Penyelamatan

218 15 0
                                    

Vania P.O.V

20 hari lagi. Apa aku bisa selamat selama 20 hari mendatang. Ck, apa benar aku harus menyerah?

Rasanya memang aku ingin menyerah, tapi entah mengapa aku masih berharap bahwa Kevin akan datang dan menyelamatkanku.

Tapi, suatu pertanyaan mengganjal di pikiranku. Kenapa Adora disebut tuan putri?

Apa dia seorang putri kerajaan? Aghh!! Kenapa disaat seperti ini aku malah memikirkan hal yang tidak penting seperti itu?

Harusnya aku memikirkan bagaimana aku bisa lepas dari sini!.

Tiba-tiba, lingkaran biru muncul dihadapan ku. Aku rasa sang tuan putri akan datang mengunjungiku. Apa kah aku harus senang karena dikunjungi seorang tuan putri?.

Ck, bahkan aku malas menatap wajah jahatnya itu. Walaupun dia cantik, tapi bagiku dia tetap sangat jahat.

Aku membulatkan mataku melihat orang di balik lingkaran biru itu.

"KEVIN!!"

Kevin P.O.V

Selama 4 hari belakangan ini, aku berusaha mengendalikan pedang Cornus itu.

Sulit. Awalnya ku pikir aku hanya harus mengambil perang itu lalu menyelamatkan Vania. Tapi aku salah.

Pedang ini sangat sulit dikendalikan. Aku harus berusaha menjadi teman pedang ini, sehingga aku dapat dengan mudah mengendalikannya.

Dan sekarang,ku rasa aku sudah cukup bisa mengendalikannya. Aku akan mencobanya sekarang.

Ku pejamkan mataku sambil menggegam pedang itu.

"Tolong bawa aku ke tempat Vania berada" ketika ku buka mataku, pedang itu sudah diselimuti oleh cahaya biru.

Perlahan ku buat lingkaran di hadapanku. Dan sepertinya aku berhasil. Sebuah lingkaran biru menyala di hadapanku.

Aku tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada pedang Cornus.

"KEVIN" ku lihat Vania diikat pada kursi di balik lingkaran biru itu. Dengan cepat aku melompat ke arahnya dan mencoba membuka ikatan tangannya.

"Bagaimana kau bisa kesini?" tanya Vania tapi tak ku jawab. Aku sibuk membuka ikatan tangannya yang cukup rumit itu.

Setelah terbuka, ku tarik Vania keluar melalui lingkaran biru tadi. Setelah kami sudah berada di alam arwah, ku silangkan pedang Cornus ke lingkaran tadi.

Sebelum menyilangkannya tak lupa aku berbicara dulu pada pedang itu.

"Tutuplah lingkaran ini dan jangan biarkan Adora mengetahuinya"

Ketika lingkaran itu telah tertutup, tiba-tiba Vania memeluk ku dengan erat.

"Terima kasih Kevin. Ku kira aku akan mati disana" kata Vania di dalam pelukanku.

"Ternyata gadis sombong yang dulu ku temukan telah belajar berterima kasih" ucapku dengan senyum.

Vania memukul pelan bahuku dengan air mata yang masih menetes dari matanya. Dia terlihat lucu disaat marah seprti ini.

Vania P.O.V

Aku selamat! Akhirnya aku selamat!! Ya tuhan, terima kasih.
Ternyata aku masih punya kesempatan untuk menjadi manusia lagi.

Itu semua juga berkat Kevin. Tapi bagaimana dia bisa menemukanku? Dan sejak kapan dia miliki pedang Cornus?

"Kevin, darimana kau tau keberadaanku? Dan bagaimana caranya kau bisa menyelamatkanku? Bukannya kau belum mempunyai kristal perak?" tanya ku disela-sela perjalanan kami.

Ya, aku tak ingin menyia-nyiakan waktuku untuk istirahat. Jadi kami memutuskan untuk langsung melihat MirG dan mencari kristal perak. Kini, cahaya di MirG tak lagi berwarna biru. Melainkan abu-abu.

"Kakek memberitahuku keberadaanmu. Aku hanya perlu mencari pedang Cornus untuk menyelamatkanmu, karena kau tak berada di alam manusia"

"Memangnya aku dimana kalau bukan di alam manusia?"

"Alam khayal"

"Bukannya itu tidak ada?"

"Ada. Kakek yang meberitahuku dari telepatinya waktu itu. Adora ada di alam arwah, hanya saja dia membuatmu berhalusinasi seakan kau berada disuatu tempat"

"Alam khayal, gak gaul banget yang buat nama itu" kata ku menirukan gaya bicara Kevin dulu saat aku menceritakan alam khayal.

"Jangan mengejek ku. Aku akui aku salah waktu itu" aku tertawa mendengar pengakuan Kevin. Tapi kemudia aku teringat pertanyaan yang sangat ingin ku ketahui jawabannya sekarang.

"Kevin, kenapa Adora dipanggil tuan putri?"

"Oh iya, aku lupa mengatakan padamu kalau Adora itu memang putri kerajaan arwah"

Benarkan dugaanku!!

"Dia selalu dimanja oleh orang tuanya. Sampai suatu ketika orang tuanya tak mau menuruti Adora yang ingin menjadi manusia. Adora marah dan membunuh orang tuanya kemudian mengambil kekuatan mereka juga kekuatan alam arwah" lanjut Kevin yang membuatku terkejut.

"Bagaimana bisa dia setega itu pada orang tuanya sendiri? Dan bukankah arwah tak bisa mati?"

"Sebenarnya arwah bukan tak bisa mati, terkadang ada beberapa faktor yang membuat mereka hancur dan hilang. Tak bisa mati yang sebenarnya itu berumur panjang. Jadi arwah akan mati bila mereka hidup mencapai 1000 tahun. Ketika itu mereka akan hancur dengan sendirinya"

"Lalu, kenapa Adora tak membawaku ke alam manusia saja? Bukankah disana kau tak bisa menyelamatkanku?"

"Kata kakek, sebelum 30 hari kamu di alam arwah dan kamu kembali ke alam manusia, ragamu akan menarik mu . sedangkan bila kamu di alam arwah selama 55 hari ragamu juga akan menarikmu tapi tak sekuat 30 hari. Dan barulah 5 hari sisanya ragamu tak lagi menarikmu. Mungkin Adora takut kau kembali lagi keragamu jadi dia tak membawamu ke alam manusia"

Jadi begitu. Aku menganggukkan kepalaku tanda mengerti. Berarti aku harus ke alam manusia sebelum hari ke 55.

Dan saat ini aku sudah menghabiskan 40 hari di alam arwah. Itu artinya tinggal 15 hari lagi ragaku masih bisa menarikku.

Kuharap ku tak terlambat

Tbc....

Maaf baru bisa update sekarang. Alasannya masih sama, sekolah.

Jadi maaf kalo buat kalian menunggu. Maaf juga kalo ada typo.

Jangan lupa vote dan comment.

See you 😀😁

2 Dunia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang