Tok.. Tok.. Tok..
"Masuk aja Kak." kata gue.
"Kok jam segini udah pulang?" tanya dia.
"Emang sekarang jam berapa?"
"Jam 6, lo beneran nge-date ga sih?" tanyanya.
"Bukan nge-date cuma jalan biasa aja"
"Sama kayak lo, gue mau malam minggu di rumah aja. Nemenin Kak Jae." tambah gue.
"Kalo lo malming kan gue bisa malming juga dek." jawab Kak Jae.
"Malming sama siapa lo? Minggu kemaren aja abis diputusin. Udah capek kasih surprise ultah dia, eh malah diputusin."
Kak Jae diem.
Gue ga habis pikir sama cewek yang mutusin Kak Jae.
Ganteng iya.
Pinter iya.
Baik iya.
Pengertian iya.
Kurang apa coba?
Jadi minggu kemarin itu, mantannya Kak Jae ultah. Terus Kak Jae minta bantuntuan untuk buat bikin kadonya.
Ceweknya, eh mantanya suka choki-choki sama chupa chups. Itu nyari choki-chokinya ribet banget.
Terus dia bilang ke gue minta dibuatin bunga dari dua tadi buat ulang tahun ceweknya.
Besoknya, lo tau apa?
Gue baru aja keluar rumah mau lari pagi, eh dia langsung nyamperin dan manggil gue.
"Dek, Kakak diputusin."
Byarr...
Kak Jae nangis.
Gue pun ngelus pundak dia, soalnya dia kan meluk gue sambil mewek gitu.
Padahal dalam hati gue antara sedih dan ingin ketawa.
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lo mah dek, nyesel gue ke kamar lo." balas Kak Jae sambil bangun dari duduknya."Eh, sini aja dong kak. Gue mau cerita nih." kata gue sambil narik tangannya.
"Gimana Renjun?" tanyanya.
"Baik, masih kayak yang dulu. Kak...dugaan lo ternyata...."
"Bener kan? Terus lo jadinya gimana?" tanyanya lagi.
"Hmmm, dont know. Di satu sisi gue nyaman sama Renjun, di sisi lain gue masih ga bisa punya hubungan lebih dari sekedar temen ke dia."
"Mark?"
"Pas gue sama Renjun gue....."
"Mikirin Mark? Iya?" tambah Kak Jae.
"Iya Kak, gue bingung. Renjun bilang dia bakal tetep nunggu gue."
"Terus menurut lo siapa yang patut lo pertahanin?" tanya Kak Jae.
"Ga tau Kak, gue ga mau nyakitin siapa pun." kata gue sambil nunduk.
"Kenapa cinta itu rumit sih kak?" tanya gue frustasi.
"Syukur-syukur ada yang naksir lo dek." ejek Kak Jae.
"Kak ambilin hp gue dong, itu deket lo." kata gue.
Kak Jae pun akhirnya ambil hp gue dengan terpaksa.
"Lo ngebajak apaan Kak?balikin ga" tanya gue curiga saat liat Kak Jae ngetik sesuatu di hp gue.
"Kok lo bales chat Mark sih Kak." kata gue saat ngeliat line.
"Gue bantuin lo, dek. Bersyukur lah."
"Sana lo pergi, kesel gue. Pergi sana." kata gue sambil nendang Kak Jae keluar kamar gue.
LINE
Mark
Lagi apa?Lysandra
Mikirin Renjun.Kenapa emangnya?
Mark
Mikir gue aja dong, jangan Renjun.Lysandra
Di bajak Kak Jae tadi Mark.
Mark
Syukurlah.Lysandra
Tapi gue emang lagi kepikiran Renjun sih Mark.Mark
Gue ga jadi bersyukur kalo gitu.Lysandra
Lo mau ngomomg apa?Mark
Besok jalan yuk berdua.Lo maunya kemana?
Lysandra
Gue tanya Bunda dulu.Mark
Tadi gue abis nge-line Bunda, katanya gapapa.Lo suka makanan korea kan? Kita ke Senopati aja atau PIK.
Gimana?
Lysandra
Boleh.Mark
Oke, besok gue jemput jam 12.30Jangan dandan cantik-cantik ntar saingan gue makin banyak.
Sampai ketemu besok😘
Lysandra
-.-Terserah Mark, terserah.

KAMU SEDANG MEMBACA
SMA | Mark Lee ✔️
Fiksi PenggemarApakah benar masa SMA semenyenangkan seperti yang dibilang kebanyakan orang? © 2017