masuk.

Guru lagi asik nerangin dan gue cuma nyoret-nyoret ga jelas.

"Sok minta ajarin si eneng sana, aing ga mudeng ini." kata Haechan.

"Hah?" balas Mark.

"Minta ajarin dia aja."

"Aku nembeh rak mudeng, rak reti opo seng dimaksud." sahut gue.

Tapi tetep aja, Mark tetep nyamperin gue dan duduk disebelah gue.

Iya gue lagi ga fokus, pengen pipis tapi ga ada temen.

Tau sendiri kan cewek kalo ke toilet rame-rame?

Makanya dari tadi gue nahan pipis.

"Can you help me?" kata Mark sambil ngasih bukunya.

"Aduh nanti aja ya, gue beneran ga fokus nih. Kebelet pipis soalnya."

"Yaudah ke toilet."

"Ga mau, ga ada yang nemenin."

"Then, lets go together." jawab Mark santai.

"Lo cowok Mark, izinnya gimana. Nanti dikira yang macem-macem." kata gue setengah teriak.

"Jangan teriak-teriak nanti cepet tua."

"Nanti lo dulu yang izin, terus gue izin juga."kata Mark lagi.

"Kalo ga boleh gimana?"

"Just try first, okay."

Gue pun akhirnya izin ke toilet dan keluar kelas.

Selang beberapa menit Mark nyamperin gue.

For the first time gue ke toilet ditemenin cowok selain abang gue.

Cowok woy, pacar juga bukan.

"Gue ke toilet juga ya." kata Mark.

Dan gue bales dengan anggukan.

...

Kita berdua berdebat tentang siapa yang harus masuk duluan biar ga ketauan.


"You first and I will come after you." kata Mark.

Gue akhirnya masuk kelas dan langsung menuju meja gue.

Gak lama Mark masuk juga.

"Si bule udah jago modus ya sekarang. Diajarin siapa sih?" tanya Haechan.

"Kita lah." jawab Haechan, Jaemin, dan Jeno.

Ya elah nanya sendiri jawab sendiri.

...

Kringgg.......

Suara yang paling gue suka, bel pulang.

Gue pun bergegas untuk keluar kelas dan pulang.

"Hey, hey. Wait." kata dia sambil lari ngejar gue.

"Apa?"

"Let's go together and honestly I want to ask you about the subject."

"Terus main ke rumah gue gitu?"

"Can I?"

"Please?" kata dia sambil cemberut.

"Yaudah iya. Lo bawa motor?"

Mark cuma ngeleng kepala.


...

Akhirnya kita ke rumah gue naik angkot. Bisa gue liat sih dia agak bingung sekaligus senang. Kayaknya baru pertama kali naik angkot deh. Wajar sih, di Kanada mana ada angkot ?


"Kiri bang."

"Ayo Mark turun." kata gue.

Butuh waktu sekitar 45 menit karna jauh dan jalurnya muter-muter.

"Masih jauh ga?" tanya Mark yang ada di belakang gue.

"Sebentar lagi, sabar ya."

"Mark,udah sam-" kata gue sambil nengok ke kebelakang.

Mark ga ada di belakang gue.

Dia lagi jongkok di depan got.

Dan terdengar suara....

Uekkkk...

Mark muntah.

"Mark, lo pusing? Duh maafin gue ya. Rumah gue kejauhan ya." kata gue sambil ngelus punggung belakangnya.

Gue pun bawa Mark untuk masuk ke rumah gue.

Tok...tok...tok.

"Bunda, tolong bukain. Temen aku mun-"

Uekkkk...

Mark muntah lagi.

DAN SEKARANG MUNTAHNYA DI BAJU GUE.

GUE MAU MARAH AJA RASANYA 🔥🔥🔥🔥🔥 TAPI GA BISA😣😣

SMA | Mark Lee ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang