LAG part 32

5.3K 284 1
                                    

VOTE DAN COMENT TERLEBIH DAHULU.



"Aaaaaaaaaaaaaaa.... dicky udah......"teriak takut andien yg masih berlari-larian kesana kemari karna dikejar dicky yg kini sedang memegang kodok besar dan menakut-nakuti andien yg memang sangat benci dengan binatang lompat itu.

"Gue penggal pala lo ya!. Kalo sampe tuh kodok sialan nempel kebadan gue!."ancam andien dengan nafas yg terengah-engah karna masih saja berlari ketakutan.

Tanpa disadari andien dan dicky. Kini mereka telah mengganggu seseorang yg tengah tertidur pulas. Seseorang itu pun tak lain adalah samuel. Samuel pun terbangun dan menggerang saat melihat adiknya tengah berlari memutari sofa sambil berteriak ketakutan.
Samuel berdiri dari sofa lalu langsung disambar oleh andien.
Iya!. Benar andien langsung memeluk tubuh samuel yg baru saja berdiri(dimulmed ya contoh pelukannya)

"Yaallah dek. Ada apa?..."tanya samuel agak terkejut karna dapat hantaman dari adiknya.

"Abang.... dicky noh"tunjuk andien pada dicky yg langsung ngumpetin kodok itu dibelakang tubuhnya agar tidak ketahuan samuel bahwa ia tengah menjahili adiknya.

"Kenapa ky?..."samuel pun mengikuti arah tunjuk andien. Dan samuel melihat dicky yg memberi senyuman konyolnya.

"Gak kenapa-kenapa elah sam. Adek lo aja yg alay. Wle"elak dicky seraya memberikan juluran lidah tanda ia tengah meledek andien yg semakin memeluk erat samuel dan menaruh kepalanya pada dada samuel.

"Lo tau bang, dicky tuh bawa binatang sialan itu"ngadu andien yg suaranya seperti anak umur 5tahun merengek meminta dibelikan balon berbentuk doraemon.

"Ky!."peringatan pertama dari samuel untuk dicky. dan dicky mengerti itu ia pun berlalu dan menaruh kodok itu ditaman belakang.

"Udah gak ada kodoknya dek.. Abang mau mandi"ujar samuel seraya mengusap-usap tengkuk belakang leher andien.

"Sebentar aja"balas andien yg semakin mengeratkan pelukan itu dan samuel pun membalasnya dengan menghujani puluhan kali ciuman ke'rambut andien.

Tanpa disadari samuel dan andien. Kini mereka tengah ditatap lesu oleh dua orang yg menyaksikan langsung kejadian romansa abang adik ini. Bukan hanya mendengar ataupun membaca novel picisan ditoko buku luaran sana tapi ini nyata. Didepan mata keduanya.
Iya itu adalah aira dan dikta.

Aira hanya bisa menghela nafas lagi dan lagi.

"Mereka berdua tuh serasi banget ya ra"suara itu? Aira pun menoleh kesamping dan dilihatnya dikta yg kini juga tengah menatap pemandangan indah didepan mata.

"Iya. Kaya selena gomez dan justin bieber"jawab aira santai dan kembali melihat pemandangan itu.

"Bukan itu maksudnya ra. Maksud gue tuh mereka kaya pasangan bukan kaya abang adek sewajarnya"ujar dikta membenarkan perkataan aira.

"Iya. Makanya itu, gue masih gak bisa jawab pernyataan cinta samuel sama gue karna alasannya itu. Gue gak mau sahabat gue sendirian. Dan biarlah gue nunggu andien dapet jodoh dulu biar dia ada yg nemenin"ucap aira tanpa sengaja membagi secercah masalah dalam fikirannya pada mantannya.

"Maafin gue"ucap tiba-tiba dikta yg bikin aira menoleh dan menatap mata dikta yg kini menatap juga.

"Anggep aja kita temenan kaya biasa aja dik. Gue tuh gak nyaman tau kalo lo dikit-dikit minta maap. Berasa lo tuh punya salah gede ke gue"jawab santai aira seraya menoyor kepala dikta pelan.

"Gue takut lo benci gue ra"dikta menggaruk tengkuk kepalanya yg tidak gatal karna ia ketauan sangat mengkhawatirkan masalahnya dengan aira dan sekarang semua masalah itu telah bersih.

LO ABANG GUE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang