Chapter 17

437 34 1
                                    

Donghae tersenyum sumringah mendengar jawaban Yoona
"Cahh untuk menebus permintaan maafku, aku ingin membuatkan mu ramyeon spesial. Kau silahkan tunggu di meja makan"

****

"Mianhe Yoona-ya. Kali ini aku berjanji tidak akan membuatmu sedih karena aku. Aku akan selalu disampingmu kapan saja kau mau" Ujar Donghae yang sedang memasak sambil melirik Yoona yang sedang memainkan sumpitnya. Karena merasa sedang diperhatikan, Yoona berbalik melirik Donghae dan saat itu Donghae berpura-pura tidak melihatnya

"Cih..chincha" katanya sambil tersenyum

Malam yang cukup menyenangkan walaupun dengan makanan yang sangat sederhana tapi mereka berdua sangat menikmatinya

****

Malam yang bahagia telah berlalu dan berganti dengan hari yang cukup sibuk dengan berbagai aktivitas

"Yoona. Mmm sebentar kau mau pulang bersamaku?" Tanya Donghae hati-hati ketika sedang melajukan mobilnya sambil melirik Yoona yang berada di sebelahnya. Tidak membiarkan Yoona menjawab, ia langsung melanjutkan perkataannya " aku janji tidak akan membuatmu menunggu lagi. Kalau satu menit saja aku terlambat kau bisa melakukan apa saja untuk menghukumku. Eottae?" Sekali lagi Donghae melirik Yoona dengan perasaan takut kalau ia ditolak untuk pulang bersama. Beberapa detik Yoona terdiam sambil memikirkan ajakan Donghae

"Joa. Tapi kali ini kau harus menepati janjimu. Kalau tidak aku akan membunuhmu" jawaban Yoona membuat Donghae akhirnya dapat bernapas lega

"Eheemm. Sepertinya kalian sudah semakin dekat. Kalian menjadi suami istri yang sangat manis. Membuatku iri saja" Jessica yang entah darimana tiba-tiba datang disamping Yoona dan menggodanya

"Aisshh. Eonni kau ini seperti hantu saja yang datang dan pergi secara tiba-tiba"

"Cihh. Kau mengelak lagi dengan mengubah pembicaraan"

Yoona hanya tersenyum memperlihatkan deretan giginya
"Oh. Ngomong-ngomong bagaimana hubunganmu dengan Tyler?"

"O-Itu a-aku sedang dekat dengannya dan m-mungkin dia akan menjemputku setelah p-pekerjaanku selesai" Jessica menjawab dengan terbata-bata karena kaget mendengar Yoona menanyakan hal itu, ia pikir Yoona akan melupakannya karena Jessica tidak terlalu membicarakan tentang Tyler

"Chukkae Eonni. Sebentar lagi kalian akan jadian kan. Jangan lupa untuk meneraktirku ketika kalian resmi berpacaran" Jessica mengangguk setuju dan menjawab "ne~" sambil mencubit pipi Yoona

Jessica dan Yoona kembali mengerjakan pekerjaan mereka seperti biasanya dan tak terasa waktu makan siang sudah tiba

"Apa kau bisa ke ruanganku?" Tanya Donghwa(kakak kandung Donghae)

"Ne~" Yoona segera mengikutinya dari belakang

"Duduklah. Apa kau belum makan? Mau ku pesankan makanan? Kau mau makan apa" Tanya Donghwa ketika Yoona baru saja duduk

"Aniya gwencana, seonsaengnim. Aku sudah berjanji makan siang bersama teman-temanku" tolak Yoona

"Oh baiklah kalau begitu. Kalau ada apa-apa kau bisa menanyakan langsung padaku. Ne?" Yoona hanya mengangguk hormat

"Seonsaengnim. Ada yang ingin bertemu denganmu" seorang suster yang bertugas menunjukkan arah kepada pasien datang ketika sedang jam istirahat

Donghwa mengerutkan dahinya "baiklah suruh masuk"

"Apa kau memiliki janji dengan seseorang?" Tanya Yoona yang ikut penasaran

"Aniya. Aku juga tidak mengetahui siapa yang datang" baru saja Donghwa menyelesaikan kalimatnya seorang wanita masuk di ruangan yang agak luas itu

"Oppa" teriak wanita itu dari depan pintu

"Sepertinya teman-temanku sudah menungguku untuk makan siang bersama. Aku pergi dulu ne" pamit Yoona

"Ne~ jika kau memerlukan sesuatu jangan segan ke ruanganku. Aku akan membantumu" Yoona hanya mengangguk dan membungkuk kemudian segera meninggalkan ruangan Donghwa, tak lupa ia juga membungkuk hormat pada wanita yang sedari tadi memperhatikannya

"Apa yang kau lakukan disini, Boa?" Tanya Donghwa yang akhirnya mengalihkan pandangan Boa dari Yoona

"Dia siapa oppa? Sepertinya dia dekat denganmu"

"Kau tidak perlu tau siapa dia. Jawab pertanyaanku, apa yang kau lakukan disini?"

"Kita baru saja bertemu setelah 5 tahun. Apa kau tidak menanyai kabarku?"

"Cihh.. kau sudah membuat hidupku menderita dan kau masih ingin aku menanyai kabarmu? Apa kau sudah gila?"

"Oppa! Jebal lupakan masa lalu itu. Ayo kita memulainya dari awal lagi, ne?"

"Kurasa kau memang sudah gila. Jika kau sudah menyelesaikan urusanmu silahkan keluar" Donghwa mengusir Boa tanpa rasa kasihan

"Oppa" Boa menaikan tekanan suaranya namun Donghwa tidak menghiraukannya

"Geurae aku akan pergi. Tapi ingat aku akan terus datang kepadamu" Boa akhirnya pergi meninggalkan ruangan Donghwa

Because its the first timeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang