Chapter 20

411 42 3
                                    

"Astaga. Apa yang aku lakukan tadi? Aiss.. jinjja, pasti dia akan segan berbicara kepadaku sekarang. Tapi kalau dipikir-pikir kejadian tadi lucu juga" berbeda dengan Yoona, Donghae justru terkekeh mengingat kejadian tadi yang membuat pipi dan telinganya semakin memerah

***

"Yoona?" Yoona mendengar seseorang memanggil namanya. Tidak terlalu keras namun sangat jelas

"Eoh Donghwa oppa. Oppa kenapa belum tidur? Bukankah perjalanan jauh tadi melelahkan?"

"Aniya. Mungkin karena terlalu gembira bisa berkunjung ke sini jadi rasa capek tidak terasa"

"Oppa pasti punya banyak kenangan disini"

"Tentu saja, kami bertiga menghabiskan masa kanak-kanak kami disini"

"Bersama boa eonni?" Yoona semakin penasaran dengan cerita masa lalu mereka

"Aku, Donghae, dan boa selalu menghabiskan waktu bersama disini. Namun karena tuntutan pekerjaan, kami sekeluarga terpaksa tinggal di seoul. Sangat sedih meninggalkan mokpo dan juga Boa. Namun kesedihan itu tidak berlangsung lama karena ternyata keluarga Boa juga pindah ke seoul dan akhirnya kami bertiga bisa bersama kembali"

"Tapi aku melihat sekarang kalian tidak seperti keadaan yang oppa ceritakan " Mengingat kejadian saat Boa datang ke rumah sakit namun tidak di hiraukan oleh Donghwa

Donghwa mengela nafasnya dengan kasar

"Dulu Boa sangat menyukaiku. Namun dia berusaha tidak menunjukkanya kepadaku sampai akhirnya aku berpacaran dan menikah dengan wanita lain, dan Donghae bercerita padaku jika ia sangat menyukai Boa"

Saking asiknya bercerita hingga tidak menyadari kalau Donghae ternyata berusaha mendengar apa topik pembicaraan mereka. Donghae memilih bunga yang rimbun untuk menyembunyikan tubuhnya

"Hubungan kami awalnya baik-baik saja hingga Boa datang dan menyatakan rasa sukanya kepadaku. Entah apa yang aku pikirkan, aku mau saja termakan rayuannya. Mungkin karena aku memang sudah menyukainya dari kecil namun tidak berani menyatakannya. Aku dan Boa menjadi semakin dekat sampai beberapa kali istriku mendapati kami sedang bersama. Karena tidak tahan, akhirnya istriku menceraikanku dan Donghae membenciku. Saat itu aku tidak terlalu merasa menyesal karena tau kalau Boa akan selalu bersamaku. Namun ternyata tidak, Boa mencampakanku dan pergi ke paris setelah mendapat beasiswa" donghwa menumpahkan semua yang dirasakan pada Yoona

"Saat itu aku menjadi orang yang tertutup dan tidak banyak bicara. Aku jadi lebih suka menyendiri. Saat aku sudah bangkit dan melupakan masa lalu yang kelam itu, Boa hadir kembali dan mungkin akan mengusik kehidupan kalian berdua jadi berhati hatilah" lanjutnya dan dijawab anggukan oleh Yoona

Donghae yang saat itu sedang mendengarkan cerita Donghwa tiba-tiba dikagetkan dengan kedatangan Boa

"Donghae? Apa yang kau lakukan disitu?" Suara Boa yang agak keras membuat Donghae takut jika Donghwa dan Yoona menyadari keberadaannya

Donghae berdiri dan mencari alasan agar tidak dicurigai "o i-ini aku sedang mencari jam tanganku, mungkin saja terjatuh disini"

"Jinjja? Sini biar aku bantu mencarinya"

"Eh ti-tidak usah, noona, kurasa tidak terjatuh disini. Mungkin terselip dikantong celanaku" Donghae menahan napasnya melihat reaksi Boa. Boa hanya ber "oh" ria sambil mengangguk membuat Donghae akhirnya menghela napasnya lega

Donghae sudah mendengar semua cerita masa lalu Donghwa. Ia merasa bersalah karna membenci Donghwa waktu itu. Ia mengira bahwa semua kejadian itu adalah salah Donghwa

"kurasa aku harus meminta maaf sama hyung" pikirnya sambil meninggalkan taman itu dan berjalan tanpa tujuan

"Aish bagaimana ini? Apa aku harus kembali ke kamar itu? Aku masih merasa canggung bertemu Donghae" Yoona melangkah dengan malas

Yoona perlahan menggeser pintu kamar berharap tidak bertatapan dengan wajah Donghae dan benar saja, Donghae tidak berada di kamar itu

Yoona mengerutkan alisnya "kemana dia? Baguslah aku tidak bertemu dengannya malam ini" tanya Yoona dalam hati sambil bersiap untuk tidur

Ia sengaja meninggalkan satu bantal dan selimut di sampingnya karna ia tau, Donghae juga merasa canggung jika tidur di samping Yoona

Mungkin sekitar 2 jam ia berkeliling tanpa tau kemana ia akan pergi, Donghae akhirnya menyerah dan kembali ke kamar tadi

Seperti yang dilakukan Yoona, Donghae juga menggeser pintu tradisional itu perlahan dan mendapati Yoona yang sudah tertidur pulas

Donghae mengambil bantal yang sudah disediakan Yoona dan memasangkan selimut itu di tubuh Yoona. Dan benar saja, Donghae memilih untuk tidur menjauh dari Yoona. Donghae tidur di ujung kamar. Ia tidur dengan posisi setengah duduk dengan bantal dijadikan tempatnya bersandar

"Perasaan tadi cuacanya panas, mengapa sekarang jadi sangat dingin?" Donghae mengeluh namun tidak tega mengambil selimut sementara Yoona juga pasti kedinginan

***

Suara ayam yang sedang berkokok terdengar jelas di telinga Yoona yang membuatnya terbangun. Yoona membuka matanya perlahan "ini belum terlalu pagi. Ohh selimut ini? Bukankah aku menyimpannya untuk Donghae?" Yoona berbicara dalam hati sambil melirik mencari keberadaan Donghae. Yoona yang merasa kasihan melihatnya tidur dengan tidak nyaman, ia menghampiri Donghae

Yoona mengangkat tubuh Donghae dan sedikit memutarnya agar tubuhnya bisa terbaring sempurna. Namun tangannya tidak mampu menahan berat badan Donghae. Tubuh Donghae hampir terbentur ke lantai. Namun dengan sigap Yoona duduk merapatkan pahanya dan kepala Donghae terjatuh di kedua paha Yoona

Yoona mengambil selimut dan menyelimuti tubuh Donghae sementara ia masih berada di posisi yang tadi. Ia menatap wajah Donghae dalam dan semakin dalam

"Apa... mungkinkah aku menyukaimu sekarang?" Yoona berbicara dengan suara yang kecil sambil tetap menatap Donghae tanpa menyadari apa-apa

Ternyata Donghae sedari tadi menyadari keberadaan Yoona sejak Yoona mengangkat tubuhnya "ya kurasa aku juga menyukaimu sekarang" Donghae berbicara dan tersenyum dalam hati sambil tetap berpura-pura tertidur

Because its the first timeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang