Chapter 21

420 36 0
                                    

Ternyata Donghae sedari tadi menyadari keberadaan Yoona sejak Yoona mengangkat tubuhnya "ya kurasa aku juga menyukaimu sekarang" Donghae berbicara dan tersenyum dalam hati sambil tetap berpura-pura tertidur

***

"Halmeoni, kami pamit dulu. Nanti kami akan sering kesini"

Berbeda dengan Donghwa yang hanya mengucapkan kata sopan, Donghae malah memeluk neneknya sambil berkata "kau harus sehat terus, jangan sampai sakit. Aku akan mengunjungi halmeoni walau kau tidak sedang sakit" Halmeoni itu tersenyum dan menangguk

"Bagaimana dengan liburan mendadak ini? Apa kau senang?" Tanya Donghae sambil mengemudikan mobilnya

Sebelum pulang ke Seoul, mereka berempat memang telah berjalan-jalan mengenang waktu anak-anak mereka

Yoona berbalik melihat Donghae dan mengangguk "Ya. Ku rasa aku mulai menyukai tempat itu"

Setelah berlibur singkat di Seoul, hubungan Donghae dan Yoona pun nampak sangat baik dibanding yang lalu. Mereka berdua sempat berfikir bahwa tuhan memang mendatangkan jodoh dengan waktu yang tidak diketahui oleh hambanya

"Donghae, mmm..apa kau akan pulang malam, hari ini?" Tanya Yoona hati-hati menunggu jawaban Donghae yang sedang mengingat jadwalnya hari ini

"Memang kenapa?" Donghae mengerutkan keningnya

"Aku ingin membuatkanmu makan malam. Tapi kalau kau sangat sibuk, tidak apa-apa aku bisa memasaknya lain kali"

"Aku akan berusaha menyelesaikan pekerjaanku dan datang kesini sebelum makan malam"

Yoona tersenyum mendengar jawaban Donghae

Ketika sudah berada di lantai bawah apartemen, Donghae melihat ada beberapa orang sedang sibuk menurunkan alatnya dari mobil. Ia juga mendengar mengenai listrik yang bermasalah

"Apa listriknya bisa menyala sebelum malam tiba?" Tanya Donghae kepada salah satu karyawan

"Jika listriknya belum juga menyala hingga malam, kami akan menyalakan listrik sementara. Tapi kami tidak tau sampai kapan listrik sementara ini akan menyala"

Walau pandangannya di jalan, pikiran Donghae terus saja mengkhawatirkan Yoona. Ia takut jika ia pulang malam dan listrik sementara itu mati tiba-tiba, mengingat Yoona sangat takut gelap

Donghae segera menelpon Yoona namun ponsel Yoona ternyata tidak aktif. Lalu Donghae mengirimi pesan singkat memberitahu Yoona jika listrik apartemen sedang bermasalah

Yoona yang tidak tau apa-apa bersiap ke super market untuk membeli bahan yang akan ia masak. Sementara ponselnya ia taruh di dalam kamar

Donghae segera menyelesaikan pekerjaannya dan berharap bisa selesai sebelum malam hari

Ketika pekerjaannya hampir selesai, ia merasakan ponselnya berdering

"Boa Noona?" Donghae melihat dilayar ponselnya

"Ne noona?" Ucap Donghae ketika mengangkat telepon dari Boa

"Donghaeya apa kau bisa kesini?" Suara Boa terdengar pelan

"Wae? Apa noona baik-baik saja? Ne aku akan kesana sekarang" Donghae menutup agendanya dan pergi meninggalkan ruangan

"Aku akan bertemu Boa noona dan pulang sebelum malam, setelah itu aku langsung ke apartemen" pikirnya

Donghae langsung melajukan mobilnya menuju bar ke tempat Boa berada setelah sebelumnya sudah Boa katakan tempatnya

Donghae mendapati Boa yang sedang berhadapan dengan botol minuman keras

"Eh Donghaeya, sini duduk" Boa menyapa Donghae dan langsung menuangkan minuman untuk Donghae

"Aigo noona. Ayo kita pulang, aku akan mengantarmu"

"Aniya, aku baru saja datang. Duduklah dan temani aku minum. Jebal"

Donghae termakan rayuan Boa. Ia tidak bisa berkata tidak jika Boa memintanya

Donghae akhirnya duduk menemani Boa minum hingga ia mabuk

Boa mengambil kesempatan untuk mencari informasi tentang kehidupan Donghae

"Mengapa kau ingin sekali pulang ke rumah?" tanya Boa sambil terus menuangkan botol minuman

"Di apartemen kami listriknya sedang bermasalah, aku khawatir listrik akan mati seketika. Yoona sangat takut dengan gelap, makanya aku pulang lebih awal. Lagi pula ia memberitahuku jika ia ingin memasak makan malam" Jawabnya yang sudah mabuk berat

"Aku kira kau tidak menyukai wanita lain selain diriku"

"Ya itu benar. Tapi aku tidak bisa menentang kemauan ayah dan ibuku untuk menikahi anak kolega mereka"

"Berarti kalian menikah tanpa ada dasar cinta?"

"Ya, itu benar"

"Hoksi... kau sudah mulai menyukainya?" Boa semakin penasaran dengan kehidupan mereka

"Entahlah. Aku juga tidak mengerti dengan perasaanku. Kami memang kadang tidak akur jika bersama, namun aku suka merindukannya jika tidak berada di sampingnya. Aku ingin melindunginya" sesaat setelah menjawab pertanyaan Boa, Donghae langsung tidak sadarkan diri

Boa membopong Donghae dan membawanya ke rumahnya

"Oh jam berapa ini? Aku harus segera pulang" dengan setengah sadar, Donghae berusaha bangkit dari tempat tidur. Namun Boa menahannya dengan alasan tidak baik mengemudikan mobil pada saat mabuk

"Aku tidak akan melepaskanmu" pikir Boa

Dan akhirnya Donghae menghabiskan malam di rumah Boa tanpa tau apa yang terjadi di rumahnya

Donghae terbangun. Ia merasakan sakit dan pusing di kepalanya akibat alkohol semalam.

Ia mencari ponselnya dan mendapati 35 panggilan tak terjawab oleh Yoona, dan 19 panggilan tak terjawab oleh Jessica

Donghae gelisah, dan segera menelpon Yoona sambil keluar dari kamar. Boa yang hendak masuk ke tempat Donghae sambil membawakan sup rumput laut, menahan Donghae agar tidak pergi

"Mianhe, noona. Aku harus pergi sekarang. Aku takut terjadi apa-apa pada Yoona" Donghae melepaskan tangan Boa dan berlari menuju mobil

Dengan kecepatan penuh, Donghae melajukan mobilnya ke rumah sakit yang telah diberitahu Jessica

*plakk*
Sebuah tamparan yang cukup keras mendarat di pipi Donghae ketika baru saja sampai di rumah sakit

"Kya~ apa yang kau lakukan pada Yoona? Yoona hampir saja mati di apartemennya dan apa yang kau perbuat?" Jessica mencium aroma alkohol

"Berpesta?" Lanjutnya

"Mianhe" Donghae menundukkan kepalanya merasa sangat bersalah pada Yoona

"Apa yang terjadi pada Yoona? Kumohon ceritakan padaku"

Jessica mengembuskan nafasnya kasar "semalam dia menelponku dengan suara yang hampir habis dan sesak nafas. Aku langsung menghampirinya. Ia tergeletak di lantai dan hampir pingsan. Aku fikir kau tau ketakutan Yoona akan gelap, namun kau meninggalkannya di apartemen semalaman dan asik berpesta"

Donghae terduduk setelah mendengar cerita Jessica. Kakinya lemas tak bisa menahan tubuhnya. Ketakutannya akhirnya terjadi

"Apa aku bisa menemuinya?" Tanya Donghae

"Kata dokter dia harus istirahat penuh dan tidak boleh mengganggunya. Kau pulanglah dulu, aku akan menjaga Yoona disini. Lalu kita bisa bergantian jaga dia"

Donghae melihat Yoona terbaring lemah dari balik pintu kaca dengan infus dan oksigen yang terpasang

Ia pulang dengan perasaan yang tidak karuan

Donghae membuka pintu apartemen dan menemukan banyak makanan kesukaannya yang masih tertata rapi di atas meja makan

Donghae mengacak rambutnya "seharusnya aku tidak menemani Boa noona minun alkohol kemarin"

Because its the first timeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang