- Rohis -

126 11 0
                                    




Bel berbunyi tiga kali, menandakan waktu pelajaran yang telah usai, tanda bagi kami bahwa kami telah bebas dari pelajaran. Waktunya pulang,

Tapi, tidak untuk ku, dan seluruh anggota rohis SMA. Ada agenda rapat hari itu, entah rapat apa, kami belum tau, hanya pengurus inti yang sudah tau.

Setelah mengemasi barang- barang ku, aku keluar dari kelas dan segera menuju masjid SMA, dari kelas, aku berjalan dengan pasukan ku, hingga kami berpisah di parkiran sekolah. Mereka punya urusan masing- masing, ada yang ke warnet untuk main game, ada yang ke warung depan sekolah, ada juga yang langsung pulang, mau tidur katanya. He he,

Lalu aku berjalan ke masjid sendirian, kasihan.

Sesampainya di masjid, kulihat teman- teman sudah berkumpul. Mereka bukan orang- orang yang mengenalku sejak lama, tapi mereka seperti sudah mengenalku lama, mereka baik padaku, mereka ramah padaku, mereka semua baik, jadi aku berusaha baik pada mereka.

Sebelumnya aku mau cerita tentang Fauzi dan rohis dulu ya,

Jadi, dulu aku bukan anggota rohis, dan sedikit kurang suka dengan rohis. He he

Umumnya, untuk masuk ke rohis, teman- temanku bergabung sejak mereka kelas 10, baru menjadi pengurus senior di kelas 11,

Tapi lain denganku, maklum, Fauzi bukan anak- anak seperti pada umumnya, dia sedikit berbeda dan aneh, hehe.

Aku masuk di rohis saat aku kelas 11 pertengahan, itu pun ga sengaja,

Aku jadi anggota karna aku suka duduk- duduk di serambi masjid sepulang sekolah, terkadang main game, terkadang internetan, kadang juga ga melakukan apa- apa, sejenis suwung. Ha ha..

Saat itu, aku sedang ada masalah di organisasi Pramuka, lalu kebetulan saat itu, seseorang dari rohis mau mendengar ceritaku, anggap saja dia tetua di rohis. Namanya Syifa, aku dan teman- teman memanggil dia Kang Syifa.

Saat itu aku sedang galau di masjid SMA,

" woi !! ngelamun aja,?? ", tiba- tiba seseorang menegurku, " biasanya juga paling rame sendiri kamu Zi?!!", tambahnya.

" eh, mas Syifa, he he, ga papa mas, lagi ga mood buat rame,", jawabku.

Ternyata itu Syifa, kang Syifa, pentolan rohis SMA ku. Dia orangnya emang sok asik, sok kenal, tapi menurutku dia itu orang yang menyenangkan, saat sedang ngobrol, aku sampai tak sadar bahwa ia adalah senior ku, hehe. Kami sering saling ejek, bully, dan bercanda, pokoknya dia adalah kakak terbaik ku di SMA. Hehe

" kenapa Zii?? Ada masalah kah?? ", tanya dia lagi.

" engga kok mas, ga ada, Cuma lagi males apa- apa ini, hehe ", jawabku.

Walaupun sebenarnya saat itu aku sedang bermasalah di Pramuka, dan masalah itu membuat mood ku hancur, jadi malas untuk membuat keributan, malas untuk ngobrol, malas untuk cerita, bahkan lebih parahnya, aku sampai malas memikirkan Nilam.

Kalian pasti berfikir, seberapa besar masalahku??

Sebenarnya bukan masalah yang besar, hanya sedikit perbedaan pendapat, sedikit kesalah pahaman, dan sedikit penghianatan.

Hehehe,

" udah lah, ga usah bohong, cerita aja coba!! ", kata mas Syifa.

Aku berfikir, berfikir, berfikir dan akhirnya kuputuskan untuk ceritakan masalahku pada mas Syifa, karna aku memang sedang butuh seseorang yang mau mendengarkan masalahku,

Found You --  Nilam, hanya NilamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang