05

15.9K 2.1K 186
                                    

Vote First❤

"Ini kamu minum teh angetnya dulu." kata Bunda.

"Eh iya, makasih Tante." jawab Mark.

"Tan-"

"Gapapa kok, dia lagi mandi di kamarnya." katanya.

"Hmmm, makasih Tante. Oh iya, nama saya Mark, Tante."

"Jangan panggil tante ya sayang, panggil Bunda aja." balasnya.

"Kamu kesini niatnya mau ngapain? Soalnya anak bungsu Bunda ga pernah bawa cowok kesini."

"Dia mau minta ajarin katanya, Bun." kata gue yang baru aja selesai mandi.

"Bunda kira kamu ada hubungan spesial gitu."

"Ohhh, Mark kamu ganti baju dulu ya setelah itu baru makan." jelas Bunda.

"Aku ga bawa baju Bun."

"Adek, tolong ambilkan baju abang untuk Mark."

Ya sebagai anak yang berbakti, gue pun melakukan apa yang disuruh Bunda.

...

Sekarang kita bertiga ada di ruang makan. Bunda asik cerita ke Mark tentang semua makanan yang ada di atas meja.

"Mark, ini rendang. Kamu coba ya." kata Bunda sambil menaruh rendang ke piring Mark.

Mark cuma senyum lebar ngeliat kelakuan Bunda.

"Bunda, masakan bunda enak semua " jawab Mark semangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bunda, masakan bunda enak semua " jawab Mark semangat.

"Kalo kamu pengen makan masakan Bunda, Mark sering-sering ke sini ya."

"Bun, apa sih?" kata gue bisik-bisik.

"Mark ayo belajar, nanti keburu malem."kata gue.

Mark cuma ngangguk dan setelahnya dia jalan ke tempat cuci piring. Nyuci piring yang dia makan.

Jujur gue agak heran karena Abang gue aja ga kayak gitu.

"Sayang, jangan diterusin lagi. Kamu belajar aja sana." kata Bunda.

"Eh iya Bun, makasih Bun."

Akhirnya Mark sama gue belajar bareng.

"Pertama lo masukin angkanya, terus diginiin."kata gue.

"Hah?" jawab Mark sambil garuk garuk kepala.

"Perhatiin bentuk soalnya, terus lo masukin angka yang diminta. Tinggal itung deh."

Mark cuma ber-oh ria.

Dan berulang seperti itu sampe Mark ngerti semuanya.

"Mark, ini tuh digini-"

Mark tidur.

Dan ga lama setelahnya Bunda dateng.

"Kamu bangunin Mark gih, sekalian ajak makan malam." kata Bunda lalu berlalu.

"Mark, bangun." kata gue pelan.

"Mark." sambil goyangin badannya.

"MARK!" kata gue teriak.

"Eh iya." kata Mark setengah kaget.

"Kata Bunda, lo disuruh makan malem dulu baru boleh pulang."

...

Kita berempat ada di meja makan. Iya, Abang udah pulang.

"Oh iya Mark, kenalin ini anak Bunda yang pertama."

"Mark." sahutnya sambil berjabat tangan.

"Kok lo tumbenan bawa temen kesini, cowok lagi. Ada angin apa lo?" tanya Abang gue.

"Dia yang minta ajarin elah, sirik banget lo."

"Sudah lanjutkan makannya, jangan berantem." kata Bunda.

Butuh waktu sekitar 30 menit untuk makan malam bersama. Mark pulang dianterin abang gue karena udah terlalu malam. Awalnya abang gue ga mau, tapi Bunda maksa.


"Bunda, Mark pulang dulu ya. Makasih Bunda."kata Mark sambil senyum.

Setelah motornya udah jalan jauh, gue dan Bunda akhirnya masuk ke dalam rumah.

"Kamu beneran ga ada apa-apa sama Mark? Bunda senang dengan sifat Mark."

"Temen Lysa aja, Bun."

"Bunda ngizinin kamu untuk pacaran sama Mark."

"Apa sih Bun."

"Bunda serius. Mark itu baik, perhatian,murah senyum dan yang ga kalah penting..."kata Bunda.

"Apa Bun?"

"Dia ganteng."

"Persis Ayah kamu pas masih muda."

"Tapi jelas lah gantengan Mark." jawab Bunda semangat.

"Kalo boleh milih, Bunda mau Mark jadi anak Bunda." kata Bunda gue sambil senyum lebar.

SMA | Mark Lee ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang