Alam Khayal

291 22 0
                                    

"Sekarang Vania berada di alam khayal" aku terkejut mendengar perkataan kakek tadi.

"Bukannya alam khayal itu tidak ada?" tanya ku penasaran.

"Sebenarnya ada. Alam khayal itu berada di alam arwah, hanya saja, bila kita masuk ke alam itu, kita akan berada di tempat lain"

"Maksud kakek?" tanyaku masih tak mengerti apa yang kakek jelaskan.

"Adora telah membuat alam khayalnya sendiri. Dan dia memasukkan Vania ke dalamnya. Sebenarnya Vania masih ada di alam arwah, tapi Adora membuatnya mengira kalau dia ada di alam manusia"

"Kalau Vania ada di alam arwah, kenapa aku tak bisa menghubunginya? Dan, bagaimana aku menolong Vania?"

"Walaupun Vania masih ada di alam arwah, tapi dia tidak sepenuhnya disini. Jadi, telepatimu tidak bisa digunakan. Kau bisa menyelamatkannya dengan pedang Cornus"

"Tapi aku tak bisa mengambilnya tanpa Vania"

"Siapa bilang? Kau bisa mengambilnya sendiri sedangkan Vania akan mengambil kristal nya"

"Baiklah kek, aku akan mencari pedang itu sekarang"

Aku membuka mataku kembali. Suara kakek sudah tak terdengar lagi. Sekarang, tujuan ku pertama adalah mencari pedang Cornus.

Tanpa berpikir panjang, aku segera berlari ke arah yang ditunjukkan MirG dengan semangat yang menggebu-gebu.

Tak ada lagi istirahat atau pun berhenti sejenak. Aku harus segera menemukan pedang itu untuk menyelamatkan Vania.

Demi Vania.

Vania P.O.V

Inilah keadaanku sekarang. Duduk dengan tangan diikat di belakang kursi yang ku duduki.

Aku sudah berusaha untuk meminta tolong pada murid yang berlalu lalang di depan gudang ini. Tapi hasilnya nihil.

Bahkan, kemarin ada murid yang masuk ke gudang untuk mengambil kursi. Tapi dia seperti tak melihatku. Atau mungkin memang dia tak bisa melihatku.

2 Dunia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang