Kenyataan Adora

335 23 0
                                    

"Aaaaa!!!!" aku berteriak sangat kencang saat seseorang keluar dari semak-semak itu.

"Si..si..siapa kau?" tanyaku gagap.

Seseorang itu hanya melihat ku bingung.

"Ku tanya siapa kau?!"

"Apa kau manusia?" bukannya menjawab dia malah berbalik bertanya padaku.

"Tentu saja,memangnya kau pikir aku ini hewan?!"

"Bagaimana bisa kau kesini dan kenapa kau kesini?"

"Aku kesini dengan temanku dan aku kesini untuk menenangkan diri"

"Siapa teman mu?"

"Adora" seketika raut wajah orang itu menjadi sangat kaget.

"Kau harus ikut dengan ku" tanpa diminta orang itu langsung menarik tangan ku menuju ke dalam hutan.

"Eh,kau mau membawaku kemana?" dia hanya diam dan terus menarik tanganku.

"Lepaskan!, aku bahkan tidak mengenalmu. Bagaimana kau bisa membawaku begitu saja?!" aku berhasil melepaskan tanganku dari genggaman nya dan hal itu menghentikan perjalanan kita.

"Baiklah,namaku Kevin. Dan aku ingin menunjukkan padamu siapa Adora sebenarnya"

"Aku sudah tau siapa Adora, kau tak perlu menunjukanku lagi"

"Kau belum tau siapa Adora, kalau kau tau, ki yakin kau tak mau berteman dengannya" setelah selesai dengan perkataannya orang yang bernama Kevin itu kembali menarik tanganku.

"Sebenarnya kau ingin membawaku kemana?" tidak ada jawaban,dia hanya fokus pada jalannya.

Setelah menyusuri hutan yang cukup luas ini, akhirnya kami berhenti di sebuah rumah yang tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, berdinding kayu dan juga berlantai kayu.

Tanpa basa-basi Kevin menarik tanganku masuk ke dalam rumah itu.

"Kevin, siapa dia?" tanya seorang wanita parubaya yang sedang merejut di kursi kayu.

"Ibu dimana kakek?" oh,ternyata wanita itu ibunya.

"Ada di kamarnya, memang ada apa?" Kevin tidak menghiraukan pertanyaan ibunya dan kembali menarik tanganku menuju kamar kakeknya.

"Kakek,apakah wanita menyebalkan ini yang harus ku selamatkan?" tanya Kevin kepada kakeknya yang sedang duduk di kursi goyang.

Eh,tunggu. Diselamatkan?, siapa yang harus dia selamatkan?, aku?.

Seseorang yang dipanggil kakek oleh Kevin pun tersenyum.

"Kemarilah" aku dan Kevin segera duduk di pinggir ranjang yang berhadapan dengan kakek Kevin.

"Nak,siapa nama mu?" tanya kakek Kevin lembut,berbeda jauh dengan cucunya.

"Auryen Bell Vania"

"Oh,nama yang bagus. Dan kami harus memanggilmu siapa?"

"Vania"

"Ohh, Vania. Apa kau tau tempat apa ini?"

"Iya,Adora pernah mengatakannya. Ini alam khayal bukan?" kata ku dengan penuh keyakinan.

"Alam Khayal ?!" teriak Kevin.

"Kevin,sudah biarkan saja" Kevin yang tadinya ingin memarahiku sekarang diam tanpa kata.

"Baiklah Vania,saat Adora menemuimu untuk pertama kali,apa dia mengatakan dia siapa?"

"Ya,dia ini teman khayalan ku"

"Ck, teman khayalan. Gak gaul banget yang buat sebutan itu" kata Kevin pelan tetapi masih terdengar oleh ku. Aku hanya meliriknya sinis.

"Vania,sebenarnya yang dikatakan Adora itu salah" aku mengerutkan alisku tanda tidak mengerti.

"Sebenarnya ini bukan alam khayal tetapi Alam Arwah dan Adora itu juga seorang Arwah,bukan temanmu" aku terkejut mendengar perkataan kakek Kevin.

"Itu tidak mungkin, kenapa dia baik padaku kalau tidak ingin menjadi temanku?"

"Karena dia ingin mengambil ragamu bodoh!"

"Kevin" sekali lagi kekek Kevin menegur cucunya yang tidak bisa diam itu.

"Maaf kakek"

"Lalu sekarang apa yang harus ku lakukan kakek?" tanyaku kembali ke topik.

"Kevin akan membantumu" saat namanya disebut Kevin pun melihat kakeknya bingung.

"Kenapa aku?"

"Karena takdirmu begitu. Kau akan menyelamatkan seorang manusia dari kejahatan Adora"

"Tapi bagaimana caranya?" tanya Kevin pasrah.

"Kakek akan mengajarimu beberapa kekuatan yang akan membantumu"

"Baiklah"

"Vania,kamu memiliki waktu selama 60 hari. Bila kamu tidak bisa masuk keragamu sebelum hari ke 60, maka kamu akan menghilang untuk selamanya" Vania semakin terkejut mendengar perkataan kakek Kevin.

"Hm,baiklah kakek,aku akan berusaha. Aku juga tak ingin menghilang selamanya" kataku dengan pasrah.

"Kevin,kakek mohon bantu Vania" Kevin mengangguk.

"Satu lagi Vania,semua tempat yang kau lihat disini itu tidak seindah yang kau lihat. Disini tidak ada gunung yang indah yang ada hanyalah gunung berapi dan tidak ada padang rumput yang ada hanya tanah kering bahkan langit disini tidak berwarna biru melainkan hitam,tumbuhan disini juga tidak bisa tumbuh subur,itu semua karena keserakahan Adora akan kekuatan. Dia mengambil kekuatan alam yang ada disini sehingga ia dapat masuk ke Alam Manusia"

"Tapi kakek, kenapa dia masuk ke alam manusia dan ingin mengambil ragaku?"tanyaku penaaaran

"Ah sudahlah,sebaiknya kau istirahat,besok Kevin akan menjelaskan semua pertanyaanmu"

"Aku lagi" mendengar perkataan Kevin,kakeknya hanya tersenyum manis.

TBC.....

Hai..😁. Di part ini Vania banyak ngomong ya? Padahal dia pendiem. Sebenarnya selama mengenal Adora Vania itu berubah, jadi.... Ya begilah.

Ribet jelasin. Oya maaf kalau ada typo, soalnya ngetiknya malem-malem jam 12. Dan jangan lupa buat vomment 😊😁😄🌟

2 Dunia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang