12

11.5K 1.5K 197
                                    

Vote First❤

Gue nahan nangis.

Gue buru-buru masuk ke rumah dan setelahnya gue liat Haechan lagi begong sambil tangan kanan megang gelas tangan kiri megang hp.

"Haechan." kata gue sambil nangis plus lari.

Haechan pun dengan sigap peluk gue.

"Huaaa, Haechan. Gue...hiks."

"Cup cup, cerita sini sama gue." kata Haechan nenangin gue.

Ga lama Kak Seulgi keluar dari kamar Jaemin terus gabung sama kita berdua.

"Kamu kenapa sayang?" kata Kak Seulgi sambil ngelus rambut gue.

Gue cuma nangis.

"Yaudah, yuk ke kamar aja."

"Aku, ikut ya kak." kata Haechan.

...

"Huaaa, kamu yang sabar ya dek" kata Kak Seulgi nangis.

Gue udah cerita semuanya sama Kak Seulgi dan juga Haechan.

Terus ga lama kak Seulgi nangis makin kenceng.

"Lieur, lieur." kata Haechan sambil mijet tengkuknya.

"Kok kak Seulgi nangis juga? Hiks"

"Kakak dulu juga pernah friendzone dan nyesek banget huaaaaaa."

"Kakak, huaaaa. Hiks hiks." kata gue sambil meluk Kak Seulgi.

"Sakit banget dek, frienzone tuh ga enak." kata Kak Seulgi.

"Huhuhuhu, iya kak."

Ga lama Jaemin dan Jeno masuk.

"Kok pada nangis?" tanya Jeno.

"broken heart katanya mah." balas Haechan.

"Lah, si Mark ngapain." tanya Jaemin.

Haechan pun ngasih hpnya ke mereka berdua.

"Jir, cantik banget." kata Jeno.

"Iya, lur. Coba dia temen kita."

Gue pun langsung ngelempar bantal ke Jeno disusul Kak Seulgi yang ngelempar bantal ke Jaemin.

"TERUS LO PIKIR KITA GA CANTIK?" kata gue dan Kak Seulgi bareng lalu nangis tambah kenceng.

"Belegug maneh. Lo pergi aja udah." kata Haechan sambil nepuk pundak gue dan Kak Seulgi.

Akhirnya gue dan Kak Seulgi berhenti nangis.


"Yaudah ungkapin aja perasaan lo biar plong." kata Haechan.

"Jangan, gengsi dek, gengsi." kata Kak Seulgi.

"Kalo ga mau, siap-siap sakit hati aja terus." bales Haechan.

"Haechan mah." kata gue kesel.

Sementara itu...

"Gue cariin lo pada di kamar ga ada, Haechan juga." kata Mark.

"Hehehe, jalan-jalan Mark." kata Jeno.

"Lo ga liat mereka berdua?" tanya Mark.

"Ada, lagi nang-" kata Jeno yang mulutnya udah di tutup sama Jaemin.

"Bego lo." bisik Jaemin.

"Nang-?" tanya Mark.

"Nangkring//Nangis." kata Jaemin Jeno bareng.

"Nangkring atau nangis?"

"Nangkring sambil nangis." kata Jeno.

"Goblok, malah lo kasih tau." balas Jaemin.

"Terlanjur, kasih tau aja sih." kata Jeno

"Lo tuh Mark, peka dong peka." kata Jaemin.

"Lo ngasih harapan ke cewek tapi di satu sisi cewek masa lalu lo dateng tiba-tiba." tambah Jaemin.

"Maksud lo?" tanya Mark.

"Pikir aja sendiri, lo tiap hari belajar masa gitu aja ga ngerti. Gue yang tiap ulangan tidur aja ngerti." balas Jaemin.

"Tau lo. Ngerti pelajaran aja cepet giliran cinta aja lama." tambah Jeno.

"Kalo lo cemburu ke dia saat dia deket sama cowok lain, dia pun cemburu juga ke lo."

"Capek gue belain lo, gue kira lo serius sama dia." kata Jaemin emosi

"Kalo lo cuma anggap dia sahabat, stop buat Rara baper."

"Sebisa mungkin kita jangan nyakitin perasaan cewek."

"Mulai hari ini gue ga mau belain lo lagi-"

"Kalo lo kalah start, jangan curhat lagi ke gue."

"Salahin kebodohan lo yang ga bisa liat kalo dia sayang juga sama lo."

"Udah, Min. Mending kita ke kamar aja." kata Jeno sambil nenangin Jaemin.

"Mark, good luck ya. Kalo beneran sayang, pertahanin." kata Jeno sambil nepuk pundak Mark lalu pergi.

Mark cuma diam membeku.

"Gue salah apa sih?" kata Mark frustasi.

SMA | Mark Lee ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang