19

8.3K 1.1K 174
                                    

Seperti hari biasanya, gue selalu bangun pagi. Efek sekolah yang agak jauh dari rumah dan omelan Bunda jadi penyebabnya.

Gak, gue ga diajak Kak Jae lari lagi.

Kak Jae masih tidur setelah semalaman main PS bareng Kak Ten dan Kak Taeyong.

Yang ada sekarang mereka lomba kenceng-kencengan ngoroknya atau gantian ngorok.

Untung semalem gue tidur duluan. Kalo ga, alamat gue ga bisa tidur semalem.

Karna emang se menganggu itu.

Baru mau baca Wattpad, tiba-tiba Bunda manggil dan artinya gue harus melupakan semua kegiatan gue.

"Dek, bantuin Bunda bikin kue." kata Bunda gue.

"Bantuin atau aku yang bikin sendiri, Bun?" tanya gue langsung.

"Hehehe, tau aja. Kamu yang bikin lah." balas Bunda sambil tersenyum.

"Aku lagi ga badmood Bun, males bikin." kata gue sambil jalan menuju kamar.

"Eh eh eh, jangan dong. Nanti ada tamu soalnya dek." balas Bunda sambil ngehalangin gue.

"Kalo Bunda males beli, kan bisa suruh Kak Jae. Kalo dia males, kan bisa gofood. Gampang kan?"

"Ga bisa, Bunda udah terlanjur bilang adek bakal buat kue. Masa Bunda menghancurkan ekspetasi mereka?"

"Bilang aja itu buatan aku."

"Ga boleh bohong ya adek, Bunda ga suka."

"Yang boong Bunda ini, udah ya Bun, mau ke kamar lagi." kata gue.

"Ih jangan, ini yang dateng temen deket Bunda."

"Bun, aku wes ngomong rak gelem yo " (Bun, Aku kan bilang ga mau)

"Rak iso, koe kudu gelem, duk. Sepisan iki wae, please?" (Ga bisa, kamu harus mau, nak. Sekali ini aja.)

"Kamu mau tas atau sepatu baru kan? Minggu depan kita ke kokas, nanti Bunda beliin. Gimana?" tambah Bunda.

Tas baru, sepatu baru? Duh cewek tuh udah paling lemah kalo diajak belanja.

"Yaudah apa yang harus aku buat?" tanya gue, luluh.

...


"Bunda, itu ada tamu di depan." teriak gue yang masih sibuk berjibaku dengan bahan di depan gue.

Gue nyesel nge iyain, gue kira cuma disuruh bikin 1 macem, eh ini 3 macem.

Ya Tuhan, emang sih enak, tapi lama-lama enek juga guenya.

"Kapan kelar sih, mau nonton Produce 101 nih." kata gue bergumam sendiri.

"Siapa Bun?" tanya gue setelah denger pintu tertutup.

"Iki cah bagus teko, loh genduk ape mlaku yo?" (Ini loh anak ganteng dateng, loh kamu mau pergi ya?)

Gue yang lagi masukin kue untuk yang kedua kalinya pun langsung bangun buat liat siapa yang dateng.

"Loh, Mark?" tanya gue kaget.

"Kok belum siap sih." balas dia cemberut.

"Hah? Ya gusti, gue lupa Mark."

"Bunda lanjutin ini ya, aku ada janji sama Mark." tambah gue sambil ngibrit ke kamar.

SMA | Mark Lee ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang